Di part ini ada 2000 kata lebih.
Jangan lupa di vote dulu sebelum baca heheh :)
Gara-gara Athala.
Ponselnya jadi banyak pesan masuk, sebagian besar dari cewek. Yaa, apalagi kalau karna Athala yang mendadak masuk kelasnya dan memasukan nomernya ke ponsel Evelyn. Evelyn terus menyumpah agar Athala jauh dari kehidupannya.
Bukan karna ia takut jatuh cinta dengan Athala, sama sekali bukan. Ini karena sebagian pesan yang masuk meneror dirinya agar menjauhi Athala dan sebagaian lagi justru cari muka untuk mendapatkan nomer Athala.
Dan ini lagi! Panggilan masuk dari Meteor Garden.
What!!! Mata Evelyn melotot tak karuan.
"Ck, pasti Athala. Dasar cowok aneh. Dia namain dirinya dengan sebutan Meteor Garden. Pede sekali!" – Batin Evelyn.
Evelyn merebahkan tubuhnya ke sofa di ruang keluarga. Tangan kanannya meraih remote tivi, jemarinya menekan-nekan tombol berharap menemukan acara tivi yang tidak membosankan di malam minggunya kali ini. Sedangkan tangan kirinya masih memegang ponsel yang terus bergetar dan berdering.
"Brisik ih!" ucapnya kemudian meletakan ponselnya dengan kasar meja pendek depan sofa.
"Kenapa sih de? Itu telpon dari tadi engga diangkat-angkat" ucap Cikal, sambil membawa semangkuk besar popcorn caramel kesukaannya.
"Ga penting!"
Evelyn menjatuhkan kepalanya dibantal sofa . Untung Cikal duduk disofa yang berbeda dengan Evelyn, jadi Evelyn bisa meluruskan kakinya.
Ting ... tongg....
"Tamu tuh bukain gih!" ucap Cikal, masih asik memakan popcorn kesukaannya.
"Males ah lo aja"
"Lo aja. Ga liat gue udah posisi enak?"
"Lo ga liat gue juga sama? Bi Inah aja suruh"
"Yaudah lo panggil dong"
"Bi tolong bukain dong" – Evelyn, teriak.
Tak ada jawaban dari bi Inah, asisten rumah tangga mereka. Evelyn terus teriak memanggilnya, biasanya bi Inah keluar dari dapur. Dan tak lama ada langkah kaki yang bergerak dari dapur menuju kearah Evelyn dan Cikal yang sibuk menyaksikan acara televisi itu.
"Jangan teriak-teriak ah, bi Inah lagi bunda suruh keluar. Biar bunda aja yang buka"
Bukan bi Inah yang keluar dari dapur, tapi malah bunda dengan membawa sebotol jus mangga. Bunda meletakan jus mangga tersebut di atas meja kecil terdekat, lalu berjalan menuju pintu utama. Melihat siapa tamu yang datang di malam minggu ini.
Acara televisi malam ini cukup menarik, Evelyn dan Cikal memilih acara di Net.tv untuk mengisi waktu di malam minggunya, sembari nunggu kabar dari kekasihnya yaa itu sih untuk Cikal karena dia lagi LDR tapi kalau Evelyn sih nunggu Ayah pulang. Ayah janji untuk pulang cepat dan bawa makanan kesukaan Evelyn. Ya walau hanya cotton candy, tapi itu sangat ajaib bisa menaikan mood Evelyn.
"Ka?"
"Ka Cikal" – Evelyn, masih menatap layar televisi – belum ada jawaban dari Cikal.
"KA CIKAL!" kali ini ia teriak persis di depan telinga Cikal.
Cikal hampir saja loncat karena kaget. Telinganya langsung berdenging karena teriakan Evelyn yang sangat melengking. Hampir saja gendang telinga mau kabur dari telinga Cikal. Ia langsung memasang tatapan super tajam miliknya, tapi tetap saja Evelyn engga takut toh Cikal enggakan bisa marah beneran sama adik perempuan satu-satunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every-Always
Teen Fiction[Beberapa chapter - Private] Mendekati ending cerita agak slow update. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Ucapan Athala menggantung. Ia memejamkan mata dan menarik nafasnya dalam-dalam. "-saya merasa berubah setelah sa...