28 • Confused •

2K 224 12
                                    

"Bin-a, ayo kita ke Busan sekarang! Aku ingin minum beer disana."

Moonbin yang sedang merekap seluruh pengeluaran dan pemasukan gym bulan ini menoleh ke arah seseorang yang sepertinya kurang waras karena ingin minum beer di siang bolong seperti ini.

"Sekarang? Busan itu cukup jauh dari sini hyung, lagipula sekarang aku masih sibuk. Dan apakah tidak aneh jika kita meminum beer saat siang seperti ini?

Jinwoo yang sedari tadi memakan snack pepero rasa coklat kesukaannya pun berdiri dari sofa. Ia mendengus sembari menatap Moonbin. "Kau kan bisa melanjutkan pekerjaanmu itu nanti. Kau tahu bukan bahwa Minggu depan aku sudah harus kembali ke Amerika?" Ujarnya dengan wajah sangat melas.

Moonbin memutar kedua bola matanya dengan malas. Jika Hyung nya itu sudah menunjukkan wajah melasnya, Moonbin tidak akan tega untuk tidak menuruti permintaannya. "Baiklah, 1 jam lagi saja kita berangkat. Aku harus menyelesaikan ini hari ini."

Ia akhirnya melanjutkan aktivitas merekap yang telah ia lakukan. Ia sudah tidak memperdulikan kehadiran Jinwoo lagi di depannya sekarang. Seharusnya, ia harus sudah melakukan pekerjaannya itu sejak 1 minggu yang lalu. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Hyunlee. Ia sangat sedih saat melihat gadis yang ia cintai menangisi pria lain, pria yang sama sekali tidak memiliki hati nurani.

Jinwoo yang merasa terabaikan akhirnya kembali duduk dan mengeluarkan ponselnya. Ia lalu mulai bermain game favoritnya sekarang, yaitu Mobile Legends. Jinwoo memanfaatkan waktu liburannya ini dengan sebaik mungkin, sebab saat ia kembali ke Amerika, ia pasti sangat sibuk dan tidak memiliki waktu luang yang banyak. Ia sedang berada di semester akhir sekarang, sehingga banyak praktek kedokteran yang menantinya nanti.

Suasana di ruangan Moonbin tiba-tiba saja menjadi hening. Kedua orang di dalam sana sedang sibuk dengan dunia mereka masing-masing sekarang.

"Ah iya, bagaimana kabar Hyunlee sekarang? Apa ia sudah bisa move on?" Ujar Jinwoo sembari masih memperhatikan ponselnya dan bermain game.

Moonbin langsung meletakkan pena yang sedang ia pegang, lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi miliknya. "Sepertinya belum, hyung. Entah belum atau bahkan tidak akan pernah sama sekali."

"Jangan berbicara begitu. Ini adalah kesempatanmu untuk membuatnya bahagia."

🍁🍁

Hyunlee POV

Siang ini aku sedang gencar untuk melakukan pekerjaanku. Entah aku patut senang atau tidak saat kafe ramai dikunjungi pengunjung. Nyatanya, bila kafe sangat ramai, aku pasti bisa melupakan Eunwoo dari pikiranku walau sejenak saja.

Meskipun kafe terbilang cukup padat, mataku masih bisa menangkap 2 orang pria yang terlihat familier masuk ke dalam kafe. Dia datang ke kafe. Dia, pria yang sangat aku rindukan, pria yang membuatku menjadi seseorang yang selalu mengumbar kebohongan di hadapan semua orang, dan berkata bahwa aku baik-baik saja. Ya, Eunwoo berada tepat di depan mataku sekarang bersama Myungjun, sekertaris pribadinya.

"Hyung, aku duduk dulu ya. Pesankan aku seperti biasa."

Hanya 5 detik, ia sudah jauh dari pandanganku. Ia lebih memilih untuk duduk daripada harus berada berhadapan denganku untuk memesan makanan. Ia bahkan sama sekali tidak memandangku.

Apa segitu buruknya aku di depan matanya? Apa ia benar-benar membenciku saat ini?

Seseorang, tolong katakan padaku, sebenarnya apa kesalahanku padanya hingga ia berbuat seperti ini?

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang