10 • First Day being Yours •

4.8K 377 14
                                    

"Baiklah, nanti akan kujemput"

"Tidak usah, Eunwoo. Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Jam berapa kau pulang nanti?"

"Jam 10 malam. Maka dari itu, jangan menjemputku, itu sudah terlalu malam"

"Tidak ada penolakan, Hyuni-a"

"Tapi kau kan selesai bekerja pada sore hari, lantas kau akan menungguku lama"

"Tidak apa. Nanti aku akan mampir ke rumah Sanha dahulu"

"Tapi-"

"Sekali lagi, tetap tidak ada penolakan. Aku akan menjemputmu nanti. Selamat bekerja, chagi-ya"

"Ne, kau juga. Saranghae, Enu-ya"

Telepon singkat antara kedua orang itu berakhir. Maklum, mereka adalah pasangan baru, dan seperti kodrat pada umumnya, bumbu bumbu romantis awal pacaran akan melekat pada kedua manusia itu.

Pagi ini, Hyunlee sudah dikejutkan dengan teriakan Yoojung dan Taemin karena kabar kencannya dengan Eunwoo. Adiknya, Taemin sangat bahagia mendengar hal itu. Demi apapun, ia berpikir mulai sekarang ia dapat sering menaiki mobil keren milik kekasih kakaknya itu, atau mungkin saja Eunwoo ingin mengajarinya menyetir? Ditambah lagi, Eunwoo adalah orang kaya, jadi bisa men-traktirnya untuk bermain Game sepuasnya? Atau mungkin bisa saja Eunwoo akan membelikannya sebuah Play station yang ia idam-idamkan dari dulu?Ah, membayangkannya saja sudah cukup membuat Taemin senang setengah mati.

"Yaa! Apa maksudmu berbicara seperti itu hah?kau terlihat seperti memanfaatkannya saja! Tidak ada! Kau cukup menyapanya dan berbicara seperti biasa jika bertemu. Jangan meminta apapun darinya, mengerti?!"

Yah, omelan dari Hyunlee tadi membuat semua khayalan Taemin hancur melebur.

Sedangkan Yoojung?Ia sangat senang melihat Unnie kesayangannya itu mendapat kekasih yang sempurna. Tampan?pasti. Baik?sangat. Kaya?Tidak usah diragukan lagi, kafe tempat Hyunlee bekerja saja bisa dibeli dalam waktu 1 menit oleh Eunwoo.

Namun ada hal yang Yoojung pikirkan. Ia tau, bahwa Unnie nya itu orangnya pemalu. Pasti saja akan ada waktu dimana Hyunlee akan mengajaknya untuk keluar bersama dengan Eunwoo dan teman temannya, dan itu tandanya, ia akan bertemu dengan batu itu lagi?Ah, Yoojung sama sekali tidak sudi bila bertemu dengan pria bernama Rocky itu lagi.

Hyunlee?tidak usah ditanya lagi. Ia merasa menjadi gadis paling beruntung di dunia. Kekasihnya terlihat sangat menyayanginya dengan sepenuh hati. Kalau boleh jujur, dihatinya masih ada keraguan tentang hubungannya ini. Pasti banyak wanita yg lebih baik darinya, lebih segalanya. Namun mengapa Eunwoo memilih dirinya? Oke, pikiran itu dapat ia tepis dengan sekejap ketika melihat Eunwoo berada dihadapannya sekarang. Tatapan mata dari pria yang ia sayangi ini terasa sangat tulus. Sangat.

"Eunwoo? mengapa kau datang sepagi ini?" Tanya Hyunlee terkejut ketika membuka pintu rumahnya, dan mendapati kekasihnya sudah berdiri sambil tersenyum.

"Untuk menjemputmu, hehe" Eunwoo menjawab pertanyaan Hyunlee sambil menyengir.

"Menjemputku?memangnya kau tidak bekerja hari ini?"

"Tentu saja bekerja. Setelah mengantarmu nanti, aku langsung pergi ke kantor. Ayo naik, nanti kau telat!" jawab Eunwoo seraya membukakan pintu mobil untuk Hyunlee.

Kalian juga ingin memiliki pacar seperti Eunwoo bukan?berdoa saja ya, supaya dapat. kalau ada sih tapi. Hehe.

🍁🍁

"Kapan mereka jadian?Dimana?kok bisa?" Pertanyaan bertubi tubi dilontarkan oleh Moonbin kepada gadis mungil didepannya. Yoojung, memberi tahu kabar berkencan Eunwoo dan Hyunlee kepada Moonbin. Dan pasti saja, Moonbin sangat terkejut mendengar ucapan Yoojung barusan.

"Ah, mengapa kau terlihat begitu serius, hah? Apa kau cemburu?" Tanya Yoojung begitu polos. Ia tidak mengetahui, bahwa Moonbin menyukai Hyunlee, karena unnie nya satu itu tidak bercerita masalah di taman waktu itu.

"Apa Hyunlee tidak bercerita apapun kepadamu?"

"Tidak. Memang ada apa?cepat ceritakann!" Sentak Yoojung berteriak seperti biasa. Moonbin mendengus. "Baiklah, akan kuceritakan!"

Moonbin menceritakan segala hal tentang perasaannya, termasuk tentang penolakan Hyunlee waktu itu. Mendengar semua cerita Moonbin, Yoojung hanya bisa membuka mulutnya lebar. Ia bingung, bagaimana bisa itu semua terjadi antara kedua sahabatnya itu?

"Yaa! Tutup mulutmu! kau menyuruhku cerita tadi, namun kau hanya diam saja sekarang!" Omel Moonbin karena Yoojung hanya terdiam saja dari tadi.

"Bagaimana bisa sih?kenapa kau bisa menyukainya hah? Kau kan hanya sahabatnya, hanya sahabat tidak lebih!" Celetuk Yoojung kesal.

"Kuberitahu ya, kau bocah cerewet,  tidak ada persahabatan antara wanita dan pria yg pure bersahabat. Pasti 1 diantara mereka ada yang memendam rasa lebih, atau bahkan keduanya. Pasti itu!" jawab Moonbin seakan tidak terima atas ucapan Yoojung.

"Lalu, apa itu tandanya kau menyukaiku juga?cih, tidak sudi!" Yoojung menanggapi perkataan Moonbin tadi sambil mengibaskan tangannya. Memang seperti itulah Yoojung jika bertemu Moonbin. Ia akan selalu mengomel seperti nenek-nenek.

"Kau gila?mana mungkin aku menyukai bocah gila sepertimu?" Saut Moonbin sambil menatap Yoojung. Mereka berdua sedang berada di Gym milik Moonbin. Asal kalian tahu, Yoojung adalah member aktif di tempat Gym Moonbin, setiap selesai berkuliah, ia akan selalu datang kesini. Alasannya? Katanya ia ingin bertambah tinggi, namun sepertinya itu hanya alibi. Alasan sebenarnya Yoojung datang kesini adalah untuk cuci mata. Member Gym milik Moonbin banyak yang tampan dan rupawan.

"Jadi kapan mereka berkencan?kau ini, tidak menjawab pertanyaanku!" Lanjut Moonbin lagi. Yoojung hanya memutar kedua bola matanya kesal. "Kemarin malam. Sudahlah relakan saja Hyunlee unnie bersama dengan Eunwoo oppa!" jawab Yoojung.

"Baiklah, aku akan mencoba merelakannya." Moonbin mendengus. Ia terlihat sangat galau sekarang. Namun ia sudah bertekad untuk segera merelakan Hyunlee. Asal gadis yang ia sayangi bahagia, ia juga ikut berbahagia.

"Good job! Ah kau ini, menganggu waktu Gym ku saja! Aku nge-gym dulu ya, bye!" Yoojung berkata sambil berlari dan melambaikan tangan kepada Moonbin. Moonbin hanya menyengir. Ia tahu bahwa Yoojung hanya ingin modus di tempatnya ini.

Setelah Yoojung hilang dari hadapannya. Moonbin pun segera mengambil jaket miliknya yang terletak di atas sofa. Ia segera menuju ke basement untuk menaiki motornya menuju kafe tempat Hyunlee bekerja. Tidak, Moonbin tidak akan marah kepada Hyunlee. Ia hanya ingin mengucapkan selamat kepada gadis yang hanya menganggapnya tidak lebih dari seorang sahabat itu.

To be continued....

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang