Bab 12

1.9K 83 2
                                    

Alex mengangkat Lara ke kamarnya dan memegang dahi Lara.

"Gila, panas banget" ucap Alex dan mami segera memegang dahi Lara dan benar saja ternyata tubuh Lara sangatlah Panas.

"Lex kamu tolong ambilin satu baskom air dingin dengan handuk kecil ya, pakai es batu lagi juga boleh" ucap Mami dan Alex segera mengangguk dan menuju ke dapur.

Mami mengganti pakaian Lara. Setelah menggantikan pakaian Lara ia menutupi tubuh lara dengab selimut yang sangat tebal untuk menghangatkan tubuh putrinya itu.

Alex kembali ke kamar Lara dengan membawakan 1 baskom air dingin untuk menurunkan panas tubuh adiknya itu.

"La kamu kenapa sih ? Bisa sakit begini, sampe pingsan gini lagi" ucap Mami.

"Aku coba telfon temen - temennya aja ya Mi, kali aja mereka sama Lala tadi dan tau kalo Lala sakit" ucap Alex. Lala adalah panggilan khusus dari keluarga Lara pada Lara.

"Iya coba kamu tanyain ya" ucap Mami dan Alex pun berjalan ke balkon agar suaranya nanti tidak akan mengganggu adiknya yang tengah beristirahat.

Alex sadar bahwa ia hanya memiliki nomor telefon Maya, ia sambungkan panggilan dan menunggu sampai di angkat.

Maya yang tengah berusaha tidur pun mendengar handphonenya berdering, Maya bangundari tidurnya dan mendapati nomor tidak di kenal meneleponnya malam malam. dengan ragu Maya mengangkat telefon itu.

"Halo? Ini siapa ya ?" ucap Maya.

"Halo May, ini Alex. Gue mau tanya, tadi lo bareng sama Lara gak ?" ucap Alex pada Maya.

Maya yang mendengar bahwa itu Alex terkejut dan segera berkata "Oh Ka Alex.. um.. iya tadi saya sama Lara kak, kenapa emangnya ?" tanya Maya.

"Jangan bilang Lara belom pulang ??" tanya Maya sedikit panik.

"Dih jangan panggil gue kakak lah gue ga tua - tua banget kok, Alex aja. Engga kok. Dia udah pulang, terakhir lo bareng dia jam berapa ya ?" tanya Alex.

"Tadi sore Ka, eh Lex"

"Yang terakhir sama dia siapa ya ?"

"Kurang tau juga deh, coba nanti gue kabarin temen - temen gue ya kak" ucap Maya dan Alex berkata "Oke, kalo dapet kabar apapun itu kabarin gue ya ?" dan Maya pun menyetujuinya.

Dengan demikian erbincangan diantara Alex dan Maya pun berakhir.

Alex berjalan masuk ke dalam kamar Lara dan Mami berkata "Ko liat deh di tangan Lala ada bekas cengkraman orang gitu, sampe biru."

Alex yang mendenga hal tersebut terkejut dan melihat kalau pergelangan adiknya itu benar - benar biru.

Siapa pun yang melakukan itu pada Lara akan ia habisi, itulah yang tertera dalam benak Alex sehabis melihat bekas cengkraman di tangan Lara.

Mami merawat Lara semalaman dan terus merawat.

Pagi pun tiba, burung - burung berkicauan dan matahari bersinar terang.

Namun masih tak ada pertanda bahwa Lara membaik.

"Re, Lara kayaknya harus di bawa ke dokter deh" ucap Mami pada Papi tapi Papi berkata "Aku ada meeting Stell."

"Oh. Gitu ya." ucap Stella (Mami) pada Ray(Papi) segera menelepon sekertarisnya dan izin untuk tidak menghadiri meeting tersebut.

"Beres, ayo ke rumah sakit" ucap Ray yang tersenyum miring dan Stella terkekeh, ternyata jurus andalannya itu masih dapat digunakan setelah hampir 19 tahun bersama.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang