Bab 6

3.4K 116 4
                                    

Dilabrak oleh fans - fans-nya Bryan tidak lah seburuk dengan bertemu dengan mantannya, Steven

"MAU LO APA HAH? LO UDAH NGEREBUT BRYAN DARI GUE DAN SEKARANG IMAM JUGA ?! EMANG YA KALO UDAH JADI CEWE MURAHAN TUH SUSAH" ucap Novena sembari menabrakkan Lara pada tembok kamar mandi. Teman - teman Novena bersauhut sahut "Mau di sirem air kotor kakak," mendengarnya Novena terenyum "Oh gitu yaa... yaudah dek, sini kakak sirem air kotor kan kebetulan kakak punya.. apa sih yang gak ada buat Lara..."

Seseorang memotret kejadian itu sebelum Novena sempat menyiramkan air kotor itu pada Lara.

"Lo cantik tapi hati lo busuk" ucap laki - laki itu.

"Jangan ikut campur deh lo," ucap Novena sambil menengok ke arah suara "eh ganteng juga."

Novena mendekati laki - laki itu dan berkata, "Hai, nama gue Novena.. nama lo siapa ?"

"Lo bukan tipe gue" ucap laki -laki itu dan dia segera menghampiri Lara dan menarik tangannya Lara.

Lara yang ditarik tangannya terus mempertanyakan apakah semua ini mimpi atau bukan.

Laki - laki itu menarik Lara ke depan ruang Tata Usaha

"Steven ?" Ucap Lara dengan suara bergetar.

"Steven siapa ? nama gue Samuel" ucap laki - laki itu.

"Oh, sorry gue kira lo orang lain" ucap Lara dengan menahan air matanya.

"Lo kok mau nangis sih, kan udah gue tolongin. Jangan cengeng lah" ucap Samuel.

"Huaaaaa" tangis Lara pecah, ia sangat merindukan Steven, sampai sekarang pun ia masih berharap Steven masih hidup.

"Lara! Lo kenapa ?" Teriak Cilla sambil berlari ke arah Lara.

Lara memeluk Cilla dengan kuat dan menunjuk pada Samuel, Cilla yang melihat Samuel sontak terkejut. "St, Steven?" Ucap Cilla Terbata - bata.

"Gue Samuel, tadi dia juga nanyain hal yang sama" ucap Samuel.

"Ra, dia Samuel bukan Steven. Steven udah tidur dengan tenang, lupain dia" ucap Cilla. Selama beberapa waktu Lara menangis, dia akhirnya menerima kenyataan bahwa laki - laki yang berada di hadapannya ini bukanlah Steven.

"Makasih ya udah nolongin gue tadi, kalo gak ada lo pasti gue udah basah dan bau" ucap Lara.

"Iya gak apa - apa umm?" Ucap Samuel bingung.

"Lara, Lara Kiana" ucap Lara sambil tersenyum manisnya.

"Oke deh Lara, gue cabut dulu ya, bye" ucapnya sambil berjalan menjauh.

"Tunggu, lo anak sekolah ini ?" tanya Lara padanya.

"Oh bukan kok, gue mau turnamen di sini, tadi kebetulan aja gue dari toilet, udah ya bye..." ucap Samuel sambil berjalan menuju lapangan, sesampaiya di lapangan dia terlihat menghampiri seorang perempuan. Mereka berdua terlihat sangat serasi bersama. Lara melihatnya pun langsung sakit hatinya.

'Lara kangen kamu Steven' ucapnya dalam hati.

"Ra ko lo nagis lagi sih elah" ucap Cilla sambil memeluknya, "Kangen Cil, kangen" ucap Lara sambil memeluknya lagi.

"Udah yuk ke kelas" ucap Lara dan mereka berdua pun ke kelas.

Sesampainya di kelas mata Lara lebam dan merah.

"Lara!! Lo kenapa ihh" pekik Maya dengan keras.

"Gua liat Steven" ucap Lara pendek.

"Bukan Steven, orang yang mirip persis dengan Steven. Dari suara dan badannya sih sama, tapi hobinya aja yang beda, dia futsal sedangkan Steven basket" ucap Cilla.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang