Part 23 Dalam Perjalanan Menempuh Skripsi

4 0 0
                                    

Rani punya target menyelesaikn skripsinya dalam jangka waktu enam bulan jika bisa menyelesaikannya dalam waktu yang tepat, dan dalam perjalanan menempuh skripsinya teryata Bu Ninik dia sangat teliti dalam memeriksa tulisan skripsi Rani, bahkan detail.

     "Jadi disini kamu menjelaskan tentang kisah mistis dibalik tari ini tersebut", ? Bu Ninik bertanya.

      "Iya bu, karena itulah kita tidak boleh sembarangan terhadap tari tersebut, karena apalagi yang pernah terjadi jika penonton ada yang di hadang leak....", Rani bercerita panjang lebar.

      "Namun meskipun begitu, tari ini dikenal sampaj ke mancanegara...", Rani menambahkan kata  - katanya.

     Sejenak dia melirik jam tangannya, dan sudah menunjukkan pukul dua belas siang, dan B Ninik nampak memperhatikan sikap Rani yang seperti orang terburu - buru.

        "Kamu ada rencana lain setelah dari sini", ? Dia bertanya.

        "Tidak ada bu, hanya saja saya harus kembali ke kafe tempat saya bekerja", Rani menjawab singkat.

       Wanita itu hanya mengangguk, dan Rani meninggalkan kampus, pada saat di dalam bis dia bertemu dengan Kadek yang berpas - pasan dengannya untuk turun dari bis.

       "Kamu sudah selesai bimbingan", ? Dia bertanya.
 
        "Iyah dan sekarang, aku mau langsung menuju kearah kafe...., sebenarnya lamban laun aku malas juga kesana, jika harus bertemu dengan pemuda itu", Rani bercerita sambil mengeluh.

        "Pemuda...", ? Kadek bertanya dan dia sambil mengingat - ingat sesuatu yang pernah di ceritakan Rani kepadanya.

       "Oh yang namanya Awwut Dang itu", ? Dia bertanya lagi, dan Rani mengangguk lalu duduk di dalam bis.

       Lamunannya kini, entah kenapa dia menjadi memikirkan Awwut, yang selama ini tidak pernah ada benak pikirannya sekalipun. Seculi saja tidak pernah terlintas, karena sikap Rani padanya adalah acuh dan tidak memerhatikannya, bahkan kadang tidak terlihat senang untuk akrab dengannya sejak kejadian itu, dan berubah menjadi kebencian.

      Apa yang di lakukan Awwut sangat menjijikan baginya, Dia nampak orang yang tidak aturan juga, dan itu lebjh menjijikan lagi, meskipun dia tampan dan penampilannya sederhana, dibalik gaya bicaranya yang sengau akan suaranya saat berbicara Bahasa Inggris dengannya.

       Rani turun dari bis, dan mulai masuk ke dalam kafe dia bertemu dengan Desak yang baru saja ingin keluar membawa nampan.

        "Bagaimana skripsimu di kampus", ? Dia bertanya.

         "Masih banyak revisi yang aku perbaiki", Rani menjawb sambil mendesah nafas.

         "Lalu laki - laki Thailand itu masih di Pulau Dewata ini....", ? Tiba - tiba saja Rani menanyakan tentang dirinya.

         "Dia akan segera pulang, minggu depan", Desak menjawab, awalnya jawaban itu membuat Rani bersikap acuh, namun entah kenapa dia menjadi memikirkannya dan tepat pada saat itu.

       "Rani dia memanggilmu", suara Desak terdengar dari belakang, dan Rani langsung menemui dirinya di mejanya.

      "Ada apa", ? Dia bertanya.

     "Can I meet you with Dreamland Beach", ? Dia bertanya.

      "When", ? Rani bertanya lagi.

       "Last night" , dia menjawab lagi,

    

MAHARANI ( pengembangan cerita ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang