Seperti biasanya, Awwut mendengar suara yang sama, untuk terakhir kalinya, suara itu amat merangsang penasaran dirinya.
untuk semakin ingin tahu, dan entah bagaimana dia teringat dengan Rani, apakah itu benar adalah Rani...., ?, dan bisa jadi inilah yang menjadikan Aroon cemburu, karena suara itu membuat pikiran Awwut sibuk tentang Rani.Aroon, sendiri memang selama ini sebenarnya, dia seorang yang apa yang dia ingin lakukan belum mendapat kepuasaan, dia tidak pernah memiliki juga teman wanita, yang mau menemaninya, karena itu dia menjadi homo, bahkan disaat notabenenya, saat inipun Aroon, tidak pernah mendapat kepuasaan memang dari seorang laki - laki, itulah yang akhirnya dia melampiaskannya kepada Awwut, tetapi dia salah kaprah, Awwut adalah laki - laki normal, yang justru jatuh cinta kepada wanita hal itu yang menyebabkan Aroon cemburu.
Bahkan diapun, merasa tidak di perhatikan atas dasar hatinya, kepada Awwut, Aroon seseorang yang minta di perhatikan juga di dalam keadaannya saat ini, dia merasa cemburu, jika Awwut sedang perhatian dengan yang lainnya, apalagi seorang gadis.
Karena Aroon, seorang yang tidak memiliki juga teman satupun, yang bisa memahami dirinya, kecuali Awwut, menerima kekurangannya, teman - teman Aroon, hanya bisa melihat dari sisi luarnya, tetapi sebenarnya meskipun begitu dia kesepian, hanya teman di komunitasnya yang tidak menjauhi dirinya, mereka menganggap tingkah laku Aroon, adalah aneh padahal walau begitu, dia tetap manusia yang memiliki hati, namun terkadang orang lain tidak pernah berpikir segi positifnya dalam kehidupan, yang negatif di terima mentah - mentah begitu saja.
Awwut yang semakin penasaran, dia terdiam dan mendengar suara itu sampai selesai dan ketika selesai tiba - tiba saja suara gsdis dari memanggilnya dari belakang.
"Wait.....", Awwut menengok ke belakang, dan disana terlihat Rani mengenakan hijab merah sedang berdiri di depannya.
"Are you always stand in here...", ? Rani bertanya padanya, sambil memasukkan tangan ke dalam saku jaketnya.
"Yes that is voice, is your mine...", ? Awwut kembali bertanya.
"Yes that me...", jawaban Rani membuat Awwut terperanga mendengarnya.
"Di agamaku, mengajarkan untuk menenangkan hati, adalah dengan membaca Al Quran, karena Al Quran memberikan kesejukkan di jiwa sendiri...., meskipun hanya sederhana namun yang di rasakan sangat hebat, tidak salah jika Allah menurunkannya ke bumi, yah kamj menyebut Tuhan kami, adalah Allah SWT yang satu...", Rani bercerita panjang lebar.
"Aku sering mendengarnya, dan lamban laun, aku merasa itu adalah sebuah doa yang dahsyat, meskipun cara berdoaku berbeda, aku menghargainya, jika manusia di bumi berbeda - beda...", Awwut mengiyakan.
"Sebenarnya, aku ingin sekali minta maaf padamu, jika kamu mau membenciku, aku tidak masalah aku akan menjauh darimu, mungkin yang terjadi adalah karma bagiku, dan pastinya kamu sudah mendengarnya...", Awwut berkata panjang lebar.
"Kamu adalah seorang homo, benar begitu...", ? Rani bertanya sambil membelalakan mata namun sikapnya tetap tenang.
Awwut tidak menjawab apapun, entah apa yang di rasakannya, dalam bayangan matanya melihat peragai Aroon, sepertinya dia kasihan juga, maka Awwut tidak tega, menjelek - jelekkannya di depan orang lain, meskipun dia mengalami sakit pada hatinya, kepada Aroon karena telah menfitnah dirinya.
"Itu benar" kata - kata Awwut, sangat merasukki dirinya, padahal dia hanya ingin membela Aroon saja, Ranj menatapnya tidak percaya, lalu berlari kecil masuk ke dalam rumahnya, pandangan kebencian itu semakin dalam berada dalam tubuhnya, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya, dan rasanya kenapa seperti ada luka di hati mendengarnya, penyesalan dia telah berkenalan jauh dengan Awwut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHARANI ( pengembangan cerita )
SpiritualSinopsis : sosok gadis berhijab meskipun dia seorang gadis Bali dengan wajah manis bernama Maharani dan dia biasa disapa Rani, memiliki sifat yang lemah lembut, segala apa yang ada dalam dirinya nyaris sempurna. Sejak kuliah, Rani memiliki sahabat l...