HyunLee sudah bersiap untuk berangkat bekerja. Baru saja ia ingin keluar dari pintu rumah, ponsel nya berdering nyaring. Ternyata yang menelpon dirinya adalah sahabatnya, MoonBin.
"Hey Hyun Lee-ya! Apa kau sedang bekerja sekarang?"
"Aku masih dirumah, Bin. Ada perlu apa kau menelponku sepagi ini?"
"Jam berapa kau akan berangkat?"
"Sekarang. Sudah dulu ya Bin, aku tutup dulu teleponnya."
"Yaa! jangan ditutup dulu! Kau kesana naik apa?"
"Seperti biasa, aku akan naik bis, kalau kau menelpon seperti ini terus, aku akan ketinggalan bis, Binnie-ya"
"Aku akan mengantarmu kesana. Tunggu aku dirumahmu ya, 10 menit lagi aku sampai."
Tuttttt
Ya, dia adalah MoonBin, sahabat HyunLee sejak ia duduk di bangku SMA. Sejak dulu, hanya dia lah satu satunya teman HyunLee yang masih setia menemaninya hingga sekarang.
Selain MoonBin, Hyunlee memiliki 1 sahabat lagi yang bernama Lee Yoojung , tetangga sebelah rumahnya. Hanya Yoojung dan MoonBin lah tempat Hyunlee mencurahkan semua beban dan kelu kesahnya.
🍁🍁
"Hyunlee! Aku sudah datang, cepat keluarlah!"
Hyunlee pun keluar dari rumahnya, dan ia langsung memakai helm yang Moonbin berikan kepadanya.
"Pegangan yang erat, atau tidak kau akan jatuh!" Seru Moonbin pada Hyunlee.
"Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, Binnie-ya, kalau kau ingin ada orang yang memelukmu erat, sana segera cari kekasih!" saut Hyunlee jengkel.
"Kalau aku tidak mau mencari lagi bagaimana? Gadis yg aku sukai selalu berada di dekatku."
"Siapa?apa kau menyukai Yoojung?wahh apakah Yoojung mau denganmu?HAHAHA!" Tawa hyunlee mengejek.
"Kau gila ya?sudahlah ayo berangkat saja!"
Moonbin segera menancap gas pada motornya menuju tempat dimana HyunLee bekerja.
"Hatimu terbuat dari apa hah?apakah kau tidak menyadari bahwa aku menyayangimu lebih dari seorang sahabat?" Batin Moonbin dalam hati.
🍁🍁
"Terima kasih sudah mengantarkanku, Binnie-ya. Aku masuk dulu ya." ucap Hyunlee sesaat setelah ia turun dari motor milik Moonbin.
"Aku ikut masuk ya!" saut Moonbin dengan wajah ceria.
"Apa kau ingin menjadi salah satu pegawai sepertiku? Kafenya masih belum buka, Bin, dan juga apakah kau tidak bekerja hari ini?"
"Hari ini aku sangat malas bekerja, lagipula ada ayahku yang sedang mengecek semua alat alat gym disana."
"Kau malas sekali! Sifatmu dari dulu tidak berubah!" dengus Hyunlee kesal.
"Biarin saja! Sana masuklah! Aku akan menunggu disini sampai kafenya buka."
"Baiklah jika kau masih saja bandel, Bin, bye aku masuk dulu ya." seru Hyunlee sambil berjalan ke dalam kafe.
Moonbin adalah anak seorang pemilik tempat gym paling terkenal di Korea, namun sekarang ayahnya menyuruh Bin untuk memegang ahli tempat tersebut.
🍁🍁
"Hyung,apakah kau sudah menghubungi Sanha kembali?sudah 1 jam dan dia belum datang juga" kata Rocky sambil menyendok Ramyun miliknya.
"Sudah, lagian kau tau sendiri, mungkin dia sekarang berada di warnet dan bermain game." saut Eunwoo santai.
"Dari dulu sifatnya tidak pernah berubah, padahal sekarang ia sudah besar."
"Sudahlah, habiskan dulu ramyunmu, sebentar lagi bocah itu pasti datang."
Hari itu Eunwoo, Rocky dan Sanha janjian makan di tempat makan ramyun favorit mereka bertiga. Ya, mereka sudah bersahabat akrab sejak SMA, dan meskipun memiliki kesibukan sendiri sendiri, mereka tetap sering berkumpul dan mengobrol bersama
"Hyunggggggg!aku datangg!" Teriak Sanha memasuki pintu rumah makan, lalu duduk di meja Rocky dan Eunwoo.
"Akhirnya kau datang juga! Dari mana saja kau hah?" Saut rocky yang sedari tadi sebal menunggu Sanha.
"Kau habis dari warnet kan?" Celetuk Eunwoo tak mau kalah.
Mendengar ocehan kedua hyung-nya itu, sanha mendengus sebal
"Hyung,maafkan aku karena telat, aku tadi habis mengantar Lucy ke butiknya, dan tadi aku terkena macet dijalan." jawab sanha kepada duo hyung-nya itu.
"Wahh Sanha kecil kita benar benar sudah besar!" Tawa rocky.
"Benar sekalii! bahkan kita aja belum punya gandengan, eh si bocah udah punya aja!" saut Eunwoo menanggapi Rocky.
"Ahjumma! Aku pesan 1 black ramyun dengan extra udang!" teriak sanha kepada Ahjumma penjual Ramyun, dengan mengabaikan ucapan kedua hyungnya itu.
"Hyung, aku minta saran kalian." ucap Sanha sambil menunggu ramyunnya datang.
"Saran apa?" Saut Rocky dan Eunwoo bersamaan.
"Aku ingin menyatakan perasaanku kepada lucy, namun aku takut ia menolakku."
"Jangan pesimis, Sanha-ya, apakah sudah ada tanda tanda darinya bahwa ia juga menyukaimu?" kata Eunwoo.
"Aku tidak yakin kalau Lucy juga menyukaimu, tingkahmu saja masih seperti bocah." lanjut Rocky.
"Yaa! Aku akan mencoba berubah demi lucy! Aku janji!"
"Sanha-yaa! Bisakah kau tidak beteriak?telingaku sakit mendengar teriakanmu!" dengus rocky kesal
"Sudahlah, jangan bertengkar, kalian berdua sudah dewasa, apa kalian masih mau bertengkar terus seperti ini?" Eunwoo melerai kedua sahabatnya itu.
Mereka bertiga pun melanjutkan obrolan mereka, dari dulu hingga sekarang, tidak ada yang bisa memisahkan persahabatan mereka, meskipun sifat dari ketiga orang itu berbeda sangat jauh, namun mereka bisa saling melengkapi satu sama lain.
Visualisasi Lucy 👇
To be continued...Vommentnya dong guys ehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine || Cha Eunwoo
Fanfiction[COMPLETED✔] Kim Hyunlee diberi sebuah pilihan, untuk memilih antara seorang pria yang sangat ia cintai namun telah menyakitinya, atau seorang pria yang selalu berada di sisinya saat ia membutuhkan kehadiran seseorang • 869 in #Fanfiction [080618] ...