Bab 37

414 23 6
                                    

Selamat melanjutkan membacaa...

Makasih 55k semuanyaa... Mari kita bertumbuh lagi jadi lebih banyakk

Jangan lupa
Vote
Comment
Share
Follow

~~~~~~~~~~~~~

Bryan berjalan kembali dari kamarnya menuju kamar Lara setelah mengambil hadiah yang akan ia berikan pada Lara.

Bryan memberikan hadiah di kotak yang berukuran lumayan besar, kotak itu dibungkus oleh kertas berwarna coklat dan di ikat menggunakan seulas tali.

"Ini buat kamu" ucap Bryan sambil memberikan hadiahnya pada Lara setelah Lara mengganti pakaiannya.

"Apa isinya ?" Tanya Lara penasaran.

"Kamu buka dong, biar tau sendiri" ucap Bryan semangat.

"Aku boleh buka ?" Tanya Lara bingung sendiri.

"Ya boleh lah, aku kasih hadih buat dibuka lah Ra" ucap Bryan bingung kenapa menanyakannya.

Lara membuka hadiah tersebut, di dalam kotak terdapat sweater milik Bryan, kotak iphone xs. Dan Case posnel barunya.

"By, kamu gak perlu beliin aku handphone, aku masih punya handphone kok"

"Handphone itu bukan handphone biasa. Coba buka dulu isinya" ucap Bryan tersentum lebar sambil menatap Lara senang.

Lara membuka ponsel baru yang diberikan oleh Bryan, ponsel itu baru saja dinyalahkan dan saat menyalah, foto Bryan lah yang muncul di layar.

"Wah" ucap Lara terkejut tapi segera tersenyum detik selanjutnya.

"Seriously Bryan ?" (Serius nih Bryan ?) Ucap Lara sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

"What ??" Tanya Bryan sambil memeluk Lara dari belakang, "kamu ga suka memangnya ? Kan aku ganteng banget makanya kamu bisa sayang sama aku".

Lara memutar tubuhnya berhadapan oleh Bryan dan memegang wajahnya, "Yes you are, the most handsome person in this room".

"Ih kok cuman in this room ? Bukannya sedunia ?"

"Nope... You are the most handsome man that have the hold of heart"  ("Ga.. kamu adalah laki - laki tertampan yang memiliki hati aku") ucap Lara sambil meletakan ponsel yang Bryan berikan tadi tan merapihkan rambut Bryan. Bryan menunduk malu dan tersenyum dalam tundukannya sambil menggigit bibir bawahnya.

"Ih kamu malu ?" Tanya Lara sambil tersenyum lebar dan air mata di pipinya.

"Sayang ?" Panggil Bryan terkejut melihat Lara yang sedang berada di dekapannya.

"Ya ?" Tanya Lara menarik napas dalam dalam sedikit sesegukan tapi senyumnya tak kunjung hilang, senyum yang berusaha dia pertahankan.

"Jangan nangis" ucap Bryan dengan wajah sedih sembarih menghapus air mata di wajah Lara.

"Aku ga sedih" jawab Lara penuh kebohongan dalam tiap katanya.

"Kamu ga sedih, tapi nangis sambil senyum. Kamu sibuk ya" ucap Bryan sambil tersenyum canggung yang membuat Lara terkekeh sedikit.

"Nah gitu, senyum dong" ucap Bryan yang menurut Lara tidak masuk akal.

Bagaimana caranya agar Lara tidak menangis ketika laki - laki yang benar benar disayanginya akan pergi jauh sekali dan mereka akan berjauhan selama setahun sampai Lara masuk Havard. Aminin ya.

Setelah selesai memindahkan data - data ke ponsel barunya Lara membuka galeri ponselnya sudah ada ribuan foto Bryan dari banyak sekali.

"Wah, Bryan, are you kidding me ?" (kamu pasti bercanda ?) Tanya Lara tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang