Part 28 Mendarat Di Bandara Suavarbhumi

13 1 0
                                    

Pada akhirnya Awwut dan Aroon, mendarat di bandara suavarbhumi Bangkok, Thailand dan disana mereka turun, sambil bernafas lega karena pada akhirnya bisa kembali ke kampung halaman mereka.

    Awwut, mulai melepas seat beltnya, begitu juga Aroon, apa yang di katakan oleh Aroon, tergiang juga dalam telinga Awwut, jika sesungguhnya ada kebaikan hati di dalam dirinya.

    Awwut, mulai mengikuti barisan, di belakang, dan Aroon berdiri di belakang Awwur, mereka jalan perlahan sampai akhirnya memasukki lorong pesawat, dan sampai di dalam bandara, disana terdapat orang menjual makanan di berbagai tempat, restoran - restoran yang berada di samping, kanan dan kiri serta toko - toko pakaian, dan akhirnya Awwut, memasukki tempat untuk mengantri di imigrasi, disana ada banyak petugas yang duduk disamping kanan yang memeriksa barang di x ray serta paspor mereka masing - masing.

        Awwut sedikt mendongakkan kepalanya, karena menunggu mereka yang masih lama berdiri di depannya, kemudian menoleh ke belakang, ke arah Aroon.

       "Yang khng, yaw, yah, phwk, khea ca pi khang hna, khxng thi na...", Awwut berkata sambil mengerutkan keningnya. ( sepertinya masih lama memang )

      "Cha hna, du, nakthxngtheiyw, pheraa man, kea", tangan Aroon menunjuk kearah depan
       ( orang yang di depan sepertinya turis karena itu lama )

Dan Awwut mengangguk, sambil menghadap kearah depan, lagi pada akhirnya orang yang ada di depan sana, dia sudah mulai meninggalkan tempat tersebut, dan orang di belakangnya satu demi satu bisa maju ke depan.

   Yang pada akhirnya giliran Awwut yang maju kedepan, dia menaruh paspor di hadapan petugas dan petugas memeriksanya, kemudian Awwut baru melanjutkan langkah kakinya untuk mengambil barangnya, dari dalam bagasi pesawat, dia menunggu kopernya itu keluar namun juga tidak muncul, Aroon yang baru selesai dari tempat imigrasi, menyusul Awwut dan menepuk bahunya dari belakang.

      "Dimana barang kita", ? Awwut menoleh kearahnya dengan pandangan datar, sambil bersedekap.

     "Dari tadi, juga belum muncul...", dia menjelaskan.

      "Apa tidak sebaiknya bertanya dengan petugas...", ? Aroon mengusulkan.

      "Kita coba tunggu sabar saja dulu....", Awwut mengangguk, dan barang itu belum juga muncul, koper mereka belum juga terlihat, Aroon memang lebih tidak sabar dengan Awwut dia menghampiri petugas, yang sedang berjaga disana.

      "Khu hen krapea, deinthang si kheywn laea si da him.....", ? ( apakah anda melihat koper berwarna hijau dan hitam )

     "Cha ch chwy...", dia mengangguk ( saya akan bantu cari )

Aroon dan petugas tersebut, sudah mulai berjalan kearah tempat mengambil barang, namun Awwut tiba - tiba saja dengan semangat dia memanggil Aroon.

     "Koper kita sudah ketemu", !! Dia berseru dari jauh, dan Aroon setengah berlari kecil mendekati Awwut sambil berdiri disebelahnya dengan mengelus dada.

      "Syukurlah"

Dan akhirnya mereka berjalan ke pintu keluar dan masuk ke dalam MRT terdekat, disana mereka menuju ke ruang bawah tanah untuk menunggu kereta, Awwut yang merasa lelah dia duduk di kursi belakang tempat Aroon berdiri, dan tidak lama MRT yang di tunggunya datang.

Keduanya segera masuk ke dalam, namun dengan tujuan yang berbeda, Awwut tinggal di phet palace di daerah charansanitwong 84 sedangkan, ke Apartemen For Rent, Soi sukhumvit 31 khwaeng.

Dan Awwut yang turun lebih dulu, sebenarnya ada hal yang tidak di perhatikan oleh Awwut adalah sikap Aroon yang masih menyimpan sinis kepadanya.

MAHARANI ( pengembangan cerita ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang