Bab 20

676 25 0
                                    

"Loh ? Berarti kamu masuk lewat mana ?" Tanya Bryan bingung.

Lara menunjuk balkon kamar Bryan, Bryan menengok ke balkon dan menengok lagi pada Lara sambil menggeleng dan Lara mengangguk.

Seakan mereka berbicara seperti,

"Lewat balkon" - Lata

"Kamu pasti bohong" - Bryan

"Beneran B" - Lara

"Kenapa kamu lewat sana sih ?" Tanya Bryan pada Lara dengan sangat bingung.

"Sebenernya tadi aku emang mau masuk lewat depan, pas aku mau masuk ada satu pembantu kamu yg masih agak muda malah bilang kalo aku ga boleh masuk terus langsung banting pintu, aku ga suka sih dia pakaiannya terbuka banget untuk pembantu. Tapi ya aku gak nyerah gitu aja dong, aku inisiatif manjat pohon kamu" ucap Lara dengan bangga.

"Kamu tunggu aku di luar, aku mau ganti baju dulu. Nanti kita kebawah bareng - bareng" ucap Bryan pada Lara yang langsung berjalan keluar kamar.

Tidak memakan waktu lama untuk menunggu Bryan membuka pintu kamarnya.

"Ayo turun" ajak Bryan dan Lara berjalan di belakang Bryan.

Bryan merasa aneh dengan Lara berjalan di belakangnya seperti pembantu.

"Ra, kok kamu jalannya di balakang aku sih. Sini gandeng tangan aku biar kamu ga ilang" ucap Bryan sambil menyengir dan menunjukan sederet gigi berwarna putih.

"Itu mah modusnya kamu aja buat gandengan tangan sama aku" ucap Lara lalu terkekeh kecil.

"Oh jadi kamu ga mau gandengan tangan sama aku ? Ya udah, fine" ucap Bryan merajuk.

"Bukan gitu B, aku megang helm kan jadi aku ga bisa gandeng tangan kamu" ucap Lara beralasan, Bryan melihat Lara membawa helm agak bingung.

"Kan bisa aja kamu gandeng tangan aku pake tangan yang satu lagi Ra. Tapi, buat apa kamu bawa helm ke sini ?" Tanya Bryan penasaran.

"Liat aja nanti aku punya surprise buat kamu dan aku yakin banget kamu bakal terkejut" ucap Lara berhasil membuat Bryan sangat penasaran.

Bryan menuntun Lara berjalan menurunin tangga.

Seorang pembantu melewati mereka dan dengan sengaja menyenggol Lara sehingga Lara hampir terjatuh.

"Eh maaf" ucap pembantu itu yang tadi mengusirnya.

"Iya gak apa apa" ucap Lara sambil dipegang oleh Bryan.

"Eli ?! kok lo bisa ada di dalem ?" Tanya pembentu itu sewot sambil melihat ke  Lara dengan sebal.

"Dia yang usir kamu ?" Tanya Bryan sambil menoleh ke arah Lara sambil menyerngitkan dahinya.

Lara mengangguk dan Bryan menggenggam tangan Lara dengan sedikit lebih kencang.

"Lo gue pecat, karena udah berlaku ga baik pacar gue" ucap Bryan sambil menatap pembantu itu dari atas sampai ke bawah. "Pakaian lo kalau kebuka semua gitu lo ga usah pake baju aja sekalian. Dan lagi lo harusnya tau diri, lo disini sebagai pekerja, bukan buat ngegebet bos lo" ucap Bryan. Sebelum Bryan dapat melanjutkan kata - kata kasarnya Lara mengajukan suara.

"Udah lah B, aku gapapa kok" ucap Lara sambil mengelus pundak Bryan.

Bryan melihat ke arah Lara dengan tatapan yang masih kesal dan belum puas.

"Ga bisa gitu lah Ra! Dia usir kamu! Dia nabrak kamu dengan sengaja juga tadi! Ga bisa kita lepasin dia begitu aja tanpa kita kasih pelajaran" ucap Bryan sambil mengencangkan lagi genggamannya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang