Sesampainya di kamar, Bryan dengan kesal membuka pintu kamarnya dan membantingnya.
Bryan membuka bajunya dan berjalan ke kamar mandi.
"Lucky~" ucap seseorang dari dalam Kamar Bryan.
Bryan menengok ke asal suara yang ternyata sedang duduk di sofa.
"LARA ?!" Teriak Bryan sambil memakai bajunya lagi.
"Yahh kok ditutupin ?" Ucap Lara dengan nada kecewa.
"Kamu kok di sini ?" Tanya Bryan.
"Kamu ngusir aku ? Yaudah aku pulang" ucap Lara sambil memakai jaketnya dan mengambil helmnya.
"Ih engga ngusir, cuman nanya" ucap Bryan sambil menarik lengan Lara.
"Cie narik - narik" ucap Lara, Bryan segera melepaskan tangannya dari lengan Lara.
"Yah kok di lepas" ucap Lara denga nada kecewa lagi.
"Sebentar ya" ucap Bryan lagi sambil mengambil bajunya dan mengganti pakaian di kamar mandi.
Bryan keluar kamar mandi dengan muka yang basah, menggunakan celana pendek, baju putih bercorak percikan cat, dan handuk di lehernya.
"Kamu ngapain ke sini Ra ?" tanya Bryan sambil duduk di kasur yang tepatnya di depan Lara.
"Aku mau ngomong sama kamu" ucap Lara sambil menatap Bryan.
"Oh iya, kamu juga ngapain ke rumah aku ?" Tanya Lara penasaran.
"Kebetulan, aku juga pengen ngomong sama kamu" ucap Bryan dengan senyuman kecil di wajahnya.
"Yaudah kamu duluan aja" ucap Lara.
"Oke, jadi tadi aku mau minta maaf sama kamu. Karena mungkin kata - kata aku tadi udah nyakitin perasaan kamu. Kata - kata aku tadi emang sangat kasar dan mungkin seharusnya ga pernah aku ucapin" ucap Bryan.
"Ya setidaknya kita mau saling mengalah dan meminta maaf. Aku tadi sampe - sampe di rumah bete banget sama kamu. Ko Alex konsul aku abis aku cerita ke dia. Dia nyalahin kita berdua. Aku salah karena aku udah kaya ngerendahin kamu di depan Nico yang pastinya membuat harga diri kamu jadi turun. Aku juga salah udah ngatur kamu segala nyuruh kamu ga pulang sama Linka segala. Kalau boleh aku jujur, aku lakuin itu karena aku cemburu. Dan cemburu seharusnya gak ada karena kita ga punya status" jelas Lara panjang sambil menatap Bryan.
"Kenapa kamu cemburu ?" Tanya Bryan.
"Karena kamu tinggalin aku dan mau nganterin dia pulang. Aku juga kesel karena kamu mau aja di peluk - peluk gitu sama dia. Ko Alex bilang kalau aku itu menyalah gunakan apa yang aku tau. Aku tau kamu suka aku, tapi aku malah mau aja dideketin sama Nico, jatohin harga diri kamu di hadapan Nico, dan mungkin buat kamu cemburu. i don't know though, that you were jealous. Ya intinya aku harusnya bisa jaga perasaan kamu" jelas Lara lagi.
"Ya gapapa. Aku juga sejujurnya cemburu dan marah banget tadi. Sempet kesel sih kamu mau dideketin dia, belain dia, dan bahkan pas aku pergi kamu ga nahan aku. Pas Linka samperin aku kamu ga melirik aku sedikit pun. Trus ngelarang - larang aku, padahal kamu sendiri ga suka sama aku" jelas Bryan.
Lara diam penuh bersalah.
Bryan menghampiri Lara dan duduk di sebelahnya. Bryan menggenggam tangan Lara dan mengelusnya lembut.
"Jadi kita udah baikan kan ?" Tanya Bryan dengan senyuman kecil
"Iya udah" ucap Lara sambil tersenyum lebar dan membuat Bryan tersenyum juga.
"B, ada satu hal lagi yang mau aku omongin" ucap Lara sambil menarik tangannya dan menunduk.
"Ada apa ? Kan kita udah baikan" tanya Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
RomanceUNEDITED!!!!!!!!! Kehidupan tidak selalu befoihak pada kita kadabg membuat kita sangat bahagia hingga menangis tapi kadang juga sulit dan kejam. Kehidupan dapat merubah seseorang. Namanya Bryan, dia adalah seorang murid SMA Nusa Bangsa yang tidak pe...