Part 32 Saat Cuti Kerja

9 0 0
                                    

Pada saat cuti, pekerjaan, Rani yang sudah menyerah untuk berharap dengan Ucok lagi, akhirnya dia membuat paspor, dan setelah paspor bisa itu selesai, pada saat minggu depannya dia langsung memesan tiket untuk ke Bangkok Thailand, dengan pesawat Citilink
Dan berangkat pada jam delapan pagi.

Hatinya sangat berdebar, bukan karena dia pertama kalinya ke luar negeri, melainkan adalah tujuannya untuk mencari jawaban tersebut, dan pada saat Rani duduk di dalam pesawat, dia membuka kembali alamat yang pernah diberikan oleh Aroon dulu.

     Seorang pramugari yang membawa makanan, membuat Rani terlonjak kaget, lalu membuka meja makannya.

       "Thank you", dia berucap pada pramugari tersebut.

      "If you need something you can call me.....", diapun membalasnya sambil tersenyum manis dan kembali ke dalam ruang untuk pramugari.

          Di satu sisi lain, kabar Aroon sekarang, dia sedang bersama temannya yang lain, yaitu Kiet, seorang laki - laki dengan tubuh agak lebih kecil dibanding Aroon, namun dia memiliki wajah dengan ciri khas senyumannya yang manis, mereka berdua sedang menikmati Mie, di Amari Plaza Bangkok.

      "Lalu bagaimana kabar dengan hasil memotret di Bali....", ? Kiet membuka obrolannya.

     "Sebenarnya aku sedang merasa bimbang dengan Awwut, sikapnya mulai sudah berubah, aku memang sempat jatuh cinta padanya dan menjerumuskannya ke dalam dosa, lalu aku menyesal tapi sepertinya apakah itu memang pantas juga untuk dimiliki....:,Aroon bercerita panjang lebar.

    "Kehidupan kita disini adalah bebas, tidak perlu takut dosa...., dengan segala perbuatan jalan kamu sudah benar.....", nampaknya Kiet bukan teman yang baik dan malah mempengaruhi Aroon untuk perbuatan itu lagi.

     "Jika kamu memang kenyataannya merasa cemburu dengan sesuatu lakukan saja sesuatu", raut wajah Kiet mencoba mempengaruhi pikiran Aroon, dan kini dia teringat kembali akan rasa cemburunya kepada Rani.

      Teryata Aroon, belum sepenuhnya berubah, dia masih labil untuk terpengaruh oleh orang lain untuk mengajaknya dengan hal yang tidak baik.

     Dan Aroon, menyadari jika djrinya memiliki kecemburuan yang sangat besar terhadap Rani, karena gadis itu Awwut telah terpengaruh olehnya.

      "Aku memang cemburu terhadap gadis Bali bernama Maharani....", akhirnya Aroon mengakui dirinya.

      "Dia yang sudah membuatnya menjadi seperti ini, tapi aku tidak tega, untuk melampiaskan rasa itu mengingat dia gadis berhijab dan Awwut mencintainya....", Aroon meneruskan kata - katanya.

       "Lakukan apa yang kamu mau, dunia kita bebas bukan....", Kiet justru semakin mempengaruhi dirinya, dan entah bagaimana Aroon terangsang untuk melakukan sesuatu kepada Rani, namun dia tidak tahu jika Rani dalam perjalanan menuju ke Thailand, dia berinisiatif meneror dirinya dengan menghubungi tempat kerjanya agar dia dipecat.

MAHARANI ( pengembangan cerita ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang