Chapter 6

14K 1.5K 80
                                    


#3


Sudah setengah jam berlalu Lisa yang sibuk memilih pakaiannya, akhirnya ia memutuskan untuk memakai kaos putih dengan cardingan merah muda serta celana jeans pendek.

"Padahal aku sudah menghiraukan permintaannya itu, tapi kenapa aku malah kesulitan memilih pakaian." Keluh Lisa sambil menguncir ponytail rambutnya.

Setelah Lisa selesai bersiap-siap, akhirnya ia pergi ke apartemen Fano.

Tok! Tok!

Setelah lama menunggu akhirnya pintupun terbuka, terlihat sosok Fano dengan mata sayu dan rambut acak-acakan, Tidak salah lagi ia pasti baru bangun tidur.

Padahal dia menyuruhku dandan begini tapi dia sendiri tak memiliki persiapan.

"Oh, kau bisa jadi cantik juga ya nona ceroboh." Ucap Fano sambil cengar cengir dan mengusap matanya.

"Sudah cepatlah sana bersiap-siap!."
Fano segera masuk kembali ke dalam tanpa membalas omelan Lisa.

Tak lama kemudian dia akhirnya keluar dengan pakaian biasanya yaitu kaos hitam dengan jaket berwarna forest green serta celana jeans panjang.

"Ayo kita pergi."

Lisa mulai mengikuti Fano dari belakang setelah mendengar ajakan tersebut.

"Oh iya, kau sudah dapat alamatnya kan?."

"Eh, aku Lupa meminta alamatnya sama Rina."

"Ya ampun, ceroboh sekali sih kau ini, Untung kutanyakan sebelum kita naik taksi."

"I..iya maaf."
-
-

-----------------

Tak sampai 15 menit akhirnya Lisa dan Fano sampai ketempat yang mereka tuju yaitu rumah Winda.

"Apa benar yang ini rumahnya?." Tanya Fano.

"Iya benar, alamatnya percis seperti yang Rina berikan kepadaku."

Dari luar, rumah tersebut terlihat cukup luas, begitu pula tempatnya yang spesifik membuat rumah itu terlihat sempurna.

Akhirnya mereka berdua melangkahkan kakinya menuju kerumah tersebut.

Sreek!

Fano menginjak sesuatu di dekat tong sampah. Ternyata yang di injaknya adalah kantung plastik yang masih basah dan dingin.

"Ya ampun, jika banjir nanti pasti yang disalahkan pemerintah." Ucap Fano sambil mengambil sampah plastik itu dan memasukannya ke dalam tong sampah.

Saat Fano membuka tong sampah untuk membuangnya. Ia memperhatikan sesuatu di dalam tong sampah tersebut cukup lama.

"Fano, ada apa?." Tanya Lisa.

"Tidak apa-apa." Ucap Fano sambil menutup tong sampah tersebut.

Fano segera pergi ke depan pintu rumah tersebut, Lisa pun mulai mengikutinya dari belakang.

Ting tong!!

Terdengar suara seseorang datang dari balik pintu setelah Fano menekan bel rumah itu.
Lalu, pintu pun terbuka dan terlihat sosok wanita sekitar 45 tahunan, Wajahnya terlihat sangat lesu.

Ia pasti sangat mengkhawatirkan anaknya. Pikir Lisa

"Permisi bu, nama saya Lisa, Saya temannya Winda. Saya datang kesini untuk berkunjung." Ucap Lisa sopan sambil menundukkan kepalanya.

"Oh begitu yah. Hmm.. kamu juga temannya Winda?." Tanya ibu itu kepada Fano.

"Saya pacarnya Lisa bu, saya menemaninya kesini." Ucap Fano sambil cengar-cengir ke arah Lisa.

DETECTiVE LOLiPOP : Unlock MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang