7 bulan kemudian..
"Baik, kita sudahi sampai disini dulu. Terima kasih." Katanya sambil menutup map yang berisikan laporan bulanan perusahaannya. Ia berdiri dan keluar begitu saja dari ruangan tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya bingung.
"Bukankah dia berubah sejak istrinya koma?" Tanya salah satu dari mereka dan langsung ditanggapi dengan anggukan kepala. "Ya, dia jadi sangat baik dan mudah tersenyum tidak seperti dulu. Bukankah itu bagus untuk kita?"
"Tapi ini sangat membingungkan dan tidak menantang lagi." Seorang wanita langsung memukul bahu pria itu dengan map-nya dan berjalan menuju pintu.
Disatu sisi, Alex sudah berada dalam perjalanan menjemput Ellie dan baby Ken. Ia tersenyum melihat bingkisan di kursi belakang yang didalamnya terdapat dua kue kesukaan mereka.
Tak lama mobilnya berhenti tepat di depan sekolah mereka, ia keluar dan menunggu anaknya keluar. Alex melambaikan tangannya ketika ia melihat Ellie berjalan bersama teman dengan senyumnya yang lebar.
Ia berlari sangat cepat dan memeluk punggung Alex. "Daddy kapan pulang? Bukankah seharusnya dua hari lagi dad pulang dari Spanyo?"
"Aku tak bisa meninggalkan kalian cukup lama, satu hari saja sudah membuatku gelisah meninggalkan kalian. Ayo kita jemput baby Ken dan bergantilah pakaian kita akan pergi ke rumah sakit bersama."
"Menemui bunda, daddy?" Tanya Elli dan Alex mengangguk. Gadis kecil itu melompat kegirangan dan langsung masuk lalu memasang seatbelt-nya. Alex memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil.
*****
"Ah nona sudah pulang? Baru saja saya ingin menjemput anda." Kata pria paruh baya yang tak lain adalah supir pribadi Ellie. "Dad menjemput ku dan kami akan pergi bersam ke rumah sakit. Ellie sangat merindukan bunda."
Setelah menjawab, Ellie pun kembali berlari menaiki tangga. Pria itu pun memiringkan kepalanya sedikit dan berpikir siapa yang telah menjemput Ellie. "Tak mungkin tuan menjemput nona. Dua hari lagi dia akan pulang."
"Suruh mereka mengganti pakaian baby Ken, kami akan pergi melihat Claudya." Pria itu menoleh cepat dan terkejut melihat tuannya sungguh ada di depannya. Ia langsung menunduk dan mengangguk. "Ba-baik, tuan."
Alex menatap kepergian pria itu dan merogoh saku nya untuk mengambil ponsel. Ia menekan nomor Will dan ponselnya ia dekatkan di telinga. "Aku akan kesana dengan anak-an.."
"Apa maksudmu?"
"....."
"Persetan! Cari dia!!" Kesal Alex. Ia pun mengakhiri telponnya dan bergegas menuju mobilnya.
*****
Alex berlari setelah pintu lift terbuka dilihat banyaknya penjaga dan Will yang berdiri didepan ruangan Claudya. Dengan kasar Alex menolak tubuh Will dan membuka pintu itu.
"Claudya!!" Teriaknya ia berjalan mengitari ruangan itu sembari memeriksa toilet, ruang kerjanya dan ruanf peristirahatannya. Tidak ada Claudya sama sekali diruangan itu, ia keluar dan meraih kerah Will.
"Aku takkan segan membunuhmu kali ini, Will. Kau sudah dua kali lengah menjaganya!" Will hanya diam dan menatap tepat ke mata Alex. "Kau sungguh keterlaluan! Kalian cepat cari dia!" Teriak Alex.
Ia melepaskan kerah Will dan berlari mencari Claudya. Tak dihiraukannya berapa orang yang telah ia tabrak dan menjadi pusat perhatian. Yang ada di pikirannya hanyalah menemukan keberadaan Claudya.
Matanya melirik kesana kemari dan berbelok menuju taman rumah sakit. Seketika langkahnya terhenti melihat sosok wanita duduk di kursi roda tengah memandanginya sambil tersenyum. "Claudya.." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel, My Wife (Completed)
RomanceSeorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu. "Bunda.!!" Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...