27. Hilang

523 39 4
                                    

*Mohon maaf ada ralat sedikit dari aku. Part sebelumnya aku menjelaskan jika setelah Hutan Pinus ke Malioboro barulah ke Pantai Parangtritis. Aku ralat, ke Pantai nya dulu baru ke Malioboro.

_____________________________












Setelah puas dengan Hutan Pinus, kini beralih ke Pantai Parangtritis. Dua tujuan akhir ini, yakni Pantai Parangtritis dan Malioboro, adalah waktunya untuk bersenang-senang. Menghabiskan sisa waktu di Jogja sebelum pada akhirnya balik ke Jakarta nanti Malam. Bertepatan juga sekarang pukul 13.00, dan para murid juga sudah melakukan Ishoma ( istirahat, Sholat{bagi yang beragama islam}, Makan)

Di sana, para murid dibebaskan untuk bermain dipantai. Diantara mereka ada yang membangun istana dari pasir, main air, dan lain-lain. Tapi dominan asyik foto-foto. Karena Parangtritis tempat yang selalu ramai pengunjung, mereka yang asyik berfoto ria mencari tempat yang agak sepi. Walaupun masih ada beberapa orang.

Sayang, mereka tidak bisa merasakan sunset, karena di jadwal, Malioboro lah tujuan paling akhir. Tapi, itu tidak menjadi masalah. Mereka tetap happy melakukan apa yang mereka lakukan.

Disisi lain, dua sejoli (Angga dan Syifa) tengah asyik berdua bermain air dan berlarian kesana kemari. Terpancar wajah bahagia mereka menikmati siang itu. Walaupun terik, tak menyurutkan mereka untuk tetap berlari dan berlari. Tak mau kalah, Elina dan Arnold juga asyik berfoto berdua. Sesekali berlari kesana kemari seperti Angga dan Syifa. Mereka berempat saling menikmati momen indah itu.

Berbeda jauh dengan Bryan. Cowok itu tidak melakukan apa-apa. Ia hanya duduk di pasir yang kering dan hanya menatap teman-temannya asyik bermain. Dalam hatinya juga ingin sekali bermain seperti mereka. Tapi, yang membuat Bryan tidak mood adalah, mereka bermain sepasang-sepasang. Sedangkan Bryan tidak ada pasangan.

Angga tersenyum melihat Syifa kembali ceria. Bahkan ia sangat suka dengan moment ini, dimana senyum indah milik gadis itu terpancar. Rambut nya menari indah akibat angin pantai, ditambah cahaya matahari yang menyorot sebagian wajah Syifa, membuat gadis itu semakin cantik.

Setelah tujuan kedua selesai, giliran ke lokasi ketiga. Malioboro. Semua murid tak kalah antusianya untuk datang ke tempat ini. Banyak dari mereka yang sudah berencana untuk memilih ini itu.

Anak-anak dibebaskan kemana saja dan membeli apa saja yang ada disana. Dengan catatan tidak jauh-jauh.

Disaat yang lain sangat menikmati perjalanannya, ada yang membeli pernak-pernik, baju, celana, topi ataupun sandal, lain halnya dengan Syifa. Gadis itu sama sekali tidak tertarik. Ia masih memikirkan Manda. Mungkin ini terdengar agak lebay. Hanya ditinggal hilang saja sudah badmood banget. Tapi baginya, Manda adalah sahabat yang sangat baik. Ia sudah lama bersahabat dengan Manda. Walaupun kadang Manda agak sleweng, anak itu sebetulnya sangat humble dan receh. Bahkan saat Syifa sedih pun, Manda selalu ada. Anak itu selalu mempunyai segala cara agar Syifa tertawa lagi.

Syifa benar-benar merasakannya. Kehilangan sahabat sebentar saja membuat hati dan harinya sakit daripada diputuskan Jefri beberapa waktu lalu. Bagaimanapun keadaan sahabat, ia bukan hanya untuk curhat tentang segala hal, tapi, dengan kehadiran sahabat, Tuhan tahu jika kita tidak bisa hidup sendiri.

"Syif, beli itu yuk!" Ajak Elina saat melihat sekumpulan aksesoris. Syifa hanya mengangguk dan mengikuti Elina.

Tak betah ia hanya menunggu Elina sibuk mencari barang kesukaannya, Syifa memutuskan melihat-lihat aksesoris lainnya. Gadis itu sangat jeli dan teliti saat memilih aksesoris itu. Niatnya, ia akan membelikan sebuah aksesoris kepada Manda dan memberikannya jika Manda ketemu.

Surat Untukmu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang