EPILOG

2K 50 7
                                    


Diniya menuliskan sesuatu di diary-nya sambil duduk di teras rumah dan didampingi oleh segelas teh hangat di dinginnya pagi.

Kamu, orang yang selalu ada di benakku. Orang yang akan selalu lekat di memoriku, meskipun kamu telah hilang ditelan waktu.

Dia, orang yang selalu kucinta. Dia yang awalnya dingin dan akhirnya luluh dengan kehangatan dariku. Kini dia menjadi teman hidupku sampai aku juga pergi menyusulmu.

Kamu, adalah sahabat terbaikku meski jarak, waktu, dan dunia memisahkan kita. Kamu, orang yang pertama kali memujiku dan menerimaku dengan sepenuh hatimu.

Aku selalu ingat setiap detik bersamamu. Maafkan aku yang cuek kepadamu. Maafkan semua kesalahanku padamu. Semoga kamu selalu tenang dan bahagia di sisi-Nya.

Aku percaya bahwa kita akan dipertemukan di sana. Aku percaya bahwa aku akan mendapatkan kebahagian dari teman hidupku. Kepercayaan adalah hal yang paling utama, tapi terlalu percaya kepada orang lain tidaklah baik.

Semua harus dilakukan dengan takaran yang pas, tidak lebih, tidak kurang. Aku menempatkanmu di salah satu ruang kecil di hatiku, ruang yang selalu kujaga.

Bagaimana dengannya? Dia juga seperti itu, tapi dia lebih istimewa, karena dia pendamping hidupku.

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu. Kesempatan yang tidak akan pernah aku lupakan. Kamu tau, bahwa kamu adalah orang yang mempunyai hati yang sangat tulus. Tapi sayang, kamu bukan takdirku dan aku ditakdirkan hanya untuknya.

Kita tidak bisa menyalahi takdir, itu semua tuhan yang mengaturnya. Kita harus menerima takdir walaupun itu bukan keinginan kita. Takdir takkan bisa diubah tapi nasib bisa diubah.

Cinta hanya bisa didapatkan jika kamu mempunyai ketulusan hati. Cinta datang dengan tidak disengaja dan cinta datang tanpa dikira. Cinta bisa datang dari mana saja, bahkan di dekatmu ada banyak cinta. Percayalah, bahwa tanpa cinta hidupmu tidak akan berwarna.

Inilah akhir dari kisah ini. Kisah yang sedikit menyayat hati. Kisah yang menurutku berbeda dari  yang lainnya. Kisah yang takkan kulupa sampai maut menjemputku.

Diniya Lhorensa

TAMAT


Appreciate From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang