Chapter 24

11.1K 1.4K 68
                                    


#10


"Aaaaaaa!!!."

Monic sangat terkejut hingga menjatuhkan ponselnya saat melihat orang itu mengeluarkan sebilah pisau dari balik jubahnya.
-

Tanpa belas kasihan, orang itu menjambak dan menarik rambut Monic hingga ia berdiri kesakitan.

Ponsel yang Monic jatuhkan langsung di injaknya hingga remuk, setelah itu dia membenturkan Monic ke tembok dan menatapnya dengan tatapan mengerikan lalu menodongkan pisau tersebut ke dadanya.

"K-ke-kenapa?." Monic meringis kesakitan.

"Kau harus mati." Ucap orang itu.

"T-tidak, J-jangan.. kumohon!!."

Orang itu mulai mengangkat pisaunya dan mengarahkan mata pisaunya ke arah dada Monic.
-

"Hentikan!!."

Lisa datang dengan nafas yang masih terengah-engah, Seketika tangan orang itu terhenti setelah mendengar teriakan Lisa.

"Lisa?!" Ucap Monic.
"Tolong-."

Orang itu menarik rambut Monic dan membenturkan kepalanya sekali lagi ke tembok "Diam!!.", lalu menatap Lisa dengan tatapan mengerikan.
"Siapa kau?!."

Lisa menatapnya dengan tatapan tajam lalu melangkah lebih dekat.

"Jangan lakukan itu, Santi."

Apa?! Santi?!. Ucap Monic dalam hati.

Orang itu terlihat terkejut setelah mendengar ucapan Lisa barusan, tetapi setelah itu ia menyeringai lalu tertawa kecil.

"Huh! kau mengetahuinya ya?."

Ia pun langsung melepas topinya. Rambutnya yang tertutup di balik topi jatuh terurai kebahu, serta wajahnya yang di isi dengan ekspresi jahat menjadi lebih jelas terlihat saat itu.

"S-santi?!."

Monic sungguh terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat itu. Sosok Santi yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu, sekarang berada tepat di depannya.

"Santi?! T-tidak mungkin! K-kenapa kau masih hidup?!."

Santi menatap kembali Monic yang masih dalam keadaan dijambak olehnya.

"Tentu saja, aku ingin membalas dendam."

"B-balas dendam? Kenapa?!." Ucap Monic.

Sekali lagi santi menarik dan membenturkan kepala Monic ke tembok. Monic hanya bisa pasrah dan merintih kesakitan.

"Karena kalian, kehidupanku menjadi semakin buruk!." Teriak Santi.

"Memangnya aku tidak tau, apa yang ingin kau lakukan kepadaku saat itu, Hah?!" Lanjutnya dengan menggeram.

Monic menatap wajah Santi yang penuh dengan penderitaan tersebut. Ia tidak mengerti apa yang Santi maksud dengan dirinya yang sudah melakukan sesuatu sehingga membuat Santi semarah itu.

"Santi, tenanglah.. kita bisa bicarakan baik-baik-." Bujuk Lisa sambil berusaha mendekat.

"Diam kau! Kau tidak tau apa-apa!." Santi membentak dengan menodongkan pisau yang di pegangnya kearah Lisa agar tidak mendekat.

Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? Jika di biarkan seperti ini terus, Santi akan membunuh Monic.

"Kalau saja bukan karena ayahku dan kalian, ibuku tidak akan menderita seperti ini dan aku pasti sudah hidup bahagia." Ucap Santi kearah Monic.
-

DETECTiVE LOLiPOP : Unlock MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang