30. Syukuran

676 45 9
                                    

- Surat Untukmu -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Surat Untukmu -

"Teruntuk cinta yang telah hadir di hidupku."


🌾🌾🌾

Malam harinya, Syifa masih ada acara syukuran kecil-kecilan bersama anak yatim. Ini masih memperingati 17 tahun Syifa. Orang tuanya memang sudah merencanakan membuat acara ini. Para anak yatim itu diundang kerumahnya.

Hatinya terasa bahagia ketika anak-anak yatim itu datang kerumahnya. Semua kompak menggunakan baju yang serasi. Terlebih, aslinya Syifa memang sangat menyukai anak kecil.

Yang membuat Syifa bahagia juga, malam ini Angga datang. Jadi tak sabar merayakan 17 tahunnya bersama kekasih barunya itu.

Kini Syifa telah siap dengan baju putih longgar dengan jeans abu ketat. Rambutnya kali ini ia gerai begitu saja. Ia duduk lesehan bersama keluarganya di depan barisan anak yatim.

Beberapa saat kemudian, munculah beberapa orang dari pintu utama rumah Syifa. Mereka adalah tamu undangan malam ini. Syifa langsung berdiri dan mempersilahkan masuk tamu-tamu itu.

"Syifaaa!!" Syifa lantas menoleh kesumber suara. Megan, anak teman ibunya akhirnya datang, bersama sang kakak, Bryan. Merekapun langsung cipika cipiki.

"Happy sweet seventeen bebb," Megan memeluk Syifa. Tanda rindu juga karena beberapa bulan tidak bertemu.

"Thank you Meg.." Syifa tersenyum.

"Selamat ya Syif," ucap Bryan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Syifapun membalasnya. Namun tidak sampai cipika cipiki, mengingat Syifa sudah memiliki tambatan hatinya.

"Makasih Bry.. Yaudah, kalian duduk aja di situ," Syifa mempersilahkan mereka berdua duduk.

"Good night.." Syifa sedikit terkejut dengan seseorang yang datang saat ini.

Angga. Cowok itu tengah tersenyum kepadanya. Yang pasti membuat Syifa salah tingkah. Cowok yang ada di depannya ini memakai hoodie berwarna putih dengan celana jeans hitam. Diluar dugaan. Mereka sama sekali tidak merencanakan akan memakai warna kostum yang sama. Satu lagi, Angga datang tidak sendiri, tapi bersama dengan orang tua beserta abangya, Rey.

"Nih, buat kamu," Angga memberikan sekotak box yang tak lain adalah kado untuk Syifa.

"Makasih. Masih dikasih kado lagi, nih,"

"Emang kemarin aku ngasih kado?"

"Gelang itu?"

"Bukan kado itu mah,"

"Terus?"

"Sebagai bukti aja, kalo kamu udah jadi milikku," Angga tersenyum.

Syifa tersenyum. Padahal dalam hatinya bukan lagi tersenyum. Tapi ingin teriak. "Pingsan aja deh, Ngga, gue," lalu Syifa meletakkan kado dari Angga kemeja yang disediakan untuk meletakkan kado.

Surat Untukmu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang