Tahun terus berganti, akhirnya Rani memasukki semester enam, dia juga sudah lama bekerja dj kafe tersebut, dan dia sering kali, melihat seorang laki - laki Thailand, mengobrol dengan temannya, yang kerap Rani mendengar nama temannya dipanggil Aroon, tetapi entah siapa nama temannya satu lagi tersebut, persahabatan mereka mengingatkan Rani kepada Ucok, yang juga sahabatnya tetapi menjadi cinta.
Dia menoleh ke belakang, kerap kali keduanya, memesan bir, dalam hati Rani, bukankah itu minuman yang di harapkan, namun setidaknya juga harus menghormati orang yang memiliki keyakinan lain, bahkan adatnya juga
Lakj - laki itu memiliki penampilan potongan rambutnya, belahannya kesamping kanan, dan dia memakai kaos berwarna hijau, sedangkan temannya itu putih, tingginya sama dengan Ucok.
Rani yang sedang berada di dalam dapur, dia mengambil ransel sambil melirik jam tangannya sudah menunjukkan pukul sebelas, dan harus segera ke kampus, mana lagi Rani harus mempersiapkan juga untuk mengambil skrips semester berikutnya, dia harus lulus semua mata kuliah semester ini.
"Orang Thailand itu sepertinya sering kalj kesini....", Rani menegur Nilam yang sedang sibuk akan mengantarkan makanan ke meja tamu.
"Yah, dan sepertinya sedang berkunjung", Nilam menyahut sambil meninggalkan dapur, dan Rani bergegas meninggalkan kafe dengan langkah terburu - buru, dia berjalan keluar kafe dan mencari kendaraan umum untuk menuju kampusnya, dan pada saat itu ada bis berhenti tepat di sebuah halte, Rani segera masuk ke dalam bis tersebut.
Tiba - tiba saja, pada saat melayangkan pandangan keluar jendela, dia melihat bayangan Ucok menari di matanya.
"Ucok, sebenarnya aku tidak sanggup untuk mengungkapkannya, tapi aku tidak bisa menepisnya, perasaan yang sudah berubah menjadi cinta meskipun awalnya adalah persahabatan...", pikiran Rani terhenti, pada saat bis itu berhenti di sebuah halte, dan dia turun kemudian berjalan untuk menuju kearah gerbang kampusnya, dalam bayangannya juga terkadang Ucok menunggunya di anak tangga Fakultas tersebut.
Ucok yang sudah lamaran dengan Berlian, pada akhirnya akan menetapkan tanggal pernikahannya dengan Berlian, dia bersikap pasrah, menerima luka dalam hidupnya dengan lemah, di dalam kamarnya Ucok terus melukis, meskjpun dia gagal kuliah di Fakultas Seni Rupa tetapi kelak akan meraih mimpinya dengan jalan lain.
Entah bagaimana air matanya, menetes pada saat dia sedang menggores kuas dengan lembut, Ucok tahu, ada seseorang yang sedang membuka pintunya, Badria melongokan kepala melihat apa yang di lakukan oleh anaknya namun dia bersikap tidak peduli.
dan malam harinya....
Di rumah Rani, dia baru saja membaca Al Quran, dan suaranya terdengar merdu hingga sampai ke pantai dekat rumahnya, di satu sisj lain laki - laki yang setiap harinya berada di Kafe tersebut bernama Awwut Dang, dia seorang fotografer yang sedang berkunjung ke Bali, meskipun memiliki sifat suka minum, dan mabuk, bahkan main perempuan, bukan hanya itu dia memiliki latar belakang keluarga, Mongkut meninggalkannya begitu saja, dan akibatnya Awwut kurang kasih sayang seorang ayah, dan Awwut hanya tinggal dengan Chaow ibunya, dan Malee adik perempuannya.
Dia pergi ke Bali, bersama Aroon sahabatnya, yang memang selalu ikut bersamanya, karena Aroon juga adalah seorang fotografer sahabat satu komunitas Fotografer Awwut, ketika itu dia tengah memotret indahnya bulan, dan Aroon menepuk bahunya di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHARANI ( pengembangan cerita )
SpiritualSinopsis : sosok gadis berhijab meskipun dia seorang gadis Bali dengan wajah manis bernama Maharani dan dia biasa disapa Rani, memiliki sifat yang lemah lembut, segala apa yang ada dalam dirinya nyaris sempurna. Sejak kuliah, Rani memiliki sahabat l...