Diniya sudah siap untuk mencari keberadaan saudara tirinya itu. Demi Haniy dia harus melakukan hal ini."Mang Emaaaaaaan!!!" sapa Haniy kepada Mang Eman yang sudah menyiapkan mobil.
"Siap Non! Yuk!" ajak Mang Eman.
Diniya kemudian masuk ke dalam mobil dan mengobrol sedikit dengan Mang Eman.
"Mamang gak nyangka Non, bakalan jadi kayak gini," ujar Mang Eman sambil fokus berkendara.
"Yaa gimana lagi Mang, dia orangnya memang suka happy-happy gitu," Diniya berkata sambil mengecek isi tas ransel kecilnya.
"Ooo, kita mau kemana nih?" tanya Mang Eman.
"Ke rumahnya Fira Mang, gak jauh kok dari sini. Lurus aja terus kalau ada simpang tiga belok kiri, kan disitu ada komplek perumahan, rumahnya yang nomor A10 Mang." tutur Diniya.
"Ok Noon," balas Mang Eman.
Tak lama kemudian, Diniya dan Mang Eman tiba di rumah Fira. Fira adalah sahabat Haniy, mungkin saja dia tau keberadaan Haniy.
Tok, tok, tok ...
Diniya mengetuk-ngetuk pintu rumah Fira, keluarlah Bundanya.
"Tante, Firanya ada nggak?" tanya Diniya sopan lalu menyalami Bundanya Fira.
"Ada tuh di dalem, kamu siapa, ya?" tanya Bunda Fira.
"Aku Diniya tante, saudaranya Haniy."
"Firaaaa! Ada temen kamu niih," teriak Bunda Fira.
"Iya Buun," balas Fira dari dalam rumah.
Fira pun datang lalu berdiri di samping Bundanya.
"Lo siapa?" tanya Fira heran.
"Gue Diniya." jawab Diniya.
"Gak mungkin! Sejak kapan Diniya bisa semanis ini. Lo palsu, ya?? Atau operasi plastik? Mana bisa lemak operasi plastik," Fira mulai menerka-nerka sambil tersenyum kecut.
"Iya gue Diniya, nih KTP gue," Diniya menyodorkan KTP-nya lalu diambil oleh Fira.
"Yayaya, gue percaya. Mau ngapain?" tanya Fira dengan tatapan sinis.
Bunda Fira pun masuk ke dalam rumah meninggalkan Fira dan Diniya di teras.
"Lo tau Haniy ada dimana?" tanya Diniya.
"Gak! Gue nggak tau," jawab Fira jutek.
"Nggak mungkin lo nggak tau saudara gue dimana! Lo tau, kan?! Jawab gue!"
"Eh, udah gue bilang kan. Gue nggak tau Si Haniy di lmana!"
"Jangan sembunyiin apapun Fir, gue tau lo itu sahabatnya. Gak mungkin lo nggak tau di mana sahabat lo sekarang."
"Lo punya telinga, nggak?! Gue nggak tau sodara lo dimana!"
Diniya sudah mulai berani dengan Fira. Mana mungkin dia akan diejek lagi? Kali ini tidak ada yang akan mem-bully-nya.
Diniya dengan cepat mengambil handphone yang digenggam oleh Fira. Sontak Fira terkejut dan berusaha merebut handphone-nya tapi tidak bisa. Diniya berjalan menjauh dan melihat percakapan Haniy dan Fira di whatsapp. Kebetulan Haniy mengirim pesan saat itu.
Diniya pun membaca isi chat di whatsapp. Terlihat bahwa Haniy sekarang ada di rumah pacarnya.
"Fir! Lo sekarang jujur! Gue tau Haniy dimana. Lo tau kan rumah pacarnya dimana?!" Diniya mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...