Flashback. “daddy, mommy punya ide bagus biar bikin Em menikah secepatnya”, kata Tiara antusias setelah mendapatkan sebuah ide. “ide apa mommy?”, tanya Daniel dan Blue hanya diam mendengarkan kedua orang tuanya berbincang.
“daddy pura-pura pingsan gegara mikirin Em yang nggak nikah-nikah. Gimana? Bagus kan ide mommy?”, jawab Tiara dengan mata berbinar. “kak Em nggak sebodoh itu mommy. Kak Em pasti tau kalo kita lagi boongin dia”, sahut Blue tak setuju.
“akting kamu sama daddy harus bagus biar meyakinkan”, kata Tiara menatap Daniel dan Blue bergantian.
“yauda, Blue setuju. Tapi kalo ketauan, mommy yang tanggung jawab ya”, kata Blue meng-iyakan.“daddy gimana?”, tanya Tiara meminta persetujuan Daniel. “terserah mommy aja. akting ku cuman tidur pura-pura sakit kan? No prob”, kata Daniel santai yang membuat senyum Tiara merekah.
“jadi gini rencananya”, kata Tiara serius. “kamu nggak usah sekolah dulu hari ini, Blue. Bilang aja pak Agus jemput kamu disuruh mommy”, sambungnya dan Blue hanya mengangguk mengerti.
“nanti dokter Ben mommy suruh kesini buat masang infus ke daddy. Biar lebih meyakinkan”, kata Tiara pada Daniel yang tersenyum kecil melihat tingkah istri tercintanya itu.
“kalo semua uda siap, nanti mommy yang ngehubungin Em. Terus nanti pas waktu Em sendirian atau mungkin lagi merenung, kamu yang ngeyakinin Em buat bawa calonnya kesini. Terserah gimana cara kamu buat ngeyakinin Em”, sambung Tiara pada Blue yang membuatnya sedikit berpikir keras bagaimana membujuk kakaknya yang keras kepala itu.
Setelah diskusi selesai, mereka bersiap di tempat masing-masing. Tiara menunggu dokter Ben selama 10 menit yang kemudian dokter Ben memasang infus di lengan Daniel. “oke, kita mulai beraksi”, kata Tiara dengan senyum lebarnya.
‘halo, mom’, terdengar suara dari seberang sana. “daddy pingsan!”, pekik Tiara pura-pura panik. ‘apa?! Aku ke rumah sekarang’, kata Amberly terdengar panik dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
“bagus kan akting mommy”, kata Tiara memuji dirinya sendiri yang membuat Blue menggeleng. Setelah menelepon Amberly, Tiara bersiap di tempatnya pura-pura sedih.
Terdengar suara langkah kaki Amberly yang terburu. “Em, kamu uda dateng”, kata Tiara masih berakting. “daddy gimana keadaannya mom?”, tanya Amberly sambil duduk di samping Tiara. “tadi daddy tiba-tiba pingsan. Kata dokter Ben, darah tinggi daddy kumat”, Tiara menunjukkan akting yang luar biasa.
“kok bisa? Emang daddy marah-marah terus?”, tanya Amberly terdengar tak percaya. “kayaknya daddy terlalu memikirkan kamu, Em. Jadinya gini”, Tiara pun memulai aksinya.
“makannya kak, lo nikah aja sana. Sama siapa kek, biar daddy nggak mikirin lo terus. Kalo daddy meningg-“, Amberly memukul dahi Blue keras. “aww, sakit kak!”, pekik Blue kesakitan sambil memegangi dahinya yang memanas. “mulut lo kalo ngomong!”, terdengar mereka berdua yang sedang beradu mulut di balik punggung Tiara.“yauda, biarin daddy istirahat mom. Mommy uda makan belom? Makan yuk”. ‘kayaknya dia percaya dan nggak curiga’, batin Tiara girang.
Tiara pura-pura tak memiliki selera makan dengan hanya mengaduk-adukkan makanan yang disediakan oleh Amberly.“mommy nggak nafsu makan, Em. Mommy mau tidur aja”, Tiara berjalan meninggalkan Amberly dan memberi tanda Blue untuk menjalankan perannya. Tiara pun menghampiri Daniel di kamar dan meninggalkan kedua anaknya untuk saling bicara.
“muka lo asem banget kak”. ‘life must go on, honey’, batin Blue menyeringai. “apaan sih lo! Ganggu gue aja. lagian jam segini lo nggak sekolah?”, tanya Amberly setelah mengecek jam dinding.
“pas daddy pingsan, gue langsung di jemput sama pak Agus”, jawab Blue berbohong. “lo mikirin daddy ya?”, dibalas anggukan oleh Amberly. “tinggal nikah aja susah amat”. ‘siap-siap dapet jitakan gue’, batin Blue dan sedetik kemudian.
“aww, kak! Lama-lama jadi bego gue! Kepala gue lo pukul-pukul seenak jidat lo!”, pekiknya kesal. “siapa coba yang nggak pengen nikah? Gue mau, tapi sama siapa? Itu pertanyaan gue”, kata Amberly. ‘kalo bukan karena permintaan mommy, uda gue siram muka lo pake air panas kak!’, teriak Blue dalam hati.
“pinter dikit kenapa sih kak. Lo kan bisa pake pacar sewaan. Pacar boongan gitu, sampe keadaan daddy agak mendingan”, kata Blue sembarangan. “sinting ya lo! Kalo ketauan mampus gue”, sahut Amberly memanyunkan bibirnya kesal. “ya jangan sampe ketauan lah, stupid!”, rutuk Blue. “katakan gue make pacar boongan. Terus siapa yang jadi pacar boongannya hmm?”, tanya Amberly menaikkan dagunya.
“gue yang cariin. Santai lah. Kenalan gue banyak. Lo percaya sama gue kan, kak?”, tanya Blue memastikan. “nggak”. ‘bodo amat ah kak! Kesel gue sama lo!’, teriak Blue dalam hati sudah kehabisan kesabarannya. “yauda terserah”, kata Blue hendak berdiri dari kursi dan tangannya dicekal oleh Amberly.
“eh eh eh. Jangan ngambek dong. Iya deh gue percaya sama lo. Tapi jangan cari cowok yang aneh-aneh ya. Inget! CARI YANG NORMAL!”, mendengar perkataan Amberly membuatnya tersenyum puas. Sulit dipercaya Amberly menyetujui ide bodoh Blue. “beres”, kata Blue tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya di depan wajah Amberly.
Blue melihat kakaknya masuk ke dalam kamar kemudian ia sedikit berlari untuk melapor pada Daniel dan Tiara. “gimana? Berhasil?”, tanya Tiara penuh harap.
Daniel yang sedang duduk di punggung tempat tidur hanya diam mendengarkan. “berhasil mom”, jawab Blue sambil tersenyum lebar. “yeaaayy!”, kata Tiara kegirangan dengan suara tertahan. “bener kan mommy. Pasti ide mommy berhasil”, sambung Tiara menyombongkan diri. “kamu tuh dasar”, timpal Daniel sambil menggelengkan kepalanya pelan sambil melihat betapa bahagianya Tiara yang sedang menggoyangkan tubuhnya. Flashback off.
-------------------------------------------------------------
Em maafkan ibumu ya kebelet banget liat anaknya nikah yaaa wkwk
Gimana nih guys cerita aku sejauh ini? Masih kurang greget kah? Yuk bantuin aku buat bikin cerita yang nggak bikin bosen :))
Don't forget to like and comment!!
Aku kepikiran buat bikin wattpad nya sih Blue nih! Tapi baru kepikiran sih, belom tau ceritanya bakal kek gimana hehe
Enjoy it!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBERLY
Random[TAMAT] "Semua tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan, karena Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah takdir tanpa seizin kita" - Amberly Kim - "Walau semua takdir Tuhan merubah semua rencana kita, aku percaya semua takdir itu menuntunku pada...