Epilog

4.2K 230 14
                                    

Flashback, June 22 at 9.00 a.m

Di dalam ruangan kantor yang cukup luas ini, kedua pria yang berparas super tampan itu sedang duduk berhadapan. Mereka seperti membicarakan sesuatu yang cukup serius saat ini.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Tentang kejadian ibumu, aku sungguh-sungguh minta maaf. Aku tidak mengetahui apapun saat itu. Maafkan aku." ujar Eunwoo membuka percakapan diantara mereka berdua.

Moonbin menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin membahas hal itu saat ini. Aku ingin bertanya kepadamu, apa kau masih mencintai Hyunlee?"

Eunwoo langsung membulatkan matanya lebar-lebar. "Mengapa kau bertanya seperti itu?"

"Jangan banyak bertanya. Jawablah saja pertanyaanku dengan jujur."

Eunwoo mengalihkan pandangannya ke samping. Ia menghembuskan nafasnya pelan. "Kau benar, aku masih sangat mencintainya. Namun sepertinya ia sudah sangat mencintaimu, jadi hal yang bisa kulakukan hanya merelakannya bahagia bersamamu."

Moonbin menyengir. "Hanya terlihat bukan? Memang ia mencintaiku, namun aku yakin, cintanya padaku tidak lebih dari cinta seorang sahabat."

"Tidak mungkin. Ia adalah gadis yang sangat tulus saat mencintai seseorang." elak Eunwoo tak mau kalah.

Cengiran terlukis lagi di bibir peach Moonbin. "Kau tidak perlu mengelak lagi. Apa kau bisa membuatnya bahagia? Jika iya, aku akan merelakannya untukmu."

Mendengar ucapan Moonbin, Eunwoo langsung berdiri dari kursinya. Ia menatap pria di depannya itu dengan tajam. "Apa kau sudah tidak mencintainya lagi? Jangan pernah menyakitinya!"

"Dasar gila!" Moonbin ikut berdiri dari kursinya. "Dengarkan dulu pembicaraanku. Aku tahu bahwa ia masih mencintaimu, maka dari itu aku akan menitipkannya padamu!" tambahnya dengan nada yang cukup keras.

"Apa kau serius? Lalu bagaimana denganmu? Apa kau bisa berhenti mencintainya?"

Moonbin kembali duduk di kursinya, dan diikuti oleh Eunwoo. Kemarahan mereka berdua sedikit mereda. "Entahlah. Aku bahkan sudah mencintainya lebih dari 8 tahun."

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa memaksanya untuk mencintaiku. Ia masih saja mencintai pria brengsek sepertimu." lanjut pria bermarga Moon itu sembari tersenyum kecut.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu ini? Jika aku sudah mendapatkannya kembali, aku tidak akan pernah melepaskannya lagi."

Moonbin menangguk, lalu mencondongkan badannya ke depan menghadap Eunwoo. "Apabila kau berani menyakitinya sekali saja, aku tidak akan segan untuk menghabisimu."

"Kau bisa mempercayaiku atas hal itu. Aku akan membuatnya tersenyum setiap hari."

"Baiklah, aku akan mempercayakannya kepadamu. Jagalah gadis itu dengan sangat baik."

Moonbin mencoba untuk tersenyum lebar. Meskipun kenyataannya sungguh pahit, namun apa boleh buat? Ia sangat yakin bahwa Hyunlee masih mencintai Eunwoo.

"Datanglah nanti malam pukul 6 sore di restoran mewah milikmu itu. Aku akan mengajaknya kesana juga." Moonbin sama sekali tidak menatap mata Eunwoo. Pandangannya teralihkan pada sebuah pigura kecil yang terpampang jelas di meja kerja Eunwoo. Foto gadis yang sangat ia cintai tersenyum lebar di dalam pigura itu.

Eunwoo menaikkan satu alisnya. "Restoranku? Bagaimana kau bisa mengetahui hal itu?"

"Aku pernah membaca sebuah kertas yang berisi curahan hati Hyunlee. Ia menuliskan, bahwa tempat itu adalah tempat favoritnya, karena kau menyatakan cintamu disana bukan?" jawab Moonbin yang masih saja mencoba tersenyum.

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang