Part 36 Pengaruh Vanida

124 0 0
                                    

Vanida yang telah bekerja sama dengan Aroon, dia telah mendengarkan semuanya dari jauh teryata diam - diam, dan pada saat itu dia menghubungi Aroon untuk menyusun rencana mereka, karena Aroon teryata telah merencanakan suatu hal yang sangat licik, Vanida yang teryata tanpa Awwut sadari dia pergi ke Bali, untuk menjadi mata - mata antara Awwut dan Rani, menggeser kontak teleponnya dan tanpa menunggu lama Aroon mengangkatnya.

   "Aroon, teryata Awwut itu telah berpindah keyakinan, ku rasa gadis itu telah mempengaruhi Awwut untuk menjauh dari hidupmu, dan Aroon, kamu juga harus bantu aku untuk balas dendam dengan apa yang dia pernah lakukan padaku, kamu tahu apa yang terjadi harus dibayar dengan yang sama....", ! Nada suara Vanida terdengar tinggi dan dingin, sedangkan Aroon adalah licik.

       "Kamu tahu kenapa kita bertemu, karena kita memiliki misi yang sama, aku ingin menyingkirkan gadis berhijab itu, karena dia Awwut menjauh dariku, tapi aku ingin memakai dengan cara yang brilian...", Terdengar suara Aroon sambil berpikir.

      "Hmmm..", Vanida menanggapi sambil berpikir juga.

      "Lalu apa yang harus aku lakukan, aku ingin Awwut membayar semuanya...", ! Terdengar penuh emosi dari suara Vanida yang haus untuk melakukan hal itu.

      "Bukankah, dia dulu pernah hampir menyetubuhimu, kenapa tidak sekarang kamu sodorkan tubuhmu, siapa tahu Iman Awwut belumlah sempurna...", Vanida mengangguk jahat dengan ide yang Aroon berikan padanya, dan dia menutup telepon sambil menyusun strategi juga rencana, mungkin dia juga akan mempengaruhi Rani agar hubungan mereka retak.

Di satu sisi dalam lain tempat, Awwut nampak masih terisak sambil duduk di sofa ruang keluarga sambil tertunduk, kemudian Awwut menarik nafas panjang.

       "Jika aku tidak diperkenankan untuk sementara tidak disjni, aku tidak masalah...", dia berkata dengan suara lemah.

        "Apapun itu ini rumahmu nak...." , Lamai membelai rambut anaknya dengan halus.
Awwut hanya mengangguk perlahan, kemudian masuk ke dalam kamarnya mencoba untuk menenangkan pikirannya sedangkan, di rumahnya sedang memikirkan juga dengan apa yang sedang di pikirkannya,
       Dia mencoba untuk kearah pantai, memandang laut kala senja itu, sambil bersedekap hijab yang dikenakannya perlahan tertiup oleh angin.
           Tanpa di sadarinya, kalau ada seseorang yang mengamati dirinya dari jauh sambil memicingkan mata dan langsung menghampirinya, Rani tersentak oleh kehadiran gadis tersebut.

       "Siapa kamu", ? Dalam pikiran Rani, gadis jni dia belum kenal sama sekali tapi menghampirinya dengan tiba - tiba dan sorot matanya seperti ingin akan menyampaikan sesuatu.

   "My name is Vanida, are you Rani...", dengan ekpreksi penuh percaya diri dia memperkenalkan dirinya, dan gadis itu memang terlihat juga seperti bukan penduduk Bali serta turis asing.

         "Where are you come from", ?  Rani bertanya kepadanya, hatinya masih bertanya - tanys dari mana dia bisa tahu nama Rani.

         "Thailand", dia menjawab singkat.

Mendengar kata Thailand, apa yang tersirat dalam pikiran Rani adalah tentang Awwut, dan saat ini Awwut sedang berada di Bali, lalu apa hubungannya dengan gadis tersebut, apakah mungkin Awwut pergi bersamanya dan siapa dia....?, rasanya kecurigaan Rani terhadap sifat Awwut kembali lagi merasuk ke dalam hatinya.

Rani terdiam sejenak, namun bibir Vanida nampak ingin merasuki dirinya, menggoyahkan iman Rani yang mulai percaya kepada Awwut.

     "Apa kamu mengenal Awwut Dang...", ? Dia mulai bertanya.

      "Dari mana kamu tahu dia...", ? Suara Rani terdengar lirih naik turun, dan matanya mencoba menangkap apa yang di pikirkan oleh Vanida.

     "Aku adalah gadis yang pernah di setubuhi olehnya...", dengan lantang Vanida mengatakan hal itu, dan sejenak dia tersenyum licik kepada Rani, entah apa yang ingin di katakannya, namun rasanya ini akan membuatnya terluka.

MAHARANI ( pengembangan cerita ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang