27 • Really Hard •

2K 254 13
                                    

Waktu terasa berjalan begitu lambat. Sudah 2 minggu, namun Hyunlee masih tetap saja menunjukkan fake smile nya kepada setiap orang. Ia sama sekali tidak mau bercerita kepada siapapun perihal Eunwoo, termasuk kepada Yoojung. Ia hanya tersenyum bila ada orang yang menanyakan hubungannya dengan Eunwoo.

Siang ini, Yoojung berencana untuk menemui Hyunlee di kafe jam mata kuliahnya selesai. Ia sudah jarang bertemu dengan Hyunlee, karena jadwal kuliahnya yang padat, serta Hyunlee yang akhir-akhir ini lebih menutup dirinya.

Rocky yang sedari tadi memperhatikan Yoojung mengemas bukunya dengan cemas terbingung. "Kau mau kemana?"

Yoojung menghentikkan aktivitas mengemas bukunya lalu menatap Rocky. "Aku mau menemui Hyunlee unnie di kafe. Apa kau langsung pulang sekarang?"

"Di kafe tempat Hyunlee noona bekerja? Kebetulan aku dan Sanha ingin kesana sebentar lagi. Ayo kita pergi bersama saja!" Ucap Rocky sembari berjalan keluar kelas.

Yoojung hanya bisa terdiam dan mengikuti Rocky dari belakang. Sebenarnya, ia sedikit emosi kepada Rocky yang notabene adalah sahabat dari pria yang sudah menyakiti unnie kesayangannya itu. Namun ia akhirnya tersadar, bahwa Rocky sama sekali tidak memiliki salah apapun

🍁🍁

Hyunlee berusaha bersikap biasa saja saat melihat kedua sahabat Eunwoo berada di depan matanya sekarang. Sejujurnya, ia sangat ingin menanyakan kepada.mereka berdua bagaimana keadaan Eunwoo sekarang. Meskipun Eunwoo sudah begitu menyakitinya, tetap saja Hyunlee masih menaruh perhatian kepadanya, dan nyatanya, ia masih sangat mencintai pria itu.

"Apa kau tidak mengajak Lucy kesini?" Ujar Rocky bertanya kepada Sanha yang baru saja datang ke meja mereka.

Sanha merengut. Bibirnya maju seperti bebek sekarang. "Lucy sedang sibuk di butik. Ia bilang bahwa banyak sekali pesanan bulan ini."

Yoojung memajukan tubuhnya ketika mendengar ucapan Sanha. "Dimana letak butik Lucy? Apa boleh aku membantunya?"

Sanha mendengus lagi. "Entahlah. Aku sudah sering menawarkan untuk membantunya, tapi ia selalu menolak."

Rocky dengan sigap memukul kepala Sanha dengan gulungan kertas yang ia pegang. "Pasti ia akan menolak, secara kau bukannya membantu, yang ada kau malah mengacaukan semuanya!"

Sanha melirik tajam Rocky yang berada di depannya. Rocky yang sudah biasa melihat tatapan Sanha hanya bisa meringis pelan.

"Ah iya, unnie sudah bisa melupakannya kan? Lelaki brengsek seperti dia tidak pantas untuk kau cintai." Ujar Yoojung pura-pura bertanya kepada Hyunlee. Ia ingin memancing Sanha dan Rocky agar mengeluarkan suara perihal Eunwoo. Yoojung sudah tahu, ia tahu jelas bahwa Hyunlee sama sekali belum bisa melupakan mantan kekasihnya itu.

"Yaa! Eunwoo hyung bukanlah laki-laki yang seperti itu."

Sanha akhirnya terpancing ucapan Yoojung barusan. Yoojung mendengus dan mengalihkan kepalanya kesamping. Ia kemudian mengalihkan wajahnya dan menatap Sanha dengan tajam.

"Lalu apa? Mana ada lelaki yang tega meninggalkan gadis sebaik Hyunlee unnie demi gadis lain?" Celetus Yoojung lagi.

"Maksudmu Chera noona? Tidak. Eunwoo hyung tidak meninggalkan Hyunlee noona demi dia."

Kali ini, Rocky ikut berbicara. Yoojung telah mengucapkan hal yang salah menurutnya, sehingga ia mencoba membenarkan tanpa memberitahu hal yang sebenarnya.

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang