Chapter 8

14.8K 1.5K 73
                                    


#5


Jam menunjukan pukul 09:00 pagi, Lisa yang sudah bersiap-siap dari sejam yang lalu akhirnya mulai pergi ke apartemen Fano.

Ia memasuki lift setelah pintu lift terbuka, lalu menekan tombol 4.

Fano bilang, bahwa dia mengetahui keberadaan Winda. kira-kira, apa yang sedang di lakukan Winda ya? Sudah 2 minggu sejak Winda menghilang, apa dia saat ini masih merasa sedih? Kuharap dia baik-baik saja dan bisa bersama lagi dengan ibunya. Lisa bertanya-tanya dalam hatinya sambil mengungkapkan semua kekhawatirannya.

Lisa segera keluar setelah pintu lift terbuka, lalu berjalan menuju kamar apartemen Fano.

Saat Lisa sampai di tempat tujuannya, terlihat sosok pak Bagas yang sudah berada di depan pintu apartemen.

"Eh, pak Bagas tenyata sudah sampai duluan, maaf ya pak saya terlambat." Ucap Lisa.

"Ah tidak kok, saya juga baru datang."

"Apa Fano ada di dalam?."

"Entahlah." Ucap pak Bagas yang langsung mengetuk pintu, ketukannya sangat berisik sehingga mungkin bisa mengagetkan seluruh penghuni apartemen.

Tak lama kemudian pintupun terbuka dan terlihat sosok Fano yang sama seperti saat Lisa datang kemarin, mata sayup dan rambut yang berantakan. Ya, dia baru bangun tidur.

"Ada apa ya, kalian datang kemari pagi-pagi begini?." Tanya Fano sambil menguap ngantuk.

"Kau yang menyuruh kami datang kesini untuk memecahkan kasus yang kemarin!!!." Bentak pak Bagas kesal sambil memukul-mukul tembok.

"Oh yang itu.. baiklah, tunggu sebentar." Ucap Fano dengan wajah datar.

Fano pun segera kembali masuk kekamarnya tanpa memperdulikan bentakan pak Bagas barusan.

Bahkan pak Bagas pun bisa sampai dibuat sekesal itu oleh Fano. Pikir Lisa sambil menggelengkan kepalanya.
-
-

----------------

Mereka pun akhirnya menaiki mobil jeep hitam pak Bagas dan sudah hampir setengah jalan menuju tempat yang dituju oleh Fano.

"Fano... Kenapa kau bisa yakin kalau mayat wanita itu bukanlah Winda?." Tanya pak Bagas tanpa memalingkan matanya dan fokus ke arah jalan.

"Saat di rumahnya kemarin, aku melihat foto Winda yang terpampang di dinding, dia memiliki tanda lahir disekitar lehernya, sedangkan mayat wanita itu tidak memilikinya." Ungkap Fano.

"Hm.. bisa saja itu hanya kotoran cicak yang menempel di foto."

"Dugaan pak Bagas yang seenaknya itu bisa menghancurkan hipotesis orang lho."

"iya, iya.. Aku hanya bergurau!."

Cih.. dasar tidak asik!. Keluh pak Bagas dalam hati.

Lisa yang duduk di kursi belakang hanya menahan tawa setelah mendengar percakapan dua orang yang ada di depannya.
-
-
-

Akhirnya merekapun sampai di tempat tujuan mereka, tempat yang pernah dituju oleh Lisa dan Fano sebelumnya, Yaitu Rumah Winda.

"Fano, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan disini?."

"Untuk mengambil kepingan petunjuk terakhir, dan aku juga akan mempertemukanmu dengan Winda."

"Hah? Winda kan pergi dari rumahnya? Apa maksudmu dia sudah pulang?." Tanya Lisa heran.

Fano mulai berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan Lisa barusan, dan terlihat ia pergi ke arah tong sampah yang kemarin.

Apa yang mau dia lakukan?. Pikir Lisa

DETECTiVE LOLiPOP : Unlock MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang