22 • Date •

2.2K 228 3
                                    

"Itu masalah mudah! Serahkan saja pada Yourman-mu ini!"

Ucapan Eunwoo saat ia mengajak Hyunlee berkencan ternyata tidak main-main. Nyatanya, sekarang ia sudah berada di dalam kafe tempat Hyunlee bekerja dan sedang mengobrol ria dengan Tuan Choi.

"Kekasihmu itu sungguh giat bekerja. Ia bahkan hampir tidak pernah membolos bekerja."

Eunwoo menyengir dengan lebar setelah mendengar ucapan dari seseorang pria paruh baya yang berada di depannya, yaitu Tuan Choi. "Iya ahjussi, dia sangat senang bekerja. Aku sering melihat dia kelelahan, namun ia selalu menutupinya dengan senyum manisnya." Lanjut Eunwoo sambil memandangi Hyunlee yang sedang bersiap-siap untuk pergi dengannya.

Tuan Choi mengangguk lalu menyesap kopi hitam miliknya. "Aigoo, kau sudah dewasa rupanya! Aku bahkan masih ingat ketika kau kecil, ayahmu sering membawamu ke rumahku. Kau sangat suka bila kugendong dulu! Dan untungnya, aku juga menyukai anak kecil, jadi aku sangat senang bila Mr. Lee mengajakmu ke rumahku."

"Benarkah? Sepertinya kau harus segera menikah, ahjussi. Aku rasa kau pasti akan sangat bahagia bila memiliki anak sendiri." Jawab Eunwoo, dan membuat Tuan Choi tertawa lebar.

"Aku sadar bahwa umurku sudah cukup tua untuk mencari seorang wanita." Ujar Tuan Choi dengan senyum khas miliknya.

Sejak dulu, Tuan Choi tidak pernah menikah. Ia pernah mengalami trauma yang sangat mendalam terhadap wanita. Karena dulunya ia pernah bangkrut dan jatuh miskin, kekasih yang sudah ber-status menjadi tunangannya pergi meninggalkan Tuan Choi demi lelaki yang lebih kaya. Oleh karena itu, ia tidak pernah mau untuk jatuh cinta lagi.

Hyunlee yang sudah rapi dengan pakaian santai miliknya serta tas ransel berjalan menuju meja Eunwoo dan Tuan Choi. Ia tidak menyangka bahwa Tuan Choi se-akrab itu dengan kekasihnya.

"Ah, kau sudah selesai? Baiklah ayo kita pergi sekarang!" Ujar Eunwoo sambil berdiri dari kursinya.

Keduanya pun membungkukkan badan ke arah Tuan Choi, lalu pergi meninggalkan kafe dengan senyuman yang terukir di kedua bibir mereka.

"Kita mau kemana, Enu-ya?" Tanya Hyunlee saat berjalan menuju mobil Eunwoo.

Eunwoo hanya tersenyum, lalu membukakan pintu mobil tempat Hyunlee duduk. "Cepat masuk, kau akan tahu nanti kita mau kemana."

"Baiklah, Tuan pemberi kejutan." Jawab Hyunlee sambil memasuki mobil.

Setelah keduanya memasuki mobil, Eunwoo langsung menancapkan gas menuju suatu tempat yang sangat ingin ia tuju hanya bersama dengan gadis yang ia sayangi, yaitu Hyunlee.

🍁🍁

"Chagi-ya, makanan disini sangat enak!" Ujar Eunwoo saat memasuki sebuah restoran favoritnya sejak kecil.

"Benarkah? Kau sering kesini ya?" Jawab Hyunlee sambil melihat sekeliling isi restoran. Restoran tersebut sangat ramai dikunjungi pengunjung hari ini.

Eunwoo tersenyum sangat girang. "Ne, dulu aku dan Chera sangat sering makan disini."

Hyunlee hanya bisa mengangguk setelah mendengar ucapan Eunwoo. "Ah begitu ya."

"Setelah makan, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang sangat aku sukai, chagi-ya." Ujar Eunwoo sambil menyantap makanan yang baru saja datang ke meja mereka.

Hyunlee tersenyum usil. "Dimana tempat itu? Apakah berada di ujung dunia?"

"Kau benar! Ah bagaimana kau bisa mengetahuinya? Kita akan pergi ke planet Mars nanti!" Eunwoo menimpali gurauan Hyunlee dengan gurauan lainnya.

Keduanya pun tertawa secara bersamaan. Hal sekecil apapun akan mereka bahas bila mereka bertemu dan bercakap seperti ini.

Eunwoo lalu mengusap rambut Hyunlee dengan pelan. "Makan yang banyak, Hyuni-a. Tubuhmu sangatlah kurus akhir-akhir ini."

Hyunlee menyengitkan dahinya. "Bagaimana bila nantinya aku menjadi sangat gendut?"

"Aku akan sangat senang melihatnya! Apalagi bila pipimu ini bertambah besar, pasti akan sangat lucu." Jawab Eunwoo sambil memainkan pipi Hyunlee dengan kedua tangannya.

Hyunlee lantas memajukan bibir depannya. "Pipiku sudah cukup chubby sekarang."

"Belum. Menurutku pipimu masih tirus."

Kali ini, Eunwoo mencubit dengan gemas kedua pipi Hyunlee, lalu ia melanjutkan aktivitas makannya yang tadi terhenti karena sibuk memperhatikan gadis yang ia sayangi itu.

🍁🍁

"Kita mau ke pantai?" Ujar Hyunlee saat keduanya tiba di salah satu pantai yang cukup terkenal di Seoul.

Eunwoo mengangguk. "Aku sangat menyukai pantai."

Hyunlee meringis sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. "Tapi ini sudah malam, dan udara disini sangat dingin, Chagi-ya."

Melihat gadisnya kedinginan, Eunwoo dengan sigap membuka mantel tebal miliknya, dan memakaikannya kepada Hyunlee. "Ini, pakai ini saja agar kau tak kedinginan."

"Bagaimana denganmu? Apa kau tidak merasa kedinginan juga?"

Eunwoo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum menatap Hyunlee. Ia lalu mengenggam tangan Hyunlee seperti yang biasa ia lakukan.

Keduanya pun berjalan di pinggir pantai sembari menikmati keindahan lautan saat malam hari. Tidak ada satupun orang yang berada disana kecuali mereka berdua.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Ujar Eunwoo sambil mengecup mesra pucuk kepala Hyunlee.

Hyunlee tersenyum, lalu mendongak kepada Eunwoo. "Nado Saranghae, Enu-ya."

"Jangan pernah meninggalkanku." Lanjut Hyunlee lagi.

Eunwoo lalu terdiam. Matanya menatap kosong ke depan. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu setelah Hyunlee berbicara seperti itu tadi.

Mengetahui bahwa perkataannya dihiraukan oleh Eunwoo, Hyunlee lantas bertanya lagi sambil menggerakkan tangan milik Eunwoo. "Enu-ya? Kau tak akan meninggalkanku kan?"

Eunwoo sedikit tersentak ketika merasakan tangannya yang digerakkan oleh Hyunlee. "Ah iya, kau berbicara apa tadi?"

Hyunlee lalu melepaskan pautan tangan mereka berdua, dan sekarang ia berdiri di hadapan Eunwoo.

"Kau kenapa? Apa kau memiliki masalah yang serius?" Tanya Hyunlee dengan tatapan bertanya-tanya. Sejak mereka menjadi sepasang kekasih, Eunwoo selalu bercerita tentang apapun kepada Hyunlee.

"Tidak ada. Sudah ayo kita berjalan lagi!" Jawab Eunwoo seraya menggandeng lagi tangan Hyunlee.

"Chagi-ya, bila terjadi sesuatu padaku, apa kau akan meninggalkanku?" Tanya Eunwoo dengan tiba-tiba.

Raut wajah Hyunlee tiba-tiba berubah menjadi sedih. Ia sangat khawatir dengan keadaan Eunwoo. Biasanya, Eunwoo tidak pernah bertanya tentang hal seperti ini kepada Hyunlee.

"Mengapa kau menanyakan seperti itu, Enu-ya? memang apa yang terjadi padamu?"

Eunwoo menggeleng lagi. "Tidak apa. Aku hanya ingin bertanya saja."

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi." Jawab Hyunlee dengan mantap.

Eunwoo tersenyum penuh arti. Lagi-lagi ia mengecup pucuk kepala Hyunlee berulang kali. "Saranghae, chagi-ya."

To be continued....

Hayoo ada apa dengan Eunwoo?

See you in the next chapter!~💗

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang