Pagi ini Lara bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Ia mengenakan seragamnya dan memakan sarapannya. Hatinya amat gelisah akan apa yang akan ia hadapinya hari ini, namun ia mencoba untuk berperilaku senormal mungkin.
Handphone Lara berdering menandakan adanya panghilan masuk.
"Ra gue di depan nih" ucap Bryan melalui benda pipih itu.
"Oke bentar ya" jawab Lara
"Mi, Pi Lara pergi ke sekolah dulu ya" Ucap Lara sembarih mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah.
Lara keluar dari rumah dan mendapati bryan sedang menyender pada mobilnya sambil melihat Lara intens.
"Udah siap? Kok cepet ?" Tanya Bryan.
"Ya gak apa apa kesian aja ka- lo-nya nunggu kelamaan" ucap Lara sambil berdiri di depannya.
"Yaudah ayo jalan" ucap Bryan sambil memasuki mobilnya.
Lara masuk ke dalam mobil Bryan dan mengenakan sabuk pengamannya.
"B, pake seatbelt-nya" ucap Lara pada Bryan.
"Oh iya hehe, lupa" ucap Bryan sambil terkekeh.
Setelah memasang sabuknya Bryan melajukan mobilnya ke arah sekolah.
Tidak ada percakapan diantara kedua orang itu saat berada di dalam mobil, sama sekali.
Sesampaimya di sekolah Lara berlata "Makasih ya udah dianterin."
"Ya sama - sama" ucap Bryan.
"Ra, ada yang mau lo omongin ke gue ga ?" Tanya Bryan dan Lara bingung 'Bryan tau dari mana'
"Um, enggak ada kok B. Emangnya kenapa ?" Tanya Lara bingung.
"Enggak apa - apa, lo keliatan kaya banyak pikiran aja kok" ucap Bryan.
"Oh engga kok lagi kecapean aja mungkin" ucap Lara dan Bryan menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, tapi lo harus tau gue akan selalu ada buat lo, kapan pun, dimanapun. 24/7 waktu gue buat lo" ucap Bryan.
"Iya B, kalau ada apa - apa gue cerita ke lo pasti" Ucap Lara.
"Yaudah, yuk deh gue anter lo ke kelas" ucap Bryan dan Lara hanya menganggukkan kepalanya.
Bryan mengantar Lara ke kelasnya, sesampainya di depan kelas Lara, Bryan berkata "Gue duluan ya Ra, belajar yang bener" dan Lara berkata "Makasih ya B, hati - hati, belajar juga yang bener". Bryan mengelus kepala Lara dan pergi.
Lara masuk ke kelasnya dan banyak anak perempuan yang melihat ke arah Lara tidak enak karena telah mengurangi populasi cowok ganteng jomblo di SMA Nusa Bangsa, padahal bukan itu faktanya.
"Lo keluar!" Ucap satu perempuan yang mendorong Lara sampai jatuh di depan kelas.
"Lo gak usak sekolah di sini lagi!" Ucap Perempuan itu lagi.
Lara yang merasa kesakitan melihat Bryan yang sudah ingin memaki perempuan barusan.
"Diem B ini urusan gue" ucap Lara sambil berdiri.
"Kenapa gue yang harus pindah ? Kan lo yang gak suka sama gue, kenapa gak lo aja yang pindah ?" Tanya Lara santai.
"Karena gue sekolah di sini duluan" ucap perempuan itu.
"Loh hubungannya apa? Kayaknya gak ada deh. Dan satu lagi," ucap Lara sambil meraih kerah perempuan di depannya dan membuatnya berlutut di hadapan Lara "jangan pernah sentuh gue pakai tangan kotor lo itu, atau lo liat sendiri nanti akibatnya" ucap Lara dengan mata serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Lãng mạnUNEDITED!!!!!!!!! Kehidupan tidak selalu befoihak pada kita kadabg membuat kita sangat bahagia hingga menangis tapi kadang juga sulit dan kejam. Kehidupan dapat merubah seseorang. Namanya Bryan, dia adalah seorang murid SMA Nusa Bangsa yang tidak pe...