06 • We Laugh Together •

5.8K 529 33
                                    

"Baiklah, pukul 5 sore ya, sampai jumpa nantii!"

Hyunlee segera menutup telponnya, dan dengan cepat ia bersiap untuk menemui seseorang. Kebetulan, waktu liburan Hyunlee tersisa 2 hari lagi, karena dalam 2 hari itu renovasi cafe tempatnya bekerja telah selesai.

Ini barulah jam 4 sore, namun ia sudah bersiap sangat rapi dan ingin cepat cepat berangkat. Senyum yang berbinar tertera sangat jelas pada wajahnya.

Hyunlee hanya mengenakan kaos berwarna tosca, dan memakai celana pendek. Ia berpakaian sangat santai, mengingat tempat yang akan ia tuju hanyalah Sungai Han.

Baru saja ia ingin segera pergi setelah menutup pagar rumahnya, ada seseorang yang datang menggunakan motor berwarna merah, yg tak lain adalah Moonbin

"Hey, kau mau kemana? Ayo makan, aku lapar!"

"Ingin menemui seseorang, sudah dulu yaa byeee!" Ujar Hyunlee seraya berlari ke halte bis tanpa menghiraukan ajakan Moonbin.

"Yaa! yaa! yaa! Kau ingin menemui siapa?" Balas Moonbin, namun gadis yg ia ajak bicara sudah pergi jauh dari pandangannya.

🍁🍁

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, dan untungnya, Hyunlee datang tepat waktu di sungai Han. Ia pun segera berkeliling mencari orang yang sangat ingin ia temui itu.

"Apa kau mencariku?" Ucap seorang namja berwajah seperti malaikat itu.

"Tidak, aku sedang mencari katak." saut Hyunlee yg berniat mengerjai namja itu.

"Aigooo, mana ada katak setampan diriku?" Balas lelaki itu yang tak lain adalah Eunwoo

"Kau sangatlah percaya diri, Eunwoo- ya!"

Setelah bertukar nomor di minimarket pada waktu itu, Eunwoo dan Hyunlee memang semakin akrab. Mereka sering bertukar SMS, bahkan sampai berbicara lewat telepon bila keduanya sama sama menganggur.

Mereka berdua pun tertawa sambil menyusuri sungai Han,bercerita tentang pekerjaan, teman, dan segala hal yang bisa mereka ceritakan.

"Aku masih tidak habis pikir, bagaimana temanmu yg bernama Yoojung itu bisa semarah itu hanya karena kentang goreng miliknya jatuh karena Rocky." Ujar Eunwoo seraya duduk menunggu makanan datang. Mereka sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam.

"Aku juga, memang seperti itulah Yoojung, tidak bisa dilawan, sekali marah, ia tidak akan bisa berhenti bicara, bahkan burung berkicau pun akan kalah dengannya, namun aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri." kata Hyunlee sambil memikirkan Yoojung

"Rocky juga tipe orang yg sangat keras, bila ia tidak suka dengan sesuatu, ia pasti akan terus tidak menyukainya, namun pertengkaran mereka berdua sangat lucu, mereka seperti anak ayam yang sedang bertengkar merebutkan makanan." balas Eunwoo dan membuat Hyunlee tertawa lepas.

Makanan yg mereka pesan pun datang. Berbagai makanan tersedia di meja milik mereka. Sebenarnya, Hyunlee tidak ingin memesan makanan sebanyak itu, namun Eunwoo tetap memaksa untuk memesan semua jenis makanan yang tersedia di rumah makan tersebut.

 Sebenarnya, Hyunlee tidak ingin memesan makanan sebanyak itu, namun Eunwoo tetap memaksa untuk memesan semua jenis makanan yang tersedia di rumah makan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eunwoo-ya, apakah kau ingin menghabiskan semua makanan ini?" Ujar Hyunlee seraya melihati makanan yang berjejer penuh di mejanya.

"Perutku akan membesar seperti orang hamil jika menghabiskan semua makanan ini, Hyunii-a. Wah! Lucu juga jika aku memanggilmu Hyuni, bolehkah aku memanggilmu seperti itu?" Balas Eunwoo sambil menaikkan kedua alisnya, dan tersenyum menatap gadis dihadapannya.

Wajah Hyunlee memerah, padahal ini bukan kali pertama seorang pria memberi nama panggilan baru kepadanya, bahkan Moonbin, orang yg hampir setiap hari bertemu dengannya pun pernah memanggil Hyunlee dengan nama panggilan absurd buatannya.

"Kau harus membayar bila ingin memanggilku seperti itu." Jawab si gadis sambil menjulurkan lidahnya.

"Dengan apa harus kubayar? Makanan? Aku lihat kau sangat menyukai Kimbap." kata Eunwoo yang sedari tadi memperhatikan Hyunlee yang hanya melahap Kimbap, padahal masih banyak jenis makanan lainnya.

"Iya, dulu eomma ku sering membuatkanku kimbap. Kimbap buatannya sangat lezat! Ah, aku jadi merindukannya."

"Memang kemana eomma mu pergi? Apa ia sedang berada di luar negeri?" Tanya Eunwoo.

"Eomma ku sudah meninggal sejak 5 tahun yg lalu."

"Mianhe, jinjja mianhe, aku tidak bermaksud membuatmu bersedih." jawab Eunwoo dengan raut wajah bersalah (maaf, sungguh maaf)

"Gwenchana, Eunwoo- yaa." balas Hyunlee sambil menggelengkan kepalanya (Tidak apa)

"Lalu, bagaimana dengan ayahmu?"

"Ayahku pergi dari rumah semenjak ibuku meninggal, dan yqng aku dengar ia sudah menikah lagi dengan seorang janda kaya, sudah jangan membahasnya lagi, dan bagaimana ini? makanannya masih tersisa sangat banyak, sayang kalau dibuang." ujar Hyunlee mengalihkan pembicaraan

"Sudahlah biarkan saja, oh iya, aku pesan makanan dibungkus untuk Taemin ya!"

"Tidak usah, makanan yg masih tersisa ini saja dibungkus, lalu nanti aku berikan pada Taemin."

"Tapi-"

Belum sempat Eunwoo berbicara, Hyunlee telah memanggil waiter untuk membungkus sisa makanan di meja mereka.

Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan sekarang, Eunwoo sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan Hyunlee pulang.

"Maaf sudah merepotkanmu. Harusnya aku tadi bisa pulang sendiri saja naik bis."

"Sama sekali tidak merepotkan, Hyuni-a" ucap Eunwoo sambil menoleh sekilas dan tersenyum kepada gadis yang sekarang sedang berada di sampingnya, namun ia tetap fokus untuk menyetir.

🍁🍁

Mereka berdua pun tiba di rumah Hyunlee, dan mendapati bahwa ada seseorang yang menunggu di depan pagar rumahnya. Ya, orang itu adalah Moonbin. Ternyata, setelah Hyunlee pergi, Moonbin diajak untuk masuk ke dalam rumah oleh Taemin, karena Taemin ingin bermain play station dengan lelaki yang sudah ia anggap sebagai Hyungnya sendiri itu.

"Kau dari mana saja, Hyunlee, ini sudah malam. Taemin sudah menunggumu dari tadi!" ujar Moonbin sesaat setelah Hyunlee keluar dari mobil Eunwoo.

"Aku hanya ke sungai Han, bersama Eunwoo." saut Hyunlee sambil melihat kearah Eunwoo yg sedang turun dari mobil.

Moonbin menatap Eunwoo sengit. Sangat sengit. Jadi orang yang membuat Hyunlee semangat untuk bertemu dan menghiraukan ajakannya adalah Eunwoo?

Eunwoo tersenyum kepada Moonbin, lalu ia berpamitan untuk pulang
"Hyunlee, Moonbin, aku pulang dulu ya!"

"Baiklah, hati hati dijalan, dan terima kasih untuk hari ini!" Jawab Hyunlee sedikit berteriak. Eunwoo pun segera menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Hyunlee.

"Bin-a, aku sudah mengantuk, apa kau tidak ingin pulang sekarang?" Ujar Hyunlee kepada Moonbin seraya menguap.

"Ah, jadi kau mengusirku sekarang? Apa dia menyuruhmu untuk menjauhiku?" Tanya Moonbin, dan seketika membuat Hyunlee terkejut dan kesal.

"Aku tidak mengusirmu, aku menyuruhmu pulang karena ini memang sudah malam, Bin-a, dan jangan membicarakan hal yg tidak mungkin, ini tidak ada sangkut pautnya dengan Eunwoo."

Moonbin meringis. Baru kali ini Hyunlee mengusirnya. Biasanya, ia akan memperbolehkan Moonbin untuk berlama lama di rumahnya, bahkan tidak jarang Moonbin menginap di rumahnya.

"Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu." kata Moonbin, dan dibalas hanya dengan anggukan oleh Hyunlee.

Moonbin pun segera pergi dari rumah Hyunlee. Hatinya sedikit sakit. Gadis yg ia sukai tidak akan pernah peka akan apa yg ia rasakan.

To be continued...

Mine || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang