Surat Untukmu [COMPLETED]

07. Reyhan Fernando Marquez

💨💨💨

16.30

Sebuah mobil mewah warna hitam berhenti tepat di depan rumah syifa. Setelah lampu mobil mati, keluarlah dua orang yang tak lain adalah angga dan syifa.

Ternyata setelah mereka jalan-jalan tadi, angga sekalian mengantarkan syifa pulang kerumahnya. Walaupun arah rumah mereka berbeda.

"Angga, makasih ya , lo udah nganterin gue." ucap syifa.

"Iya sama-sama." tersenyum.

"L-loe mau mampir dulu nggak nih?"

"Ohh makasih tawarannya, tapi gue harus segera balik soalnya gue mau bantuin nyokab bokap buat acara ntar malem." jelas angga.

"Oh gitu, yaudah nggak papa."

"Kapan-kapan aja gue main kerumah lo,"

Syifa mengangguk disertai senyumannya.

"E-yaudah, gue cabut duluan ya, sampai ketemu besok.." pamit angga diakhiri dengan melambaikan tangannya.

"Iya.." balas syifa yang juga melambaikan tangannya.

Anggapun segera masuk mobil, syifa mundur beberapa langkah untuk memberi jalan mobil tersebut. Dan akhirnya mobil tersebut meninggalkan rumah syifa.

Gadis itu segera masuk dalam rumahnya.

☀☀☀

Sebuah rumah megah berlantai tiga, terlihat banyak orang yang berdatangan pada malam hari itu. Sepertinya tamu formal, tapi entah siapa.

Ya, sesuai dengan apa yang dikatakan angga kepada syifa tadi, jika malam ini ada acara dirumahnya. Segala persiapan telah dilakukan seharian tadi. Dan sekarang saatnya acara itu tiba.

Kini lelaki bernama angga telah siap dengan balutan hem panjang kotak-kotak berwarna merah perpaduan biru donker dengan celana jins berwarna biru donker. Terlihat dia sedang duduk santai diteras kamarnya berkutat dengan ponselnya. Kemudian seorang lelaki paruh baya berbaju koko warna cream dengan celana longgar berwarna coklat tua mengetuk pintu kamar angga.

Mendengar suara ketukan pintu, lelaki berhidung mancung tersebut segera memasukkan ponsel kedalam sakunya.

"Iya! Sebentar!" ucapnya sambil berlari kecil menuju pintu.

"Eh, papah..ada apa pah?"

"Tolong kamu panggilkan reyhan di kamarnya ya...papah mau urusin tamu-tamu."

"Ohh, iya pah."

"Yaudah, kalo gitu papah kesana ya.." ucap lelaki bernama ferry kemudian pergi meninggalkan angga.

Setelah pria paruh baya itu pergi, angga segera melangkahkan kakinya menuju kamar reyhan.

.

.

Reyhan yang sedang berkaca ria di dicermin almarinya, memperhatikan busananya malam ini. Sesekali cowok itu merapihkan poni rambutnya ala-ala korea. Setelah selesai merapikan poninya, cowok bertubuh tinggi itu kembali merapihkan krah jas bagian depan dengan sedikit menariknya kebawah.