14 ...

568 35 0
                                    

Sudah dua hari semenjak kejadian amplop itu. Evelyn selalu menghindar dari Athala ketika di sekolah. Bahkan sudah dua hari Evelyn engga pergi kekantin. Sudah dua hari senyum Evelyn menghiasi wajahnya pudar, pernah sesekali senyum itupun sangat tipis sekali. Dan sudah dua hari Amel dan Sarah bingung bagaimana mengembalikan Evelyn agak tidak terlalu larut dalam kejadian tempo lalu.

"Main yuk, besok kan libur tuh anak kelas XII pada simulasi." – Amel, dengan harapan agar Evelyn mulai bersenang-senang lagi.

"Kemana? Kemana?" – Sarah, sangat antusias.

Biasanya kalau Amel dan Sarah udah sangat antusias untuk main, Evelyn selalu ikut antusias. Semoga untuk kali ini Amel dan Sarah berhasil.

"Dufan gimana?" – Amel.

"Atau Juggle land?" – Sarah.

"Atau mau renang?" – Amel.

"Ah jangan nanti gue item!" – Sarah.

"Yaela siapa juga yang mau ngelirik lo!" – Amel.

"Kak Abel!"

"Ye mimpi lo!"

"Ye kan usaha. Sebelum dia gebet yang lain, gue duluan yg bakalan gebet dia"

"Lo cewek kali sar, ngegas amat"

"Cewe engga melulu nunggu mel. Mau sampe kapan nunggu? Keburu dia bahagia sama yang lain, dan gue meluk bantal sambil denger lagu galau. Cih gasudi!" – Sarah.

"Gue ga ikut deh kayanya" – Evelyn, masih sama, masih jawab seadanya.

Akhirnya ada yang mengalihkan topik, engga melulu soal cogan.

"Yaelah kapan lagi kita libur di hari sekolah gini. Pasti sepi deh tempat wisata" – Sarah.

"Iya nih lu kenapa sih? Mulai ga asik deh" – Amel.

"Kan lu bisa ngehibur otak lu juga" lanjutnya.

"Bukan gitu, gue mau bantu bunda di butik aja. Udah lama gue ga bantuin bunda" – Evelyn.

Sarah dan Amel sangat amat mengerti sebenarnya bukan itu alasan yang sesungguhkan. Ia hanya mengada-ngada saja. Sejak kapan bunda memperbolehkan Evelyn ikut campur dalam urusan butik?.

"Alah, sejak kapan lu bukan jadi Evelyn?" – Amel.

"Maksud lu?" – Evelyn.

"Ya sejak kapan seorang Evelyn mau ikut campur urusan bundanya" timbal Sarah.

Keduanya pun terus mengeluarkan kalimat yang terus saja menyuduti Evelyn.

Evelyn senyum lebih lebar dari kemarin, ya walau hanya sedikit setidaknya ada perkembangan. Ia kalah dari kedua sahabatnya, Evelyn tidak bisa mengeluarkan alasan lain untuk menolak ajakan kedua sahabatnya ini. dan akhirnya ia menyetujui.

"Dufan aja ya deket" – Evelyn.

"OKE DEAL" – Sarah dan Amel, sumringah.

💨💨💨

Hari ini Sarah dan Amel berhasil membawa Evelyn untuk melupakan kejadian amplop pada tempo lalu, buktinya Evelyn mau diajak kekantin berkat mereka. Evelyn juga engga keberatan kalau kedua sahabatnya ini terus membicarakan cogan-cogan yang ada di sekolah ini, termaksud para meteor garden.

Entah jurus apa yang Sarah dan Amel keluarkan, Evelyn kini sudah banyak bicara lagi, bahkan ia sudah mulai terbahak-bahak lagi.

Terimakasih sahabat. Cukup bertiga untuk bisa tertawa sekencang ini.

Every-AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang