Bab 3

3.8K 139 11
                                    

Jangan lupa

Vote
Commemt
Share
Follow

~~~~~~~~~

Yang lalu,

Bryan yang sedari tadi berdiri di samping Lara berjalan ke hadapan Lara dan menggenggam tangannya lalu berkata..

"Ra maafin gue ya, gue egois dan cuman mikirin perasaan sendiri, ga mikirin perasaan lo nungguin gue di sekolah sampe 3 jam" ucap Bryan sambil menatap mata Lara.

"Emang lo egois" ucap Lara sebal.

"Yaudah gue anggep aja lo udah maafin gue," ucap Bryan "Ra ke GI yuk sekarang."

"Gue gak nerima penolakan" ucap Bryan lagi sebelum Lara menolak.

"Ganti baju sekarang atau gue suruh mba lo gantiin baju lo" ucap Bryan sambil berjalan keluar dari kamar Lara.

Lara hanya pasrah dan menurut saja, toh kalau dia menolak Bryan akan tetap memaksanya. Lara mengganti bajunya, dia memakai celana pendek dan baju kaos hitam dengan kemeja kotak kotak diikat melingkari pinggangnya, rambut panjangnya itu diikat dengan asal dan dia menggunakan sneakers berwarna putihnya itu. Lara mengambil ponselnya dan berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangganya.

Bryan sedang menunggu Lara mengganti bajunya, ia sudah sering berkencan bersama banyak perempuan dan dia tau betul kalau perempuan memakan waktu ber jam - jam untuk mengganti baju. Tapi, beberapa menit ia duduk di sofa sambil bermain ponselnya ia mencium bau harum dan langsung memalingkan wajahnya dari ponsel dan melihat ke sekeliling dari mana bau harum itu berasal. Saat sedang melirik - lirik, mata Bryan terikat oleh Lara yang sedang menuruni tangga perlahan - lahan.

"You look good" Kata - kata itu terpeleset dari mulut Bryan.

"Always do" balas Lara.

"Oke, ayo cabut" ucap Bryan sambil menarik tangan Lara.

Sesampainya di mobil, Bryan membukakan pintu untuk Lara dan Lara pun segera duduk. Saat Bryan memasuki mobilnya Lara sedang memainkan ponsel-nya, sampai Bryan mengambil ponsel itu dan menyimpannya.

"Lo apa - apaan sih? Tadi lo udah ngelupan janji lo sama gue, buat gue nungguin lo di sekolah sampe 3 jam, maksa gue ikut lo, sekarang ngambil hp gue" ucap Lara

"Touché" ucap Bryan pada Lara lalu menyalahkan mesin mobilnya, Lara hanya memanyunkan bibirnya dan menatap keluar jendela sepanjang perjalanan ke Mall GI. sesampainya di mall Bryan memarkirkan mobilnya dan berjalan keluar mobil dan membukakan pintu untuk Lara turun dari mobil.

"Laraa... lo masih ngambek sama gue ?" itulah pertanyaan yang di lontarkan Bryan selama perjalanan ke GI.

"Bisa diem gak sih lo" ucap Lara sebal.

"Ya udah yuk masuk aja kedalem trus kita makan ice cream. Biasanya kalo cewek makan ice cream mood-nya bakal baikan lagi" Ucap Bryan sambil menarik tangan Lara. Lara mendengus pelan karena ia menahan emosinya.

Sesampainya di tempat memakan es krim Bryan masih menggenggam tangan kanan Lara dan bertanya "Kamu mau makan eskrim rasa apa ?" dan mendengar kata 'kamu' membuat Lara sedikit terkejut "Cookie dough aja" ucap Lara sedikit terbata. "Pake topping apa ?" tanya Bryan dan Lara menjawab "Apa aja boleh" lalu Bryan berkata "Semuanya aja" dan Lara pun tidak ingin berargumen dengan itu. Mereka berdua duduk dan Bryan masih menatap wajah Lara sambil meminta maaf terus menerus, tetapi menurut Lara ramainya mall hari ini lebih menarik dari pada wajah Bryan.

Beberapa menit berlalu dan es krim pun datang dan Lara memasukan satu sendok es krim ke dalam mulutnya dan mood-nya pun langsung membaik lagi. Tanpa ia sadari dia tersenyum terus sambil memakan es krimnya itu.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang