#11 Be an angel

5.1K 195 0
                                    

Nick pov

Aku tersenyum melihatnya yang sangat ramah dengan orang tuaku walaupun masih terlihat dia masih gugup diantara mereka. "Bunda.. nanti bunda yang antar Ellie ke sekolah kan dengan dad?"

Aku menoleh kearah gadis kecil itu yang selalu berada di dekat Claudya. Ia terdiam menatapku bingung apa yang harus ia katakan. Kuhela napas ku dan tersenyum mengatakan akan baik-baik saja.

"Bunda ada urusan sebentar dengan paman pagi ini. Kalau kamu mau, paman juga akan mengantarmu ke sekolah." Ellie memajukan bibirnya membuat siapa saja melihat reaksi anak itu gemas.

"Tapi Ellie maunya bunda dan dad yang antar ke sekolah pagi ini, paman."

"Dasar keras kepala!" Semua orang di ruang makan langsung menoleh menemukan Alex sudah rapi dengan kemeja putihnya. "Dan anak keras kepala itu anak mu yang mewarisi sifatmu." Sambung Liliana.

Aku menghela napas melihat Alex yang terbiasa mengucapkan kasar didepan anaknya hingga Ellie keras kepala dan terkadang berkata seperti orang dewasa.

Aku menatap Claudya yang tadi nya ceria berubah menjadi takut melihat Alex disini. Kepala nya tidak diangkat seakan-akan tidak ingin melihat siapapun "Claudya, kamu baik-baik saja?"

Claudya tersenyum pada ibu dan mengangguk. "Ya-ya.. saya baik-baik saja nyonya Morgan." Kata nya takut. Aku kembali melirik kearah Alex yang sudah duduk di sampingku dengan tenang.

Ia mengangkat sebelah alis menemukan aku menatap nya curiga. "Aku tidak melakukan apapun." Jawabnya.

*****

"Kamu baik-baik saja, Claudy? Kulihat kamu ketakutan, katakan apa yang terjadi padamu. Apa dia kembali mengancammu di belakangku?"

Claudya berhenti melangkah, membalikkan badannya untuk menatapku yang sedang berada di belakangnya. Ia tersenyum kecil dan menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja, Nick."

Aku berjalan mendekatinya dan mendaratkan kedua tanganku di kedua bahunya, menatap tepat dimatanya. Sangat jelas dia menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi kenapa dia tidak ingin mengatakannya padaku?

"Baiklah, jika ada sesuatu yang menjanggal katakan saja padaku, jangan berdiam diri itu tidak akan menyelesaikan masalah."

Aku berjalan lebih dulu menuju ruang tamu setelah melihat ekspresinya yang bimbang antara mengatakan masalahnya atau tidak. Apalagi yang kau katakan padanya Alex?

"Bundaa..." Aku menoleh ke belakang melihat Ellie menangis dalam pelukan Claudya. Aku pun menghela napas melihat gadis kecil itu yang ingin diantar oleh Claudya dan Alex. Itu tidak akan mungkin terjadi!

"Ellie mau diantar dengan bunda dan daddy! Ellie selalu diejek mereka kalau Ellie tidak ada ibu. Ellie ingin tunjukkan Ellie punya bunda!"

Aku melangkah dan mengusap kepala Ellie lembut. Kasihan juga melihatnya selalu seperti ini. Menginginkan sosok ibu berada disamping nya. Tapi sampai sekarang wanita itu tidak pernah muncul didepannya.

Bahkan setelah melahirkan Ellie pun dia menghilang bagaikan di telan bumi. Hingga saat ini, Ellie menduga Claudya adalah ibunya dan akan menunjukkan ibunya pada ke semua teman.

"Paman jangan bawa bunda Ellie. Dia ingin antar Ellie ke sekolah bersama dad." Aku menatap Claudya dan tersenyum kecil.

"Paman tidak melarang bunda mu jika ingin mengantarmu ke sekolah, sayang. Kamu tanyakan pada daddy apa dia mau atau tidak." Kataku.

"Nick aku kasihan padanya." Kata Claudya yang ikut menetes kan air mata. Dengan cepat aku menghapus air matanya dengan jariku. Air matanya sangat berharga untuk ia keluarkan.

My Angel, My Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang