Setelah memeriksa keadaan Daniel, Amberly menyibukkan diri agar tak teringat dengan ide Blue dan bodohnya. Ia juga merutuki dirinya sendiri karena sudah menyetujui ide bodoh Blue untuk mencari pacar bohongan.Amberly menggeram pelan sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia menghirup napas dalam-dalam, menjernihkan otaknya dan tak lama ia sudah kembali fokus pada pekerjaannya.
“pak Agus, anterin saya ke tempatnya kak Esther ya”, kata Blue kemudian masuk ke dalam Rolls-Royce milik Daniel. “baik, den”, jawab pak Agus kemudian menyusul Blue masuk ke dalam mobil.
Tak butuh waktu lama, Blue pun sudah sampai di studio foto milik Esther. Ia masuk ke dalam dan mendapati Esther sedang sibuk memotret model seksinya.
Blue kemudian duduk di sofa sambil membaca koran yang tergeletak di atas meja. “okay, uda selesai. Kalian boleh ganti pakaian. Cukup buat hari ini”, kata Esther sedikit berteriak agar semua kru mendengar suaranya. “eh, lo ngapain ke studio gue?”, tanya Esther setelah melihat Blue sedang duduk santai di sofa.
“gue butuh bantuan lo kak”, kata Esther sambil meletakkan koran yang ada di tangannya ke tempatnya. “ke ruangan gue aja”, ajak Esther kemudian berjalan menuju ruangannya dan Blue mengekori Esther.
“jadi lo butuh bantuan apa?”, tanya Esther setelah mereka sudah duduk berhadapan. “nikahin kakak gue”, jawab Blue cepat. “what?!”, pekik Esther cukup keras karena sangat terkejut. “maksud lo gue nikahin kakak lo? Kakak lo siapa aja gue nggak ngerti. Nggak pernah liat mukanya juga. Lo main nyuruh-nyuruh gue nikahin kakak lo. Ogah gue!”, tolak Esther mentah-mentah. “dengerin gue dulu makanya”, kata Blue tenang.“lo cukup jadi pacar boongannya kakak gue. Pura-pura mau nikahin dia gitu. kagak beneran”, jelas Blue. “ngapain juga gue jadi pacar boongan kakak lo”, sahut Esther tetap tak berubah pikiran. “ayolah, kak. Bantuin gue sekali iniiiiii aja. kasian kakak gue. Pergi kesana kemari, ditanyainnya kapan nikah mulu”, bujuk Blue dengan puppy eyes nya.
“kakak lo jelek ya? Jadinya nggak laku-laku? Nggak ada yang mau nikahin?”, selidik Esther. “muka gue ganteng gini, nggak mungkin muka kakak gue jelek!”, bela Blue tak terima yang membuat Esther tertawa.
“gue uda punya pacar”, ucap Esther berbohong. “gue siap jadi model lo deh. Asal lo mau jadi pacar boongan kakak gue”, tawar Blue.Esther memang menginginkan Blue untuk menjadi objek jepretannya. Pertama kali mereka bertemu saat mereka ada di pusat kebugaran. Mata Esther yang menangkap sosok Blue, memandu kakinya untuk menghampiri Blue dan menawarinya untuk menjadi model Esther. Tetapi Blue menolaknya dan Esther tetap gigih sampai sekarang.
“deal”, kata Esther sesaat mendengar tawaran Blue yang menggiurkan sambil mengulurkan tangannya, tak bisa menyembunyikan deretan giginya yang rapi. “gue tau lo bakal tergiur sama tawaran gue, kak”, kata Blue bangga sambil menjabat tangan Esther.
“jadi nama kakak lo siapa? Dia umur berapa? Kerjanya apa dan dimana?”, tanya Esther bertubi-tubi. “nama kakak gue Amberly Kim. Umur 27 tahun. Dia pemilik Amber Food”, jawab Blue cepat. “kakak lo pengusaha?”, Esther mengajukan pertanyaan bodohnya. “CEO, Dirut, Presdir, atau apapun itu sebutannya”, timpal Blue sedikit dapat membanggakan kakaknya itu.
“oke, sekarang gue minta alamat kantornya”, pinta Esther dan Blue menuliskannya di secarik kertas. “ntar gue temuin dia”, kata Esther dengan senyum.
-------------------------------------------------------------
Omegat, ternyata Esther yang jadi pacar boongannya si Amberly
Kira-kira gimana kelanjutannya ya? Tunggu part berikutnya :))
Like and comment please!!
Enjoy it!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBERLY
Random[TAMAT] "Semua tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan, karena Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah takdir tanpa seizin kita" - Amberly Kim - "Walau semua takdir Tuhan merubah semua rencana kita, aku percaya semua takdir itu menuntunku pada...