Bab 39

426 21 1
                                    

Lanjutan telah sampai

Silahkan dibaca

Jangan lupa
Vote
Comment
Share
Follow

Thanks

~~~~~~~~~~

Saat sudah bangun Lara mendapat call dari Bryan, dia mengangkatnya hanya untuk mendengar suara Bryan, tapi dia tetap tidak akan berbicara padanya.

"Hi sayang, kamu tidur nyenyak semalem ?" Ucap Bryan lewat telefon Lara tidak menjawab sama sekali dan Bryan menjadi pintar.

"Kamu masih belom mau bicara ya sama aku ?" Tanya Bryan lalu diam mengharapkan jawaban.

"Oke, gak apa apa, aku gak masalah asal kamu masih jawab telefon ku dan balas chat ku"

"Um.. so yeah, i had school today and it was okay i guess im not sure, i can't focus cause i can't get my mind off of you" (umm.. jadi ya.. aku ada sekolah hari ini dan itu ya lumayang mungkin aku juga ga yakin, aku gak bisa fokus karena aky ga bisa mengeluarkan kamu dari kepala ku) Lara tersenyum kecil dan merasakan hatinya berdetak lebih cepat.

"Aku harap hari kamu baik baik aja, makan yang banyak, jaga kesehatan, dan jangan terlalu cape. Mungkin itu aja, kamu semangat belajarnya ya.. good night sayang, i love you" ucap Bryan lalu dia diam mengharapkan jawaban 'i love you too' dari Lara namun hasilnya nihil. Akhirnya dia mematikan telefonnya dan baru lah Lara berkata "I Love you too Bryan".

Selama sebulan Bryan berharap Lara akan berbicara padanya namun hasilnya nihil, sedikit lagi ulang tahun Bryan dan Lara tahu itu.

Lara sebenarnya ingin memaafkan Bryan tapi entah lah, hatinya berkata ingin memaafkan namun otak dan pikirannya berkata jangan bodoh.

Ponsel Lara berdering.

"Hey" ucap Bryan dengan suara bindeng dan lemah.

"I'm having little cold right now" *batuk batuk* (aku lagi agak flu) ucap Bryan sambil batuk - batuk.

"Ra, please talk to me, just a simple hey will do, you dont have to call my name or say that you miss me nor that you love me, please. I miss your voice" (Ra, tolong ngomong sama aku, cukup kata hai juga gak apa - apa, kamu gak oerlu panggil nama aku atau bilang kamu kangen aku maupun cinta sama aku. Tolong, aku kangen suara kamu) ucap Bryan lemah. Betapa dia merinduka suara Lara yang sudah sebulan terakhir tidak didengarnya.

"Get well soon"  (Semoga lekas sembuh)

Bryan terkejut mendengar suara Lara, tiba - tiba air mata berjatuhan. Betapa dirindukannya suara kekasihnya.

Terdengan sesegukan kecil di kuping Lara membuatnya merasa sedih dan diluputi rasa bersalah telah membuat Bryan merasa sangat sedih.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang