Rani baru saja sampai di Bandara Bangkok, sedangkan Aroon sedang mencoba menelepon tempat kerja Rani di kafe itu, agar bisa hidupnya menjadi rusak.
Dia berjalan menuju kearah imigrasi, sambil memegang paspornya, dan karena menunggu lama Rani mengirim whatsapp lagi kepada pihak hotel yang sudah dihubungi olehnya sebelumnya.
"I'm at Bangkok now.....",
"Ok" , tidak lama kemudian dia mendapat balasannya, dan kebetulan memang karena Rani sudah meminta kode wifi bandara dengan salah satu petugas, karena itu dia bisa mengirim whatsapp.
Orang yang berdiri di depannya, sudah mulai untuk bergerak berjalan kedepan, dan Rani juga berjalan kedepan.
Dia membetulkan sedikit depan hijabnya, sebelum dirinya maju kembali, dan akhirnya sampaj di depan.
Rani menaruh paspornya di depan petugas, iapun memeriksanya, dan setelah diperiksa barulah dia diperbolehkan masuk ke negara tersebut, dengan diberi cap, lalu di layar komputer Rani menempelkan sidik jarinya.
Pada saat di hall utama Bandara, dia langsung menuju ke arah tempat mengambil barang untuk mengambil kopernya dan setelah dia sudah mengambil kopernya, Rani menuju kearah keluar bandara untuk naik taksi dan menuju ke hotelnya yang masih berada di kota Bangkok
Di hotel Centaur Inn, yang harganya terbilang murah di daerah, Charoen Krung Road, disana dia langsung turun dari taksi dan menuju receptionist untuk mengambil kunci kamarnya kemudian menuju ke lantai tiga kamarnya, disana ada tempat tidur satu cukup untuknya dengan model sederhana, dan ukuran kamar juga tidak besar tapi nyaman untuk tidur, Rani merebahkan tubuhnya di ranjang sambil bermain Hp, dia baru saja mendapat nama dan password wifi hotel tersebut.
Dirinya sedang membuka Facebook, dan tanpa sengaja melihat foto bahagia Ucok dan Berlian sedang berada di Danau Toba, Rani mengeryitkan kenimg, baginya sampai kemanapun Ucok tetap tidak bahagia dengan gadis itu, namun dja sulit untuk berlari dari kenyataan hidupnya.
Pikirannya kembali mengawang tentang Ucok, namun waktu dzuhur melupakan semuanya dia langsung mengganti baju dan mengambil air wudhu untuk sholat dan setelah itu Rani turun ke bawah untuk mencari makan di sekitar hotel.
Rasanya memang sulit sekali mencari makanan halal, pada akhirnya Rani memutuskan untuk makan di KFC Siam Square, dia disana memesan Chesse Burger dan Lemon Tea, lalu duduk di salah satu kursi disana.
Tanpa Rani sadari, jika dari kejauhan, Aroon juga sedang makan disana, sama sekali Rani tidak melihat dirinya, dia sedang mengobrol dengan seorang pria, sambil menghabiskan makanan dan pria yang duduk di sebelah Aroon, menuju ke kasir, untuk bayar dan mereka keluar dari restoran.
Tidak lama setelah mereka keluar dari restoran, Rani juga keluar dari restoran tersebut, dan kembali ke hotel, baru sadar dirinya mendapat tiga kali panggilan tidak terjawab dari Wayan.
"Rani, maaf aku hanya mau beri tahu saja, kalau barusan kamu dicari oleh Ibu Ayu, manager kita....", terdengar Wayan agak dikeraskan, seperti perasaannya sedang tidak tenang.
"Memangnya ada apa....", ? Rani bertanya heran, dan entah bagaimana tiba - tiba saja pembicaraan terputus, dan pada saat Rani ingin menelepon kembali, Wayan sudah tidak mengangkat lagi, rasanya ingin kembali ke Bali, namun di Bangkok dia juga tetap harus bertemu dengan Awwut.
Rani mengetik whatsapp dengan tangan gemetar, kepada wayan, perasaannya tiba - tiba saja menjadi gelisah.
"Wayan tolong ceritakan sebenarnya ada apa...", ? Namun Wayan belum juga membalasnya, dan hal ini membuat Rani semakin menjadi risau.
Secara kebetulan, Rani juga keperluan mendadak, untuk keluar rumah, dia ingin membeli sabun, dan akhirnya dia keluar hotel tersebut sekedar ke supermarket terdekat disana.
Dia berjalan kearah warung yang di dekat sana, dan pada saat berada di trotoar jalan dia tanpa sadar berpas - pasan dengan Aroon, namun dengan teman lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHARANI ( pengembangan cerita )
SpiritualSinopsis : sosok gadis berhijab meskipun dia seorang gadis Bali dengan wajah manis bernama Maharani dan dia biasa disapa Rani, memiliki sifat yang lemah lembut, segala apa yang ada dalam dirinya nyaris sempurna. Sejak kuliah, Rani memiliki sahabat l...