Go Public

2.8K 91 1
                                    


Keesokan paginya, terdengar suara-suara yang memperbincangan hubungan Amberly dan Esther. Beberapa dari mereka mendukung hubungan mereka dan beberapa mencemooh.

Mengatakan bahwa itu hanya suatu kebohongan, gimik, mencari popularitas dan sebagainya. “maaf, bu. Sepertinya ibu harus lihat berita yang dirilis pagi ini”, kata Fifi sambil menunjukkan ipad nya pada Amberly.

Mata Amberly terbelalak setelah melihat artikel dan beberapa foto dirinya dengan Esther disana.

‘Pemilik Amber Food, Amberly Kim berkencan dengan Fotografer ternama, Esther Degilbert’, headline yang terbubuh disana.

Terdengar dering ponsel dan Amberly segera mengangkatnya. “lo uda baca beritanya?”, tanya Amberly. ‘uda’, jawab Esther santai. “gue bakal minta orang gue buat hapus artikelnya”, kata Amberly cepat.

‘nggak usah lah. Kalo lo hapus, malah persepsi orang dikiranya kita beneran pacaran boongan. Ya, walaupun emang bener boongan sih. Biarin aja, ntar juga berita ilang sendiri’, jelas Esther. “menurut lo gitu?”, tanya Amberly memastikan. ‘jangan lo hapus pokoknya. Percaya sama gue’, kata Esther meyakinkan. “oke deh”, kata Amberly kemudian memutus sambungan teleponnya.

“apa ibu mau saya hapus artikelnya?”, tanya Fifi yang sedari tadi berdiri menunggu Amberly. “tidak perlu. Biarkan saja. Kamu boleh keluar”, jawab Amberly cepat dan Fifi menunduk kecil dan keluar dari ruangan Amberly.

Terdengar notifikasi dari media sosial milik Amberly. Notifikasinya semakin lama semakin cepat, menandakan banyak yang menghubunginya lewat media sosial. “gosh, harus banget kalian seheboh ini?”, katanya sambil menyentuh layar ponselnya ke bawah, membaca setiap pesan yang ia dapat dari teman-teman kuliahnya dan bahkan sampai orang yang tak dikenalnya.

‘lo beneran pacaran sama Esther?’, pesan pertama yang ia baca.

‘kalian ketemu dimana? Boleh juga dong gue dikenalin sama temennya Esther. Cariin yang cakep!’, Amberly tersenyum membaca pesan dari salah satu temannya.

‘lo pasti pura-pura jadi pacarnya Esther kan? Atau mungkin lo pake pelet ya?’, Amberly mengerenyitkan dahinya kemudian tertawa.

‘congraaattsss, Em! Finally you got a boyfriend! Gue pikir lo nggak straight waktu kuliah dulu. Abisnya lo kagak pernah deket sama cowok manapun sih. Ah ya! Gue tunggu undangan pernikahan lo yaaa’, banyak pesan lainnya juga.

Kemudian mata Amberly menemukan salah satu pesan dari orang yang tak dikenalnya dan isi pesannya membuat ia terkejut.

‘Esther pacar gue! Gue tunggu lo di Rose cafe hari ini jam 7 malem’.

“gue mau lihat tipe ceweknya Esther”, tantang Amberly pada dirinya sendiri. Setelah beberapa menit membaca pesan-pesan yang masuk melalui media sosialnya, Amberly kembali fokus dengan pekerjaannya.

-------------------------------------------------------------

Jangan salah sangka ya kawan kawanku smwa :))

Yg moto Em sama Esther itu wartawan biasa kok. Wartawan biasa yg butuh berita segera wkwk

Foto yang diatas itu visualnya Gedung Amber Food yaaa. Kurang unyu kah? Hahaha

Gimana nih cerita akoh? Kurang greget? Kalian bisa saran lewat comment dan jangan lupa buat like!!

Spoiler buat part berikutnya --> kepo yaaaa, tungguin yak. Yang pasti, part berikutnya bakalan lebih seruuu

Happy reading guys!! {} :*

AMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang