Sang surya telah memancarkan sinarnya. Menyelinap masuk ke celah gorden berwarna pink muda itu. Seorang gadis yang baru saja selesai memakai seragam putih abu-abunya berjalan menuju meja rias kecilnya. Ia menyalakan lampu di meja rias itu lalu mengambil bedak bayi. Ia poleskan sedikit kewajahnya. Juga tak lupa memoleskan lip balm serta sedikit lipt tint merah di bibirnya.
Jika sekolah, Syifa hanya memakai bedak bayi, lip balm, dan sedikit lip tint. Ia tidak pernah memakai make up berlebih saat ke Sekolah. Disebabkan aturan yang tidak membolehkan berdandan berlebih untuk siswi. Bahkan, Syifa pernah nyaris tak ber-make up sedikitpun. Sebetulnya ia hanya tergantung moodnya saja mau memakai make up atau tidak. Untuk Sekolah, ia tak perlu memikirkan soal kecantikan wajah ataupun kesempurnaan wajah. Ini yang membedakan dirinya dengan siswi lain. Yang lain sibuk mempercantik diri, ia sibuk bagaimana sukses nantinya. Bisa membanggakan kedua orang tuanya. Apalagi ia sudah kelas 12, saatnya untuk fokus UN, SNMPTN, dan SBMPTN.
Setelah selesai merias wajahnya, ia menyisir rambutnya. Kali ini style rambutnya tidak ia kuncir. Ia biarkan saja rambut itu menutupi sebagian bahunya.
Saat semua telah selesai, kini Syifa bangkit lalu mengambil tas ransel dan benda pipihnya yang tergeletak di meja belajarnya. Lalu ia berjalan menuju pintu kamar dan keluar menuju meja makan yang berada di lantai bawah.
Ayah, Ibu serta Sherina sudah berada di meja makan. Syifapun menyapa mereka lalu duduk. Ia mengambil piring serta sendok lalu mengambil nasi serta lauk.
"Syif," panggil Martha, ibunya.
"Apa Mah?"
"Kamu nggak ada niat buat ikut bimbel gitu? Kamu kan udah kelas 3, udah mau fokus UN,"
"Enggak usah aja ya, Ma.. Selama Syifa masih bisa belajar sendiri, kenapa harus ikut bimbel,"
"Ya kali aja biar nambah wawasan kamu juga. Pasti kan di bimbel juga membahas soal-soal UN,"
"Kalo itu mah, Syifa bisa nanya ke guru. Lagian aku juga nggak mau ngerepotin Mamah sama Papah. Ikut bimbel kan biayanya ga murah Mah.."
"Kalo mamah sama papah tidak memikirkan soal biaya, Syif. Kita akan melakukan apapun supaya kamu bisa sukses UN dan lulus dapet nilai terbaik. Kamu kan dapet beasiswa juga,"
"Tapi..Syifa beneran nggak niat ikut bimbel Mah.. Maaf ya.. Mamah sama papah harus yakin kalo Syifa bisa. Mamah sama papah doain Syifa aja,"
"Kenapa harus nolak ikut bimbel sih, kak? Kalo ditembak kak Angga aja, langsung di terima," tiba-tiba Sherina nyambung.
Lantas Syifa memasukkan satu kerupuk ke mulut Sherina. "Cerewet banget, sih!"
"Eh lagian, ya, walaupun kak Syifa pacaran sama kak Angga, tapi pelajaran tetep nomer satu!"
"Helehhh,"
"Tapi beneran, ya, Syif, jaga amanah dari papah. Jangan salah gunakan pacaran. Kamu udah beranjak dewasa, pemikiran kamu harus jauh lebih dewasa," ujar Ghani, papahnya.
"Iya, pah.."
"Pah, Mah, Syifa berangkat dulu ya.." pamit Syifa setelah selesai menghabiskan susu hangat buatan Martha.
"Iya hati-hati sayang.." jawab Martha seraya cipika cipiki dengan Syifa. Begitupun dengan Ghani. Syifapun berjalan menuju pintu utama rumah.
Ia terkejut begitu membuka pintu itu. Seorang cowok memakai celana seragam abu-abu serta bomber hitam mengangkat sebelah tangan sambil dikepal, hendak mengetuk pintu.
"Angga?! Ngagetin aja,"
Angga tersenyum.
"Ada apa?" Tanya Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untukmu [COMPLETED]
FanfictionJudul awal: Falling in Love with you Start: Januari 2018 Ending: Mei 2020 Rank: #3 anggasyifa #2 anggasyifa (15.5.19) #1 anggasyifa (18.5.19) #1 syifaangga (18.5.19) #3 syiaga (18.5.19) #4 anggaaldi (18.5.19) #3 anggaaldi (6.6.19) #2 anggaaldi (17.8...