Bab 25

815 33 3
                                    

WOYYYYYY BATU GUA TINGGAL NIH WATTPAD SATU JAM RANK GUA NAIK.

SENENG BATTTTTSSSSS GILS.

#29 CEPREN (16-01-19)

Okee lanjut.

Vote
Comment
SHARE
FOLLOW

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah selesai mempersiapkan beberapa barang Bryan, Lara dan Bryan melanjutkan perjalanan ke rumah Lara.

Perjalanan diisi dengan kesunyian, tidak ada yang berbucara karena keduanya sudah sangat lelah.

Sesampainya di rumah Lara, Bryan membukakan pintu mobil untuk Lara.

Lara mengambil kunci rumah di sakunya dan membuka pintu rumah.

Rumah yang kosong, menandakan Alex belum pulang habis mengantar Maya.

Lara dan Bryan berjalan masuk ke dalam rumah sambil bergandengan tangan.

"B, kamu tidurnya di kamar tamu yang di bawah ya" ucap Lara dan Bryan hanya mengangguk lemas.

Lara menuntun Bryan ke kamarnya dan berkata "Ini kamar tidur kamu, ada kamar mandinya di dalem. Kamu langsung tidur aja ya" ucap Lara dan Bryan berkata "Okee, aku anter kamu ke kamar kamu dulu baru aku tidur" ucap Bryan.

"Ngapain ga usah" ucap Lara menentang pernyataan Bryan.

"Ish banyak omong" ucap Bryan sambil mengusap wajahnya lelah dan menarik tangan Lara menuju kamarnya.

Lara hanya menurut. Sesampainya di luar kamar Lara, Lara menghadap Bryan dan berkata "Kamu turun dulu baru aku masuk".

"Kamu masuk aja dulu baru aku pergi" ucap Bryan dan Lara mendengus.

"Kamu ngeselin amat sih malem - malem. Semua ucapan aku kayaknya kamu tentang kalo gak kamu balikin ke aku" ucap Lara sambil menghela napas.

"Karena aku cowo Ra, aneh kan kalo cewek duluan semuanya," ucap Bryan sembari mengelus puncuk kepala Lara dan tersenyum "udah kamu masuk, istirahat, dan jangan lupa mimpiin aku, pacar kamu yang ganteng ini".

Lara terkekeh mendengar kenarsisan Bryan.

"Iya iya narsis, aku tidur. Bhayyy" ucap Lara sambil membuka pintu kamarnya.

"Good night Ra" ucap Bryan dan Lara berkata "Good night to you too".

Lara masuk ke kamarnya dan berganti pakaian dan segera tidur, begitu pula dengan Bryan.

Dari kejauhan Ray, Ayah Lara sedang memantau CCTV rumahnya untuk berjaga - jaga. Dan Ray sangat bangga kalau anaknya berpacaran dengan laki - laki beretika seperti Bryan.

Pagi pun telah tiba, Lara dibangunkan dengan tataran cahaya matahari yang tersorot ke wajahnya.

Lara membuka matanya dan melihat Btyan yang sedang membuka balkon kamarnya dan membangunkan Lara.

"Morning babe" sapa Bryan dan Lara membalas sapanya dengab seulas senyum dan berkata "you too baby".

"Bangun yu, Mba Mus udah bikin sarapan"

"Ahh entar aja dong B, aku masih ngantuk banget" ucap Lara dan Bryan duduk di ranjang Lara, di sebelah tubuh Lara.

Bryan mengelus kepala Lara dan berkata "Bangun sayanggg, kalo ga nanti aku ga sayang lagi".

"B, kalo untuk sekarang, tidur itu lebih penting dibanding harus disayang sama kamu" ucap Lara sambil masih memejamkan matanya.

"Sakit sayangg" ucap Bryan dengan nada yang berpura - pura "tapi gak berdarah".

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang