04. Kantin

1.4K 125 10
                                    

💨💨💨

Gadis itu mengerutkan keningnya, lantaran tak ada orang yang memegang bahunya. Mungkin hanya perasaanya saja.

Sssttt

Suara desisan mulut itu membuat syifa terkejut. Tiba-tiba saja suara itu mendarat di telinga kanan syifa. Ditolehnya ternyata angga.

"Angga." ucap syifa dengan nada tinggi. Hanya senyuman manisnya yang angga lontarkan.

'Loe senyum aja udah ganteng ngga, pa lagi ketawa, awww' batin syifa di akhiri dengan senyum lebarnya.

Angga yang memperhatikan syifa mengibas-ngibaskan tangannya ke depan wajah syifa. Namun syifa masih saja tersenyum sendiri.

"Woy!" pekik angga di telinga kanan syifa. Spontan membuat syifa tersentak.

"Eh iya!!"

"Loe mau kemana sih?" tanya angga sambil melipat kedua tangannya didada bidangnya.

"Ke hati loe, -eh nggak! Maksudnya gue mau cari angin bentar.." ucap syifa salting.

Angga yang mendengar ucapan syifa tadi menautkan kedua alisnya lalu terkekeh melihat tingkah syifa yang tiba-tiba mengeluarkan pipi meronanya.

Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ya udah, kalo gitu gue cabut yaa.." ucap syifa kikuk kemudian berlalu dari angga.

Angga yang memperhatikan syifa dari belakang, lama kelamaan memunculkan senyum manisnya sambil geleng-geleng kepala.

'Cantik' batinnya dalam hati.

☀☀☀

"Manda!" panggil seseorang membuat langkah manda terhenti.

"Syifa," ucap manda ketika mendapati syifa telah disampingnya.

"Eh man, temenin gue ke koper bentar yok, mau beli pulpen." ajak syifa.

Manda hanya mengangguk dan merekapun menuju koprasi.

"Pak totok.." sapa syifa mendapati seseorang laki-laki paruh baya sedang menjilid pesanan dari siswa.


Pak totok adalah pegawai koprasi di sekolah syifa. Pak totok sendiri sangat akrab dengan syifa dan manda, lantaran saat jam-jam kosong pasti mereka menyempatkan waktu untuk datang ke koprasi meski tak membeli apa-apa.

Pak totok mendongkakkan kepalanya, "eh cipaa, ada apa cip?" tanya pak totok menghentikan kegiatannya menjilid.

"Mau cari pulpen pak, hehe.." balas syifa sambil menyapu pandangannya ke etalase yang berisi jenis-jenis pulpen. "Yang ini ya pak, satu ajaa.." lanjut syifa sambil menunjuk pulpen yang diinginkan.

"Oke siap," balas pak totok mengambil sebuah pulpen. "Nihh, satu pulpen khusus buat cipa," lanjutnya diakhiri dengan senyuman.

"Makasih pak, nih ya pak uangnya," balas syifa sambil menyodorkan selembar uang 2 ribu pada pak totok.

"Iya cip, masama. Eh cip denger-denger ada murid baru ye," tanya pak totok sambil menaikkan kedua alisnya.

Surat Untukmu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang