05. Gila di hari Minggu

1.3K 112 18
                                    

"Bahagia itu sederhana,"







💨💨💨

"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO!! TERASA PEDAS TERASA PANAS!! SAAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO, MULUT BERGETARRR, LIDAHH BERGOYANG, CINTAMU SEPERTI SAMBALADO, AH AH, RASANYA CUMA DIMULUT SAJAH AH AHA, JANJIMU SEPERTI SAMBALADO AH AH, RASANYA CUMA DI LIDAH SAAAJAA, HOOOO..."

Bernyanyi sambil berjoget tidak jelas diatas kasur. Itu yang dilakukan syifa hari ini. Karna hari ini minggu, jadi inilah kegiatan rutin syifa ketika libur sekolah. Karaoke di dalam kamar.

Tak terima hanya bernyanyi keras dan berjoget tidak jelas, dia juga menge- full kan volume tep yang ada didalam kamarnya.

Sesekali ia menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan tangan yang menari-nari. Sesekali juga ia memutar-mutar kepalanya ala-ala penyanyi dangdut hingga rambutnya pun ikut bergoyang.

.

.

"Buset! Ini suara apaan ya," ucap seorang perempuan yang tak lain adik syifa yaitu sherina.

Suara dentuman yang berasal dari kamar syifa juga tak kalah kerasnya.

Jedugg jedug jedugg

Suara yang dihasilkan dari kamar syifa jika di dengar dari luar kamarnya.

Sherina menghampiri mamanya yang berada didapur.

"Mah, mamah denger suara apa gitu," tanya sherina.

"Denger, memang kenapa?" ucap martha yang fokus mengiris bawang bombay.

"Itu mah kelakuan kaka kamu, biasalah kalo hari minggu dia kaya gini," lanjut martha memasukkan irisan bawang bombay dalam wajan kemudian menumisnya dengan sedikit minyak.

"Kebiasaa apa mah?" tanya sherina.

Memang, sherina baru tau ini. Karna setiap hari minggu pagi dia dan teman-temannya pergi ke CFD, dan pulangnya pun bisa sampai jam 12 siang. Wajar saja jika dia terkejut dengan suara aneh itu.

"Yaa kebiasaan karaoke dikamar kalo hari minggu, yah..gitu deh," balas martha.

Kemudian gadis itu mengambil panci dan irus dari rak. Entah buat apa.

"Mah, pinjem ini bentar ya," ucap sherina memperlihatkan panci dan irus pada martha.

"Buat apa na,"

"Ada deh pokoknya, ntar aku balikin." balas sherina kemudian berlalu dari martha.

.

.


Knop pintu kamar syifa perlahan-lahan terbuka. Namun gadis itu tidak tau jika ada seseorang masuk.

Sherina masuk sambil membelalakkan kedua matanya tak percaya, jika ini kakaknya. Suara bising and menggelegar yang keluar dari mulut syifa membuat sherina harus menutup telinganya.

Tanpa pikir panjang, gadis itu memukul-mukulkan irus yang dibawa tadi pada panci. Berharap syifa menoleh dan berhenti bernyanyi. Namun hasilnya nihil. Sang kakak masih saja asik dengan lagunya.

Surat Untukmu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang