Bab 35

417 20 2
                                    

Thank u for 54k ini hadiah kalian

Jangan lupa
Vote
Comment
Share
Follow

Laff yah

Selamat baca

~~~~~~~~~~~~~~

Bryan menyalip semua kendaraan di Jakarta malam ini untuk menemui kekasihnya yang sedang merasa sakit saat ini.

Sesampainya di rumah Lara, Mba Mus membukakan pintu untuknya. Bryan segera berlari ke kamar Lara dan melihat gadis itu sedang meringkuk dalam selimut merasa kedinginan.

Bryan menghampiri Lara dan memegang kening perempuan itu untuk mengecek temperatur tubuh gadis manis nan mungil itu. Lara terbangun dan membuka matanya.

"Bryan ? Kamu beneran dateng ?" Tanya Lara terkejut dengan suara serak.

"Aku pasti dateng buat kamu sayang" ucap Bryan perhatian.

"Kamu udah makan ?"

"Tadi kan aku makan sama kamu Bryan" ucap Lara lemas.

"Oh iya hehehe... terlalu kepikiran sama kamu jadi aku lupa" gombal Bryan dan Lara hnya memutarkan bola matanya dan berkata "Aku lagi sakit masih bisa aja kamu gombalin aku"

"Kan gombalin pacar sendiri yangg, bukan pacar orang"

"Bodo" ucap Lara acuh karena pusingnya.

"Kamu pusing  dan flu ya sayang ?"

"Iya kayaknya, aku agak pilek soalnya"

"Oke, sebentar ya, aku ke bawah dulu" ucap Bryan dan Lara hanya mengangguk lemah sambil memejamkan matanya.

Bryan turun ke bawah mengambil obat pusing dan flu, tidak lupa dia membawa air minum. Melihat Bryan kewalahan di daphr Mba mus menghampiri.

"Kenapa den ?" Tanya Mba Mus.

"Lara sakit mba, ini saya mu bawa kompresan kan ribet saya lagi cari yang ditempel di jidat ajaa" ucap Bryan mencoba sespesifik mungkin karena dia benar - benar tidak tau namanya. 

"Ini ya den" tany Mba Mus dan Bryan segeraengangguk dan mengambilnya.

Sesampainya di kamar Lara, Bryan segera menempelkan penurun deman di dahi Lara.

"Sayang, ayo minum obat" ucap Bryan sambil membantu Lara duduk.

Bryan membantu Lara minum obat dan melihat bahwa baju tidur yang Lara kenakan berlengan pendek.

"Sayang kamu ga kedinginan pake lengan pendek gitu ?" Tanyanya.

"Dingin.." ucap Lara.

"Mau aku ambilin jaket ?"

"Engga mau, aku mau tidur begini aja kan udah pake selimut" ucap Lara langsung tiduran kembali.

"Pake jaket"

"Ga mau"

"Jaket"

"Ogah"

Bryan merasa mulai tak akan habisnya bila mereka berdebat terus seperti ini  dan  nanti Lara semakin pusing kalau terlarut dalam argumen.

"Oke! You leave me no choice" ucap Bryan dan masuk ke bawah selimut bersama Lara di kasung king size nya. Lara terkejut dan segera duduk, "Kamu AGHH" pekiknya lalu memegangi kepalanya sakit.

"Kamu makanya jangan duduk tiba - tiba, kualat kan palanya sakit" ucap Bryan.

"Jahat amat lu ama pacar sendiri heran, makanya jangan ngagetin gue" ucap Lara dan muka Bryan menggelap sambil melingkarkan tangannya dan pinggang Lara dan wajahnya tenggelam tak terlihat. Lara merasa aneh atas sikao Bryan yang berubah segera bertanya "Kamu kenapa ? Kok berubah tiba - tiba".

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang