Hari minggu, siapa yang gak suka sama hari minggu?Impossible sih buat kalian para manusia normal yang ga suka sama hari minggu. Hari dimana kalian bisa bangun siang pastinya setelah shalat subuh, ini berlaku untuk muslim yang bukan diktp aja. Eits tapi engga berlaku juga bagi kalian yang sudah menikah dan bagi kalian yang ada janji sama pacar atau paling engga janjian ngajak jalan gebetan.
"Tha, itu ada temen kamu dibawah" teriak seorang wanita separuh baya di depan kamar Athala. Monica, mama Athala.
Tak ada jawabannya dari Athala. Pukul 10.00 WIB, ya Athala baru bangun tidur. Untuk apa ada orang bertamu sepagi ini di hari libur fikirnya.
Tok... tok... tok...
"Hmm iya ma, bentar"
Dengan langkah malas, kaos polos yang ia gunakan untuk tidur sudah telihat kusut, dan rambutnya yang sedikit keriting miliknya masih berantakan Athala mulai membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu.
"Yoo Whats up bro! Lu baru bangun aja" ucap Vero.
Kedua sahabatnya lah yang sepagi ini berkunjung dihari minggu. Tumben. Rutinitas pagi dihari minggu untuk Athala adalah suatu kemustahilan. Ia tidak pernah mau melewatkan momen dimana ia bisa bangun kapan saja, setelah ia shalat subuh.
Walau Athala terlihat dingin dan cukup cuek tapi untuk masalah shalat 5 waktu Athala engga pernah cuek, selalu rajin. Tapi kalau shalat sunahnya sih masih kadang rajin kadang engga.
"Lo semua pada ga waras ya? Ini hari minggu kali" ucap Athala dengan mata masih sayu.
"Olahraga pagi bos kali-kali" ucap Abel.
"Jangan olahraga malem mulu, ngedugem doang yang lo kencengin" protes Vero.
Sebenarnya untuk meladeni kedua sahabat yang ada dihadapannya saat ini ia tidak keberatan, namun waktu yang membuat Athala merasa kesal kedatangan kedua sahabatnya ini. Ia jadi paham setelah kesadarannya sudah hampir penuh sejak bangun tidur yang dipaksa tadi. Ia tahu bahwa semalam Vero tidak pulang kerumahnya melaikan kerumah Abel.
Kalian perlu tahu, Vero juga salah satu tipe laki-laki yang suka tebar pesona tapi ia sangat rajin ibadah seperti Athala dan kalau udah shalat subuh Vero engga bisa tidur lagi, alhasil ia menganggu Abel yang notabennya susah bangun subuh. Abel tidak terima bila minggu paginya dirusak oleh Vero sehingga ia berniat untuk merusak minggu pagi Athala juga.
"Si jamur aer gak lu ganggu juga?" cetus Athala.
"Dia kan udah dapetin incerannya, ya dia gas terus lah" – Abel
"Gila ya Aldo dapet aja tuh anak kepsek, sexy lagi" – Vero
"Bohai banget anjay, tp gue ga tertarik" – Abel
"Sama gue juga, kayanya udah sering pacaran sama yang ga bener sih" – Vero
"Iya gila gue juga mikir gitu bodynya udah terlalu bohai sampe kaga nafsu gua liatnya. Bentar deh, emang lo sendiri bener?" – Abel.
"Anjing, ya bener lah gue mana pernah gue ena ena ama cewek. Masih perjaka gue buat istri gue" - Vero
"Perlu gasih gue telpon Aldo kalau kalian berdua lagi ngomongin gebetannya" ucap Athala.
"Main ps yokkkk!!" Seru Abel mengalihkan topik dan langsung menghajar stik ps milik Athala.
Sudah cukup lama ia main ps tanpa mandi, ah setidaknya cuci muka biar seger. Langkah kakinya agak berat untuk kekamar mandi walau hanya cuci muka. Padahal semalam ia mimpi cewek yang mau ia ajak jalan hari ini.
Tunggu?
Dari kemarin Athala belum membuka ponselnya. Ia juga belum tau cewek itu mengirim pesan untuknya atau tidak. Langkah kakinya kini berubah aluan menjadi kearah meja. "Sial gue lupa ngecharge ternyata" batin Athala.
Sudah pukul 12.50, masih ada beberapa waktu untuk ke jam 14.00. Itu artinya ada kesempatan Athala mencharge ponselnya walau sebentar. Kemudian ia menghidupkan kembalinya ponselnya, dan banyak pesan masuk untuknya. Jangan tanya dari siapa, pasti kalian sudah tau bahwa kebanyakan pesan yang masuk ke ponsel Athala dari para cewek dari sekolah manapun yang mencoba menghubungi Athala. Itulah alasan Athala malas untuk terlalu sering main handphone.
Ada satu pesan yang menarik perhatian Athala.
[From : Evelyn
To : 081234567890
"Maaf kak, saya gak bisa jalan sama laki-laki sembarangan"]
Pesan ini mampu membuat Athala terdiam sejenak kemudian...
"Lo gak bisa nolak gue El" ucap Athala sambil mengeluarkan senyum smirk dan berjalan kearah kamar mandi. Untuk mandi, bukan cuci muka.
40 menit sudah berlalu, kini Athala sudah siap untuk berangkat jemput Evelyn, padahal Evelyn sudah menolak secara terang-terangan namun Athala masih aja kekeh sama omongannya.
"Eh lo mau kemana bangsat rapi amat? Mana wangi banget lagi kaya kuburan baru" cetus Vero
"Ngedate" jawab Athala singkat.
"Sama siapa dah? Ini kita ditinggal?" ucap Abel tanpa melirik Athala sedikitpun pandangannya fokus kearah layar tivi.
"Balik aja kalau udah bosen disini. Gue pergi dulu" ucap Athala sambil menutup pintu kamar.
▪️▪️▪️
Vote Komen Vote
And See u On Next Chapter :))))))
KAMU SEDANG MEMBACA
Every-Always
Teen Fiction[Beberapa chapter - Private] Mendekati ending cerita agak slow update. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Ucapan Athala menggantung. Ia memejamkan mata dan menarik nafasnya dalam-dalam. "-saya merasa berubah setelah sa...