"Brengsek Athala!!!"
"Athala?" – Sarah dan Amel, kompak.
"Eh Evelyn lu mau kemana?" – Sarah.
Evelyn meninggalkan kedua sahabatnya itu, berusaha mencari keberadaan laki-laki yang berhasil membawanya pada tingkat emosi yang paling tinggi.
Ketika sarah ingin mengejar Evelyn, Amel justru menahan tangan Sarah. Memberi kode untuk tetap tinggal dan tidak menyusul Evelyn. Amel memberi ruang untuk Evelyn menemui Athala. Sendiri?.
Tidak setega itu, Amel dan Sarah tetap mengikuti Evelyn namun dalam jarak yang agak jauh. Kali ini mereka membiarkan Evelyn menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu.
Langkah kaki Evelyn lebih cepat dari biasanya. Matanya memerah dan ia semakin erat mengepal tangan kanannya, tanda ia sedang berusaha menahan amarahnya saat ini. Sebelum ketemu Athala.
Langkak kaki itu berhenti tepat di depan Bajang. Padahal beberapa menit yang lalu ia mengetahui bahwa bajang sedang sepi — namun hatinya membawa langkah kaki Evelyn ke tempat ini.
Dan benar....
Athala dan beberapa temannya termaksud Aldo, Vero, dan Abel ada disana, sedang tertawa terbahak-bahak.
"Cih najis" hanya itu yang ada dibenak Evelyn ketika menatap Athala tajam.
Tak tahan lagi, Evelyn langsung menerobos kerumunan cewek-cewek sekolah yang mengelilingi meteor garden dan berhenti persis di depan muka Athala. Athala kaget melihat gadis yang ada dihadapannya saat ini tak biasanya gadis ini ikut nimbrung di bajang, Athala kini balik menatap Evelyn dengan tatapan dingin membuat Evelyn tambah geram.
Semua orang yang ada disekitar bangku panjang ini menatap aneh kearah Evelyn, murid yang ada di dalam kelas pun berusaha keluar melihat apa yang akan terjadi. Evelyn tidak perduli.
Semuanya hening, semuanya diam.
"Mau apa lo kesini?" Akhirnya Athala memecahkan keheningan.
Tangan Evelyn makin bergetar hebat dan mulutnya masih tidak bersuara. Ia terus menatap Athala dengan tatapan kebencian, dan...
Plaaakkkkkkkkk – Keras sekali.
Semua orang langsung bersorak kepada Evelyn karena berani menampar pangeran pujaan hati para gadis di SMA ini, apalagi di depan banyak orang.
"Eh anjing pangeran gue ditampar!"
"Kasian Athala bego"
"Siapa sih dia? Sok kecakepan"
"Gila itu cewek"
"Mau cari mati kali itu cewek"
Ya kira-kira kalimat itu yang dikatakan semua orang yang menyaksikan kejadian tersebut.
Athala langsung bangun dari tempat duduknyaa, ia memegang pipi kiri yang panas akibat tamparan keras yang mendarat dipipi mulusnya itu. Ia semakin menatap tajam kearah Evelyn.
"Berani ya lo nyentuh gue!" bentak Athala tak kalah keras dari tamparan Evelyn.
Seketika air mata Evelyn jatuh yang membuat Athala serta orang disekeliling mereka saat ini bingung.
Entah, ketika Evelyn menjatuhkan air matanya, seketika amarah Athala mereda dan berubah menjadi luluh dan merasa bersalah. Ini bukan Athala yang biasa karena biasanya tak ada gadis yang berhasil meluluhkan hatinya apalagi hanya dengan sebuah air mata.
"Maksud kakak apa ngirim saya amplop ini?"
"Amplop apa?"
"Cihhhh, Licik juga ya otak kakak. Segitunya dendam sama saya. Diasah lagi kak skill edit fotonya biar engga sembarangan" ucap Evelyn. Ia melemparkan amplop itu kedepan muka Athala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every-Always
أدب المراهقين[Beberapa chapter - Private] Mendekati ending cerita agak slow update. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Ucapan Athala menggantung. Ia memejamkan mata dan menarik nafasnya dalam-dalam. "-saya merasa berubah setelah sa...