Open your eyes. Dan lihat sekelilingmu.
Keseruan pertandingan basket itu membuat Evelyn tak tega hati ketika ingin mengganggu kedua sahabatnya untuk mengantarnya ke kamar mandi. Sudah jadi langganan bila dalam jangka waktu yang sebentar Evelyn selalu ingin buang air kecil. Ia tahu kedua sahabatnya ini amat sangat menikmati moment ini, sehingga ia berdiam tanpa suara berjalan meninggalkan kedua sahabatnya.
"Eh lo!".
Langkah Evelyn terhenti ketika ia mendengar suara perempuan yang berada di dekatnya. Entah bertujuan untuk siapa suara itu memanggil, yang jelas secara otomatis kaki Evelyn berhenti seketika.
Ketika ia menengok ke sumber suara, tiba-tiba saja dirinya merasa ditatap oleh para mata tajam persis seperti tatapan serigala yang siap kapanpun menerkamnya.
"Saya kak?" ucap Evelyn berusaha sopan, karena ia tahu yang ada dihadapannya kini ialah kakak kelasnya.
"Ada hubungan apa lo sama Athala?" tak menjawab pertanyaan Evelyn, justru cewek itu langsung to the point pada inti apa yang ia ingin tanyakan.
"Athala? Maksud kakak apa ya?"
"Ciihh, Sok polos. Tadi gue liat lo berduaan sama Athala"
"Maksud kak Athala anak XII MIPA 4"
Cewek itu tidak menjawab pertanyaan Evelyn lewat perkataan, namun Evelyn langsung mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu lewat tatapan Serigala yang dimiliki cewek ini.
"Kalau berduaan dengan dia bukan berarti saya punya hubungan dengan ka Athala kan ka?" lanjut Evelyn polos.
Sebenarnya Evelyn tidak sepolos itu, ia mengerti betul kalau kakak kelas yang ada dihadapannya ini sedang ingin melabraknya. Namun saat ini ia hanya tidak ingin memperpanjang percakapan dengan orang yang tidak ia kenal. Buat apa diperpanjang, toh ia merasa tidak kenal dengan perempuan yang sedang ada dihadapannya yang dalam jarak sangat dengat mungkin hanya 10cm sehingga nafas perempuan itu bisa dirasakan oleh Evelyn. Kalian akan seperti itu bukan ketika kalian ada diposisi Evelyn?.
"Berani juga ya mulut lo kalau ngomong. Lo gatau yang lagi ngomong sama lo tuh siapa?" Yaaa cewek itu tidak sendiri ia membawa kedua temannya dan kini giliran temannya yang berbicara.
"Iya saya kan engga tau kakak ini siapa, karna saya baru dua minggu sekolah disini" ucap Evelyn.
"Terus kalau lu anak baru kita bakalan mau temenan sama lo?" lontar salah satu teman yang ada di sebelahnya itu.
"Engga sih kak, saya Cuma ngasih tau aja, biar jelas"
"Cih! Songong juga ini anak lama-lama" ucap teman yang lain dari si cewek Serigala itu.
"Denger ya wahai anak baru, gue Cindy Manoela pacar dari Athala Nathanio. Dan mulai sekarang lo jauhin Athala atau walcome to Neraka. Inget ucapan gue, bisa bahasa manusia kan lo?" ucap Cindy, cewek yang memiliki tatapan Serigala.
Evelyn masih tidak mau ambil pusing. Ia tidak peduli dengan apa yang diucapkan oleh Cindy. Menurutnya tidak ada gunanya jika ia meladeni Cindy dan dua temannya, Sely dan Luna.
"Saya juga engga kenal dengan ka Athala. Buat apa juga saya deketin dia" ucap demi sembari melakangkah memasuki kamar mandi yang tadi sempat terhenti.
"Cewek Sialan!" ucap Cindy kesal. Seenaknya saja Evelyn meninggalkan Cindy yang notabennya menjadi salah satu wanita tercantik di sekolah ini.
Bukankah memang harus seperti itu? Toh Evelyn tidak merasa punya hubungan apapun dengan Athala. Dan dia berniat untuk sama sekali tidak tertarik berhubungan dengan Athala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every-Always
Teen Fiction[Beberapa chapter - Private] Mendekati ending cerita agak slow update. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Ucapan Athala menggantung. Ia memejamkan mata dan menarik nafasnya dalam-dalam. "-saya merasa berubah setelah sa...