DETECTiVE LOLiPOP : Unlock Mystery

Chapter 37

#13

"Tempat apa maksudmu?." Tanya Brian heran.

"Bangunan tua yang ada di dalam hutan." Pak Bagas mengerutkan dahinya.

"Maksudmu, bangunan tua saat kau menangani kasus mahasiswa yang hilang itu ya?."

"Iya, pasti mereka akan melakukan ritualnya di tempat itu." Ucap pak Bagas dengan tatapan serius.

"Tapi bukannya tempat itu lumayan jauh dari sini? Dan pula jalan untuk kesana cukup curam."

"Justru karena itulah tempat ritualnya akan semakin tertutup."

Tiba-tiba ponsel pak Bagas berbunyi. Dengan segera ia mengambil ponsel itu dari kantung celananya lalu mengangkatnya.

"Halo-."

[Pak Bagas!!.]

Tenyata yang terdengar di ujung telepon adalah suara Fitri. Namun, suaranya terdengar panik.

"Fitri, ada apa?."

[Li-lisa sepertinya dalam bahaya pak!!.]

"Apa maksudmu?! Apa yang terjadi dengan Lisa?." Tanya pak Bagas heran.

[Tadi kami pergi bersama, lalu Lisa bilang ingin membeli minuman sebentar. Lalu, lalu, dia....] Ucapannya terbata-bata.

"Fitri tenanglah, jelaskan dengan perlahan."

[Lalu dia menghilang pak!!.]

Pak Bagas tersentak kaget.

"Apa?! Bagaimana bisa?!."

[Aku tidak tahu. Tapi aku menemukan minumannya berserakan di jalanan, Aku yakin dia sedang dalam bahaya.]

Jangan-jangan!!.

"Baiklah, aku akan segera mencarinya." Setelah berbicara seperti itu, pak Bagas langsung mengakhiri telfonnya.
-

"Ada apa?." Tanya Brian.

"Aku harus pergi sekarang." Pak Bagas berjalan cepat ke arah mobil jeep hitamnya yang terparkir.

"Hoy!." Teriak Brian dari kejauhan.
"Berhati-hatilah."

Pak Bagas mengangguk, lalu segera menjalankan mobilnya.
-
-

***************

Lisa dipaksa duduk di kursi belakang oleh seorang berjubah merah tersebut. Lisa yang panik mencoba menggeliat melepaskan bekapan orang itu. Namun, tiba-tiba saja pisau ditempelkan ke lehernya sehingga ia berhenti memberontak. Mungkin, jika bergerak sedikit saja lehernya bisa tergores.

"Gadis pintar."

Dari suaranya, Lisa bisa langsung menyimpulkan kalau orang yang menodongkan pisau kearahnya itu adalah seorang laki-laki.

Orang berjubah itu tersenyum lebar menatap Lisa yang ketakutan. Diantara bibir sebelah kiri orang itu terlihat luka bekas sayatan, sehingga membuat senyumannya menjadi sangat mengerikan.

Lisa mencoba melihat kedepan. Disana terlihat satu lagi orang berjubah merah yang sedang menyetir mobil van tersebut.

Sebenarnya aku mau dibawa kemana?. Pikir Lisa panik.

Tu-tunggu dulu, mereka mengenakan jubah merah. Jangan-jangan....!!

"K-kalian mau membawaku kemana?." Ucap Lisa perlahan setelah lelaki itu melepaskan bekapannya. Tubuh Lisa sudah di penuhi dengan keringat dingin.

"Membawamu ke tempat ritual.. dan menjadikanmu tumbalnya." Ucap lelaki itu.

"K-kenapa?."
Tubuh Lisa langsung gemetar. Detak jantung memukul kencang dadanya.