Cahaya matahari memaksa masuk dari celah gorden berwarna coklat susu itu, membuat Amberly terbangun dari tidur lelapnya. Ia mengerjapkan matanya sebentar lalu mengecek jam yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya. Kemudian ia membuka gorden kamarnya dan bergegas mandi.
Amberly berjalan menuju walking closet dan mengenakan baju formalnya. Ia menyisir rambut pendek sebahu yang berwarna hitam pekat sambil menyisirnya pelan. Kemudian ia menyapukan make up tipis dengan on point di bagian bibirnya. Ia memberikan lipstik berwarna merah pekat lalu berjalan menuju Toyota putih miliknya.

Ia pun turun dan berjalan memasuki perusahaan miliknya dengan penuh wibawa. Semua pekerjanya menunduk sopan setelah melihat Amberly. Wajah Amberly hanya datar tanpa ekspresi. Tidak tersenyum membalas sapaan pekerjanya.
Suara berisik dari sepatu stiletonya memenuhi seluruh gedung. Beberapa dari mereka sampai tak sadar telah menahan napasnya setelah melihat Amberly berjalan di hadapan mereka dan akhirnya masuk ke dalam lift.
Perusahaan miliknya, Amber Food, sesuai namanya bergerak di bidang makanan, khususnya berbagai olahan dari apel. Mulai dari makanan ringan, selai, manisan, asinan, minuman bersoda, minuman beralkohol, biskuit dan bahkan permen.
Amberly juga membuka restorannya sendiri dengan nama Amber Restaurant tentunya. Disana juga menjual berbagai macam olahan apel, bedanya hanya tidak dalam bentuk kemasan.
Semakin hari, Amberly semakin sibuk karena terus berusaha mengembangkan perusahaannya. Ia sangat bekerja keras agar tidak jatuh bangkrut seperti perusahaan milik ayahnya 10 tahun lalu.
Saat umurnya 17 tahun, perusahaan ayahnya bangkrut karena salah satu orang kepercayaannya mengkhianatinya, membuat sahamnya melonjak turun dan terpaksa harus diakuisisi. Karena pengalaman pahitnya itu, Amberly berjanji dengan dirinya sendiri dan juga orang tuanya bahwa ia akan sukses.
Terbuktilah sudah janjinya dulu. Amberly sudah tumbuh menjadi wanita sukses yang digandrungi oleh semua orang di seluruh negeri ini.
Tetapi di tengah kehidupan suksesnya, Amberly tidak sukses dalam masalah percintaan.Ayahnya, Daniel, pernah suatu saat menjodohkannya dengan anak sahabatnya tapi alhasil Amberly menolaknya mentah-mentah.
Akhirnya Daniel menyerah dan hanya membiarkan putrinya memilih jalan hidupnya sendiri. Berbeda dengan ibunya, Tiara, selalu mendesak Amberly dengan pertanyaan seputar kekasih dan pernikahan yang membuat Amberly selalu memilih kabur dan berkutat dengan pekerjaannya di kantor.
Ayah Amberly, Daniel Kim, memiliki darah amerika-korea dan menikah dengan ibu Amberly, Tiara, yang berdarah indonesia asli. Daniel berdomisili di Korea Selatan tepatnya di Kota Seoul kemudian ada perjalanan bisnis ke Indonesia. Bali, disanalah mereka bertemu dan akhirnya menikah.
Setelah menikah, Tiara tinggal bersama Daniel sampai lahirlah Amberly di Seoul. 12 tahun kemudian, Tiara melahirkan seorang anak laki-laki bernama Blue Kim yang tentu saja menjadi adik sematawayang Amberly.
10 tahun lalu, saat perekonomian mereka semakin menurun, akhirnya mereka memutuskan untuk mengganti kewarganegaraan mereka kemudian tinggal di Indonesia.
-------------------------------------------------------------
Haaii, ini adalah cerita pertamaku. Bisa dibilang, debut lah wkwk. Semoga kalian suka. Aku terima saran dan kritik kalian yang membangun
Soooo enjoy it!! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBERLY
Random[TAMAT] "Semua tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan, karena Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah takdir tanpa seizin kita" - Amberly Kim - "Walau semua takdir Tuhan merubah semua rencana kita, aku percaya semua takdir itu menuntunku pada...