Claudya terus tersenyum melihat tangannya digenggam erat. Tidak hanya itu suasana makan malam saat ini begitu romantis. Banyak lampu dan lampu kecil berwarna kuning menghiasi daerah meja makannya.
Meja makan yang terdapat empat lilin serta bunga mawar ditengah-tengah mereka menambah romantis suasana saat ini. "Aku tidak menyangka kamu melakukan ini semua." Alex hanya mengangguk dan sesekali mengusap tangan Claudya.
"Aku bukanlah orang yang romantis tapi aku sedang berusaha." Alex menopang kepalanya dan tersenyum kecil membuat jantung Claudya semakin berdetak cepat.
"Setelah ini kau mau kemana?" Tanya Alex, Claudya sedikit terkejut tapi langsung dihilangkannya sebelum Alex berubah pikiran. "Aku ingin menonton bioskop, kamu mau? Kalau tidak, juga tidak apa-apa."
Tangan satunya yang tak digenggam Alex meremas ujung gaunnya berharap permintaannya itu tidak membuat Alex jera menanyakan apa yang ia inginkan. Ada rasa keberatan dari wajah Alex bahkan dia tidak menjawab sepatah katapun. Itu berarti Alex tidak mengabulkannya.
Usai makan malam, diperjalanan mereka hanya diam. Claudya terus berdoa dalam hati agar Alex tidak berubah seperti dulu lagi. Mobil pun berhenti didepan mall terbesar di New York. "Alex, jika keberatan untuk menonton aku tidak apa-apa."
"Aku akan mengabulkan semua yang kamu minta." Jawabnya yang masih dengan wajah keberatan. Claudya hanya diam melihat pria itu keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuknya. "Sepertinya aku kurang enak badan, kita pulang saja ya."
"Aku sama sekali tidak keberatan, Claudya. Jangan berpura-pura sakit. Apa kau sungguh ingin sakit? Aku bisa membuatmu sakit sekarang juga" Claudya langsung menggeleng dan menggapit lengan Alex.
"Aku melihatmu keberatan, Alex. Ah mungkin perasaanku saja." claudya menepis semua pikirannya. Mereka berjalan memasuki mall itu sesekali orang-orang bekerja disana menundukkan tubuhnya.
"Mall ini milikku." Kata Alex yang sudah berhasil membuat pertanyaan Claudya yang terus terngiang dalam otaknya menghilang. "Pantas saja mereka sedikit segan padamu dan.." Claudya menunjuk ke sampingnya dengan dagu.
"Mereka? Kau pikir aku tergoda? Ck" Claudya tersenyum dan semakin mempererat pelukannya dilengan Alex. "Al, sepertinya aku mulai menyukaimu. Aku merasa tidak rela kamu pergi dariku. Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku."
Alex menunduk menatap mata Claudya karena tubuh wanita itu sedikit rendah darinya. "Ya untukmu" Alex pun mencium singkat tepat di bibir Claudya membuat para wanita yang sengaja berhenti mengagumi ketampanannya menggeram kesal.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Alex pov
Aku terbangun dari tidur dan dahiku mengerut melihat Claudya yang biasanya masih tidur nyenyak kini sudah sadar dan menatapku dalam diam. "Masih sangat pagi, matahari belum muncul. Tidurlah."
Ia menggeser tubuhnya mendekatiku dan memeluk pinggangku. "Aku terbangun karena mimpi buruk, kamu meninggalkanku dan memilih wanita lain. Dan ketika bangun, aku teringat dengan alasan kamu mau menikahiku."
"Kenapa kau memikirkannya em?" Aku mengusap kepalanya lembut dan itu sudah menjadi kebiasaanku sebelum beranjak dari tempat tidur akhir-akhir ini.
"Ya, karena aku tidak ingin kamu meninggalkanku. Aku ingin kamu terus bersamaku, Al." ucapannya membuat tanganku terhenti. Mata cokelatnya menatapku sendu dan membuatku sedikit tersiksa.
"Didalam mimpiku seorang wanita cantik yang sangat mirip dengan Ellie datang menemuimu dan mengatakan akan menikah denganmu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel, My Wife (Completed)
RomanceSeorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu. "Bunda.!!" Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...