Seorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu.
"Bunda.!!"
Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...
Aku terus mengaca melihat pakaian yang kukenakan bukan lah pakaian yang kupakai pergi ke tempat ini atau pakaian yang sengaja kubawa sebagai cadangan.
Pakaian ini ada di kamar ganti dan membuat ku terpaksa untuk memakainya karena seseorang telah memindahkan tasku entah kemana. Bukan pakaian ini jelek melainkan ini sangat lah bagus dengan bahan yang sangat nyaman dan pas pada tubuhku.
Tapi, ini bukanlah barangku itu yang membuatku tidak berani keluar dari kamar ganti. "Apa kamu masih didalam, Claudya? Mr. Nickholas menunggumu!" Teriak Chris dari luar.
"Sepuluh menit lagi!!"
Aaiissh.. mau apalagi dia sampai nunggu segala?! Ah kenapa jadi begini.
Dengan terpaksa aku keluar dari ruang ganti dan terkejut melihat Chris yang masih setia berdiri didepan pintu dengan tampang kesal. "Lama sekali.. apa yang kamu lakukan didalam sana?"
Aku tertawa melihatnya kesal. "Siapa juga suruh kamu tunggu di sini, salah sendiri. Chris, apa kamu melihat tas yang berisikan pakaian cadanganku? Aku jadi terpaksa menggunakan pakaian ini." Kataku.
"Pakaian itu sangat pantas kamu pakai untuk apa kamu gelisah? Sekarang kamu temui Nickholas tuh dia nungguin di tempat parkiran." Oceh Chris.
Aku mengerutkan dahi mendengarnya seperti sedang memaksaku untuk menemui Nickholas disana. "Iya-iya, aku kesana tapi kamu jangan rindu aku apalagi menggangguku dengannya ya? Rezeki anak soleh ditunggu pria seperti Nick byee!"
Sudah kupastikan wajah Chris semakin memerah. Aku tau dia menyimpan perasaan lebih untuk ku tapi aku tidak ingin dia terus menyimpannya karena aku sudah menganggap Chris sebagai kakakku tidak lebih.
Langkahku terhenti melihat mobil mewah yang kupastikan itu milik Nick tapi aku tidak melihat dirinya. Aku membuka contact person untuk menelpon nya tapi aku sadar, aku belum memiliki nomor ponselnya.
"Claudya?" Seketika aku menoleh dan melihatnya berdiri sambil membawa dua botol minuman di tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersenyum gugup melihat penampilannya yang hanya menggunakan kemeja putih dengan lengan digulung hingga ke siku menampakkan otot tangan yang menggiurkan.
Tanpa sadar aku meremas ujung gaun hitamku tidak tahan melihat penampilannya yang sangat memukau. "Kamu cantik." Kata Nick sambil menyodorkan botol minuman itu.
Tanganku mengambil botol itu sedikit gemetar menahan kata dan senyum mautnya itu yang berhasil membuat detak jantung ku tidak karuan. Seorang lelaki berpakaian formal dengan menggunakan kacamata hitam menghampiri kami.
"Sudah siap? Ayo kita pergi. Ayo Claudya ikut aku." Katanya. Aku hanya diam membiarkannya membukakan pintu untukku. Diam, hanya itu yang kulakukan di dalam mobil mewahnya.
