26 • Hurt •

2.2K 223 10
                                    

Hyunlee POV

"Aku rasa, kita harus mengakhiri hubungan kita ini."

Jantungku serasa berhenti berdegup ketika ia mengucapkan hal itu kepadaku. Matanya menatapku dengan sorotan yang sama sekali tidak bisa aku artikan maknanya.

Mulutku terdiam sambil tersenyum tipis. Aku tidak tahu harus mengatakan apa kepadanya sekarang.

"Aku mencintaimu, tapi kita sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita. Aku minta maaf." Ujar Eunwoo dengan suaranya yang rendah.

"Jaga dirimu baik-baik. Aku harap kau akan selalu bahagia." Ucapnya lagi lalu pergi berjalan meninggalkanku.

Aku hanya bisa menatap kepergiannya dalam diam. Pikiranku seakan kosong sekarang.

Tiba-tiba saja Moonbin datang menghampiriku dan duduk disampingku. Ia langsung membawaku kedalam pelukannya sambil mengelus rambutku pelan.

"Gwenchana, semuanya akan baik-baik saja. Kau pasti akan bahagia tanpa laki-laki sialan seperti dia. Masih ada aku yang akan menjaga dan membuatmu bahagia."

Pertahanan yang sedari tadi aku buat runtuh. Aku menangis dalam pelukan hangat Moonbin. Aku tidak mengerti sama sekali apa kesalahanku sehingga Eunwoo membuatku menjadi seperti ini.

Aku baru pertama kali jatuh cinta sangat dalam kepada seseorang, yaitu Eunwoo. Namun mengapa perasaan tulusku harus berakhir seperti ini? Apa memang aku tidak pantas untuk bahagia?

Moonbin. Ia pernah berjanji selalu ada di sampingku kapanpun yang aku butuhkan. Ia selalu menepati janjinya kepadaku. Dan sekarang, ia menemaniku lagi disaat aku sangat terpuruk.

And when your mouth can't say what's your feeling, just tears can say and explain it all.

Hyunlee POV End

🍁🍁

Sudah 3 hari berlalu sejak kepergian Eunwoo dari kehidupan Hyunlee. Sejak 3 hari itulah juga Hyunlee melanjutkan aktivitas kesehariannya seperti biasa lagi. Ia selalu berusaha untuk melupakan kehadiran Eunwoo yang cukup dominan dalam kehidupannya.

Seperti sekarang, Hyunlee sudah bekerja lagi di kafe. Ia selalu melontarkan senyumannya kepada semua pelanggan yang hadir. Entah itu senyuman tulus atau palsu, namun raut wajahnya tidak bisa menutupi isi hatinya. Meskipun ia tersenyum, semua orang juga tahu bahwa hatinya sangatlah rapuh sekarang.

Sesosok pria yang memakai topi berwarna hitam serta jeans robek-robek masuk ke dalam kafe lalu menuju kasir dimana Hyunlee berada.

"Hello, Hyunlee-ya!"

Pria itu melontarkan kata-kata dengan aksen Amerika miliknya. Pria berpenampilan modis itu tak lain adalah Jinwoo.

Hyunlee menundukkan kepalanya sejenak untuk memberi hormat kepada Jinwoo. "Annyeong, Jinwoo oppa. Kau datang sendiri?"

Sang pria menaikkan kedua alisnya, tanda membenarkan ucapan Hyunlee barusan. Ia juga memandangi wajah Hyunlee sedari tadi. "Kau kenapa? Apa kau sakit? Your face look so pale." (Wajahmu terlihat pucat)

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang